chapter 5

1.3K 135 0
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Sekarang Jimin sudah pulih total,ia kembali ke tengah lapangan basket.
Jimin cukup terkejut mengetahui banyak dari teman-temannya memilih mengundurkan diri dari ekskul basket, yang awalnya dua puluh orang menjadi dua belas orang.

Para senior tidak terkejut mengetahui ini, dengan begitu mereka bisa mengetahui mana yang serius mana yang hanya main-main.

"Tinggal sisa segini?" Tanya Namjoon menghela nafas panjang.

"Tidak apa-apa. Dengan begitu kita bisa melihat mana yang serius mana yang cuman ikut-ikutan" ucap Yoongi datar.

Cuaca semakin panas saja, membuat beberapa mahasiswa mengeluh tidak tahan, bahkan diantara mereka terang-terangan berdecih kesal kepanasan.

"Jika kalian ingin berteduh silahkan"
Mendengar perintah Yoongi perlahan mahasiswa berteduh di bawah pohon yang rindang, bahkan diantara mereka mengibaskan tangannya kepanasan.

Yoongi menatap tiga orang yang masih diam diposisi nya, meski salah satu dari mereka terlihat sudah tidak sanggup menahan panas namun tetap saja berdiri di tengah lapangan.
Ujung bibir Yoongi terangkat membentuk seringai, membuat beberapa mahasiswa yang sedang berteduh merinding.

"Yang sedang berteduh.." beberapa mahasiswa menatap Yoongi penuh tanda tanya.

"Kalian keluar! Dalam basket tidak boleh ada yang namanya mengeluh! Apa kalian lihat ada senior kalian disini yang berteduh!?"

Mendapat gertakan sontak semua mahasiswa dilapangan basket terlonjak kaget termasuk Jimin dan dua teman nya yang masih berdiri ditengah lapangan.

"Kalian tidak dengar!?"

Perlahan semua bubar menyisakan Jimin, Jungkook dan Baekhyun serta empat senior disana.

"Kau bocah, tidak ikut keluar juga?"

Merasa ditanya dengan maksud diolok, Jungkook menatap tajam senior dihadapannya, siapa lagi kalau bukan Taehyung.

"Aku ingin membuktikan kepada mu kalau aku bukan bocah!"

Taehyung tertawa mengejek, semua mahasiswa pun tahu kalau umur Jungkook masih tujuh belas tahun, tapi karena diri nya jenius sehingga Jungkook bisa melompati beberapa kelas sebelumnya sehingga ia masuk universitas dengan cepat.

"Bukan kah tidak cukup kalau cuman segini?" Namjoon tampak prihatin, mengingat pertandingan antar jurusan sebentar lagi.

Yoongi mengangguk mengiyakan, tidak sengaja pandangan mata nya bertemu dengan Jimin dan sialnya kenapa pula Jimin harus tersenyum membuat Yoongi segera memalingkan wajahnya saat ia mengingat kejadian tiga hari yang lalu.

"Sebentar lagi akan ada pertandingan antar jurusan,kita jurusan seni tidak pernah kalah dalam basket sebelumnya. Tahun ini kita bertanding melawan jurusan teknik, tapi mengingat jumlah tidak cukup mungkin kita akan.."

"Maaf senior ha~ha~" dua orang junior datang terengah-engah, teman sekelas Jimin.

"Maaf ha~terlambat"

Terlihat wajah Yoongi dan Chanyeol mengeras,dua junior ini tahu mereka akan kena hukuman sebentar lagi.

"Dari mana kalian?" Suara dingin Chanyeol mengintrogasi.

Dua junior itu menelan ludah susah payah.

"Kubilang kalian dari mana!"

"Ka-kami tadi masih sibuk mengerjakan tugas kuliah,maaf senior"

Tampak suaranya bergetar,takut tentu saja. Namun tidak dengan teman yang sama terlambat seperti dirinya, ekspresi nya tampak biasa saja.

"Mengerjakan tugas kuliah atau habis berkencan?" Ucap Taehyung menyeringai.

seniors love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang