chapter 19

1.2K 115 1
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Setelah meninggalkan Namjoon di atas atap, tujuan Yoongi saat ini adalah kembali ke kamar Jimin, ia butuh penjelasan dari jimin.

Penjelasan?
Padahal Yoongi bukan siapa-siapa kenapa pula ia harus kesal karena Jimin menyimpan rahasia dari nya.

Karena pemikiran bodoh nya itu langkah Yoongi melambat, apa kah ia pantas menanyakan hal seperti itu kepada jimin setelah apa yang ia lakukan?
Apa harus minta maaf?
Tapi seorang min Yoongi tidak pernah sekalipun membungkuk kan badannya sembilan puluh derajat dan meminta maaf.
Cih,bisa jatuh harga diri nya.

"Senior sedang apa?"

Yoongi tersentak kaget saat melihat Jimin ternyata sudah ada di hadapannya,sial ternyata tanpa sadar ia sudah ada beberapa meter tak jauh dari depan pintu kamar Jimin.
Terlihat Jimin saat ini sedang membawa buku-buku tebal, seperti nya Jimin ingin ke perpustakaan.

"Senior?"

Shit, bahkan Jimin masih saja menggunakan panggilan senior untuk nya.

"Oh gelang nya tidak sempat senior ambil,ah aku malah menaruhnya kembali ke dalam laci."
Yoongi sedikit menarik ujung bibir nya saat ia mendengar suara kekehan jimin, ditambah senyum manisnya itu.

"Biar ku ambil sebentar"

'bruk'

Saat ingin pergi tiba-tiba Yoongi menarik tangan nya kuat sehingga buku-buku tebal di tangan nya jatuh.

"Eh? Senior ada ap.."

'cup'

Mata Jimin membulat sempurna saat ia merasakan sesuatu yang lembut dan dingin berada di bibir nya, saat ini Yoongi mencium nya.
First kiss milik nya!!!

Jimin tidak bisa melakukan apa-apa sangking terkejutnya, ini seperti mimpi,ah jika pun ini mimpi tolong jangan bangun kan Jimin.
Jimin cukup kewalahan saat Yoongi semakin memperdalam ciuman nya, bahkan lumatan bibir Yoongi terasa sedikit kasar.
Apa itu bentuk kemarahan Yoongi?
Jimin bahkan memukul bahu Yoongi untuk menghentikan aksi nya,selain karena butuh oksigen,Jimin takut ada seseorang yang melihat mereka.

Setelah beberapa menit berciuman akhirnya Yoongi melepaskan ciumannya,ia dapat melihat bibir Jimin bengkak karena nya, ditambah nafas Jimin yang memburu menambah kesan berantakan.

Yoongi tersadar dengan apa yang dilakukan nya, bagaimana pula ia bisa melakukan hal tidak senonoh seperti ini, Jimin pasti akan semakin membuat jarak diantara mereka.
Sial, gara-gara tidak tahan Yoongi sampai kelewatan.

"Jim"

Jimin menundukkan kepalanya dalam,oh shit Jimin pasti marah.

"Jimin dengar kan aku, tolong jangan marah"

Jimin yang mendengar perkataan Yoongi perlahan mengangkat kepalanya malu-malu, bahkan wajah nya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Jimin maaf"
Bahkan Yoongi dapat melihat wajah Jimin yang memerah, apa Jimin semarah itu?

"Jim maafkan aku sungguh aku tidak sengaja,ah maksudku aku.."

"Aku apa Hyung?"

Yoongi kelabakan,ia bingung memilih kata yang pas untuk menjelaskan,takut salah kata dan Jimin semakin membenci nya.

"Dengar jangan memotong pembicaraan ku dulu"
Jimin mengangguk patuh, jujur saja jantung nya masih berdetak kencang.

"Aku minta maaf karena sudah menggertak mu saat di kantin, kuharap kau memaafkan ku. Aku salah paham dan untuk yang tadi.."

Jimin menunggu kelanjutan ucapan Yoongi selanjutnya.

"Maaf aku terbawa suasana"

'deg'

Terbawa suasana?
Jadi ciuman tadi hanya karena terbawa suasana?
Itu artinya ciuman tadi tidak berarti apa-apa untuk Yoongi, begitu lah pertanyaan dibenak Jimin.

Hati nya kembali tergores,ia kembali menundukkan kepalanya mencoba menyembunyikan genangan air mata di matanya.
Harus nya ia sadar diri,ia bukan siapa-siapa dan malah berharap lebih kepada seorang Yoongi.

Jimin dengan cepat kembali mengambil buku-buku tebal nya yang tadi jatuh di lantai,Yoongi juga ikut membantu tapi Jimin menepis tangan Yoongi, Jimin tidak berkata apa-apa lagi.

"Jim kau marah?"

Tentu saja sialan.
Siapa yang tidak marah jika first kiss nya hanya untuk main-main.

"Senior aku sudah memaafkan mu dan gelang itu mungkin akan ku kembali kan besok. Aku terburu-buru"

Jimin membungkukkan badan nya sembilan puluh derajat lalu bergegas pergi.
Sejak kapan Jimin jadi seformal ini?
Mungkin jawabannya baru saja.
Yoongi yakin jarak diantara mereka semakin jauh, apa ia salah bicara ya?

Sialan,mulut Yoongi tidak bisa di kontrol.
Yoongi mengacak rambut nya frustasi,ia menatap kepergian Jimin dengan pandangan terluka.

"Apa aku harus bicara lagi dengan nya? Ya itu harus."

Saat Yoongi hendak pergi tiba-tiba ada sebuah tangan menghentikan langkahnya.

"Yoongi hyung"

Yoongi memutar bola matanya malas, ternyata Hoseok.

"Mwo?"

"Yoongi hyung ingin kemana?"

Yoongi melepaskan tangannya kasar.

"Bukan urusan mu"

Yoongi kembali melanjutkan langkahnya namun Hoseok kembali menahan nya.

"Hyung aku tadi melihat mu mencium Jimin."
Ada nada tidak suka disana dan Yoongi tau itu.

"Lalu?"

"Jauhi Jimin!"

Yoongi terkekeh mendengar ucapan tegas dari Hoseok.

"Kau tidak berhak mengatur ku,kau bukan siapa-siapa lagi. Berhenti mengatur ku seakan-akan kita memiliki hubungan,dan jangan ganggu aku maupun Jimin. Kita sudah berakhir sejak lama. Urus saja tunangan mu itu"

Yoongi benar-benar total pergi, membuat Hoseok mengepalkan tangannya erat.
Ucapan Yoongi selalu membuat nya sakit hati.

"Sialan!"

"Kau memang seharusnya tidak menggangu Yoongi lagi Seok"

Hoseok terkejut karena Namjoon datang tiba-tiba.

"Siapa kau yang mengatur ku?"
Ketus Hoseok dan hendak pergi,namun Namjoon menahan tangan nya.

"Berhenti mengganggu Yoongi hyung!"

Aura yang dikeluarkan Namjoon jelas berbeda,sangat menyeramkan.
Bahkan Hoseok sampai bergidik ngeri dan menelan ludah nya susah payah.

"Cukup kau dan Yoongi hyung yang hancur jangan Jimin juga. Yoongi berhak bahagia dengan orang lain, kebahagiaan nya bukan ada pada mu Seok."

Hoseok berdecih tidak suka.
"Berhenti mengatur ku!"

Namjoon terkekeh,ia menggeleng kepalanya melihat tingkah Hoseok.

"Begitu juga dengan Yoongi Hyung,dia tidak ingin diatur oleh orang lain. Kau ingin ayah mu melukai Yoongi hyung? Jika kau mencintai nya seharusnya kau tidak akan membiarkan Yoongi Hyung terluka"
Hoseok tampak berfikir,ia berkelana dalam pikiran nya,ia lupa dengan ayah nya yang tidak menyukai hubungan nya dan Yoongi.
Apa ia harus melepaskan Yoongi nya untuk orang lain?
Tapi Hoseok masih mencintai Yoongi, apakah Yoongi masih mencintai nya?
Jika dipikir-pikir mungkin sudah tidak ada harapan untuk nya lagi, mengingat baru saja Yoongi mencium Jimin.

"Akan ku pikirkan"
Hoseok membuang nafas kasar lalu ia menepis tangan Namjoon dan pergi dari sana.

seniors love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang