11 | GENGSI

11.4K 687 32
                                    

PERTAMA YUK VOTE👍🏾

KOMEN YANG BANYAK YA😍

🧋ENJOY AND HAPPY READING 🧋

***

"Ku simpan...rindu dihati"

Tuk tak dung dung tak

"Gelisah tak menentu..."

Tumpak ting ting brak

"Berawal dari...kita bertemu" nyanyi Arga sambil menabuhi meja kantin. "Kau-"

Tuk!

Itu bunyi kepala Arga yang digetok botol minuman oleh Aldy. "Berisik tau gak,kalo mau ngamen di *bangjo sana"

*Bangjo : abang ijo (lampu lalulintas) itu didaerahku

"Sialan lo pret!" Arga meringus pelan, mengusap dahinya yang agak jenong.

"Emang bunyi kentut bapak lo, pret?"

"Pret, kampret!" Cetus Arga.

"Kamu tau tentang Wildan gak?" Tanya Zella pada Devano. Cowok itu anteng memainkan rambut Zella. Devano kemudian menunduk menatap iris mata gadisnya.

"Nggak. Ngapain juga kamu bahas dia"

"Ya siapa tau aja, kamu itu tau"

"Kamu nuduh aku? Soal kejadian Wildan?" Zella langsung menggeleng keras. Lalu mengganti topik pembicaraan.

"Del, lo tadi dapet poin berapa?"

"Sedikit, gara gara si Arga noh. Gak becus nangkepnya. Tau gitu gue mending sama Bagas aja" celetuk Adel, sambil memainkan mie ayamnya karena kesal. Arga yang namanya disebut sebut pun menyahut.

"Apaan gue! Lo tuh ngelemparnya ketinggian. Nyalahin gue segala"

"Makanya tinggi dong kayak Bagas!" Ketus Adel.

"Gue sama Bagas tinggian gue ya, ngadi ngadi lo"

"Woe elah. Makanannya dingin!" Ujar Aldy yang merasa terganggu karena berada diantara Arga dan Adel.

Keduanya terdiam tapi masih saling menatap sengit. "Awas lo!" Ancam Adel tanpa suara.

"Lo yang awas"

Aldy melirik keduanya sebentar lalu menggebrak meja kantin. Membuat semua sontak terkejut.

Brak!

"Eh monyong eh monyong..." Kaget Arga mengelus dada datarnya.

"Diem cuk! Gue lagi makan. Susah amat" Aldy dengan kesal memaksa Adel agar pindah tempat. "Del, pindah sini"

Adel yang setengah takut langsung berpindah. Sedangkan Zella dan Devano terkekeh kecil melihat perdebatan singkat itu.

🧋✨🧋✨

"Eh del, sorry. Gue gak sengaja tadi, maaf ya"

Seseorang menabrak Adel.

"Iya, gapapa kok Lang" balasnya sambil membersihkan rok nya dari debu. Gilang itu mengulurkan tangannya untuk membantu. Adel pun menerimanya.

"Lo mau pulang kan?" Tanya Gilang. Adel hanya mengangguk canggung. "Bareng sama gue aja gimana?"

Adel mendongak dengan tatapan bingung dan senang. "Emangnya boleh?"

Gilang terkekeh lalu mencubit kedua pipi Adel. "Lo tuh masih sama ya, gemesin. Ya boleh lah"

Pipi Adel seketika merona. Lalu mengangguk kecil. Keduanya berjalan berdampingan. Adel selalu menunduk hingga hampir terjatuh karena tidak melihat ada batu.

"Pelan pelan makanya, kepalanya diangkat jangan nunduk terus. Percuma dong punya wajah cantik, gue gak boleh liat"

"Ap-paan sii ih"

"Nih helmnya, mau dipakein apa pake sendiri?"

Adel menerima helm itu yang memasangnya di kepalanya. Tapi ia merasa kesulitan saat mengaitkan pengamanannya. Lagi lagi membuat orang didepannya terkekeh geli.

"Belom bisa make jangan sok sok an, haha. Sini gue pakein" Gilang mendekat lalu memasang kaitan pengamannya.

Adel terdiam sejenak memandang wajah orang didepannya dengan pandangan berbeda. Ia tersadar tatkala ada getokan diatas helmnya.

"Jangan ngelamun, buruan naik" Adel berhasil naik walaupun dengan sedikit susah. Lalu ia berpegangan di tas Gilang.

Dari arah lain, seseorang memandangi keduanya sambil berdecak.

"Makanya kalo suka tuh bilang! Jangan cuma ngajak ribut mulu" ujar Aldy.

"Gue nggak suka njir sama si Adel"

"Terus, lo suka nya sama Gilang. Gitu? Tanya Aldy memicingkan matanya curiga. Jangan sampai sahabatnya ini belok.

"Gue masih waras, babi lo" decak Arga kesal lalu meninggalkan Aldy dibelakangnya. Keduanya memang masih berada disekolah karena ada jadwal piket. Sebagai siswa yang baik, jadi mereka melaksanakannya.

Aldy berjalan cepat, mengimbangi langkah Arga. Dirinya sesekali terkekeh kecil. Sahabatnya itu dari dulu memang, gengsinya selalu tinggi.

"Mau kemana lo!" Ujar Aldy saat melihat Arga malah membelokan dirinya ke toilet.

Arga membalikan badannya untuk menghadap Aldy. "Ya mau pulang lah"

"Salah jalan. Makanya kalo lagi jalan jangan sambil ngelamun. Gobelog sia" Arga seketika meringis malu. Lalu ia menghampiri Aldy yang sudah berada diparkiran.

"Gue balik ya" ucap Aldy yang sudah memasang helm, dan sedang menyalakan motor.

"Tungguin dong. Masa kembarannya jeon jungkook ditinggal" balas Arga yang sedang memasang helm di kepalanya.

Setelah siap barulah keduanya menyalakan mesin motornya. Meninggalkan pekarangan sekolah yang sudah sepi.

"Thanks ya Lang" ucap Adel. Gilang hanya tersenyum. "Lo mau mampir?"

"Enggak, lain kali aja" ucap Gilang setelah melihat jam di arlojinya. Adel hanya mengangguk.

"Gue balik ya Del"

"Hati hati ya" ucap Adel sambil melambaikan tangannya. Setelah pandangan Gilang tak terlihat, ia masuk ke dalam rumahnya.

"Huuh, jantung gue..." Gumam Adel memegangi daerah jantungnya. Sejak tadi jantungnya itu berdetak cepat. Senyuman masih menghiasi wajahnya. Sesampainya dikamar, ia berganti baju. Lalu kembali turun kebawah.

"Bunda belum pulang, Bi?" Tanya Adel sembari menuruni anak tangganya.

Bi Santi yang sedang mengelapi meja makan pun mendongak. "Belum, Non"

Adel mendekus pelan, lalu ia berjalan mengambil apel hijau diatas meja dan menggigitnya.

***

"Jingan! Ngapa gue nyesek liatnya. Ah anjing!"

.
.
.
.
.
.
.

TO BE CONTINUE

YOK DI VOTE DULU DAN DI KOMEN!!😍

1 VOTE AND KOMEN DARI KALIAN BERHARGA BANGET BUATKU🥰

JANGAN LUPA FOLLOW IG RP DIBAWAH INI😉

@nxyz03||@posessive.devano||@dvno.grmnt||@zelllavenia||@aldy.hrmnsyh||@argajordan65||@adl.anastasia||


THANK YOU ALL❤️

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang