Vote nya jangan lupa
.
.
.Jimin berlari kecil menuruni anak tangga yang cukup panjang, sesekali ia melirik arloji ditangan nya yang terus berdetik.
Oh, ayolah ia sudah sangat terlambat mengikuti ekskul basket dilapangkan, senior yang melatih nya pasti sangat marah mengingat para senior tidak suka dengan orang yang datang terlambat,Salah kan universitas nya yang begitu besar."Kenapa cuman segini? Mana seorang lagi!"
Suara menggelegar itu dapat Jimin dengar walaupun ia masih berada agak jauh dari lapangan.
Semua junior diam sembari menggeleng pelan tidak tahu."Siapa yang belum datang!"
Para junior disana terkejut mendengar gertakan senior berkulit putih pucat itu.
"Aku bertanya! Jawab!"
Masih saja diam tidak menjawab membuat tiga senior disana geram dan salah satu senior merasa kasihan.
"Kalau tidak ada yang jawab kalian bisa dihukum loh" ucap senior yang sejak tadi merasa kasihan.
"Baik tidak ada yang jawab! Lari lapangan 50 kali!"
Sontak semua junior yang ada di sana mendongak kan kepala mereka terkejut mendengar perintah dari senior yang paling tinggi diantara senior yang lain.
"Keberatan? Ada yang keberatan dengan hukuman ku!?"
Serempak semua junior disana menggeleng pelan pasrah, sampai seorang yang ditunggu sedari tadi sampai dengan nafas yang memburu.
"maaf senior aku terlambat"
Senior berkulit pucat itu mengangkat wajahnya angkuh, karena satu junior ini ia marah-marah disiang bolong.
"Kau nomor punggung 9 siapa yang menyuruh mu duduk! Sini!"
Dengan patuh Jimin mendekati senior nya yang tampak masih sangat marah.
"Kau tau jam berapa sekarang!?"
Jimin mengangguk membuat senior berkulit pucat itu geram.
"Kau terlambat! Aku sudah bilang sejak awal kalau aku tidak suka dengan orang yang menyia-nyiakan waktu! Jika tidak minat dengan ekstrakurikuler basket disini lebih baik keluar saja!"
Lagi-lagi Jimin mengangguk membuat senior itu semakin naik pitam.
"Jawab! Jangan cuman mengangguk saja! Cerna semua ucapan ku di dalam Otak bodoh mu itu!"
Jimin mengangguk singkat,jujur saja ucapan senior di hadapan nya sangat keterlaluan,siapa sih yang tidak tersinggung jika dikatai bodoh?
Oh, ayolah Jimin itu pintar.
Buktinya ia masuk di universitas terkenal di Seoul ini dengan bantuan beasiswa karena otak cerdas nya,tapi dengan seenaknya senior nya mengatakan ia bodoh.
"Aku tidak akan mengulangi nya. Maaf""Cih! Jika sejak awal saja sudah sering terlambat bagaimana kedepannya nanti!"
Senior itu mengangkat tangan kanannya didepan wajah Jimin,ia menyeringai mengejek dan mengangkat dagunya angkuh.
"ini adalah sebuah gelang impian setiap mahasiswa, yang memiliki gelang ini berarti dia adalah seorang kapten tim basket di universitas ini dan kau tidak akan bisa memiliki nya karena aku tidak akan Sudi memberi kan nya padamu!"
Jimin mengernyit menatap gelang ditangan senior nya,ia tersenyum kecil sembari menatap lekat senior dihadapannya.
"kalau begitu aku tinggal menikahi senior saja. dengan begitu aku juga bisa memiliki gelang itu, bukan kah milik suami menjadi milik istri juga?"Mendengar jawaban junior dengan baju basket punggung 9 itu ia terkejut, wajah nya berubah datar dalam sekejap.
"Yaa!"
Senior bernama Namjoon terkekeh geli,baru kali ini ia menemukan seorang junior yang begitu berani apalagi mempermalukan pria pucat disamping nya.
"Hyung sebaiknya kita hukum saja dia" itu suara senior yang tak kalah galak dari senior berkulit pucat.
"Kau benar Taehyung. Kau! Lari lapangan 100 kali putaran dilapangan! Tidak boleh berhenti sebelum kau menyelesaikan nya!"
Jimin tersenyum kecil mendengar perintah senior dihadapannya.
Kemudian Jimin mulai berlari menjalankan hukuman nya."Kalian! Lakukan pemanasan!"
"Baik senior"
Pria pucat itu menyeringai senang melihat junior pendek jurusan seni itu berlari dilapangan tengah hari.
"Hei Yoongi hyung,kurasa kau sedikit keterlaluan" pria jangkung itu menatap prihatin junior yang sedang berlari mengelilingi lapangan.
"Kau kasihan pada nya Namjoon? Dia mempermalukan ku di depan semua junior,kita harus menghukum nya agar dia menghormati senior nya!"
"Yaa! Kenapa kau tidak melakukan pemanasan!"
Suara Taehyung menggertak mengalihkan perhatian Namjoon dan Yoongi, terlihat disana Taehyung sedang memarahi seorang junior yang terlihat acuh tak acuh meladeni gertakan Taehyung.
"Siapa namamu punggung nomor 5!?"
"Jungkook namaku Jungkook"
Taehyung terkekeh sinis,jungkook salah satu junior nakal dan binal.
"Kenapa tidak mengikuti perintah ku!"
"Memangnya senior siapa ku? Kenapa aku harus mengikuti perintah senior? Sepanjang aku mengikuti ekstrakurikuler basket aku tidak pernah menemukan pemanasan seperti ini."
Taehyung mengepalkan tangannya erat,ingin sekali ia memukul wajah Jungkook agar tutup mulut.
"Aku lahir lebih awal di dunia daripada kau! Jadi aku lebih banyak tau!"
Jungkook memutar bola matanya malas.
"Pokoknya aku tidak mau melakukan pemanasan ini!"
"Yaa!"
Hampir saja Taehyung memukul bogem mentah ke wajah Jungkook jika saja Namjoon tidak menahan tangan Taehyung.
"Jangan menggunakan kekerasan Taehyung"
"Cih!"
"Hyung dia junior yang sulit diatur,dia pantas mendapatkan hukuman dari Taehyung!"
"Tapi tidak perlu menggunakan kekerasan Chanyeol. Apa kalian ingin dilaporkan kepada pihak sekolah atas tindakan kekerasan kepada adik kelas?"
Chanyeol memutar bola matanya kesal begitu juga dengan Taehyung yang berdecih tidak suka.
Jungkook yang juga sudah tersulut emosi menatap tajam mata Taehyung,mana ada sejarah nya pemanasan dalam tindak kekerasan, semua junior tidak berani melawan saat Taehyung memukul tubuh mereka menggunakan bola basket cukup keras.
"Ingin memukulku!? Pukul saja!" Jungkook ingin melawan namun tubuh nya sudah ditarik kebelakang oleh sahabat nya Baekhyun.
"Kook sudah lah"
Namjoon membuang nafas panjang, Taehyung sangat sulit mengontrol emosi nya membuat semua junior takut.
"Biar aku dan Chanyeol saja yang menuntun mereka untuk pemanasan,kau bantu Yoongi hyung saja"Jungkook menatap Taehyung tidak suka walaupun punggung itu sudah menjauh, perhatian Jungkook teralih menatap salah satu sahabat nya yang sedang berjuang melewati hukuman.
Mata jungkook menatap lekat Jimin yang seperti nya sudah lemas namun tetap dipaksakan untuk berlari."Baiklah maaf kalau rekan ku terlalu kasar. Ayo lanjutkan pemanasannya"
"Nee"

KAMU SEDANG MEMBACA
seniors love [END]
Romance"ini adalah sebuah gelang impian setiap mahasiswa, yang memiliki gelang ini berarti dia adalah seorang kapten tim basket di universitas ini dan kau tidak akan bisa memiliki nya karena aku tidak akan Sudi memberi kan nya padamu!" "kalau begitu aku ti...