***
"Assalamualaikum Mih" sapa Zella dengan Devano, bersama.Andin menghampiri mereka dengan senang. "Waalaikumsalam sayang, sini duduk" Seperti biasa Andin memeluk Zella terlebih dahulu, lalu mempersilahkan duduk.
Devano menatapnya malas. "Aku ke atas dulu ya" ucapnya pada Zella. Gadis itu menoleh lalu mengangguk. Lalu Devano melangkahkan kakinya menuju kamar.
"Ayo Zel" Andin menarik tangan Zella agar duduk. Setelah terduduk, wanita yang hampir berkepala empat itu memanggil pembantu dirumahnya. Menyuruh membuatkan minum.
"Bi Ina, tolong buatkan minum ya"
Bi Ina mengangguk, sebelum pamit Bi Ina sedikit membungkukkan badannya hormat. Setelah itu pamit ke dapur.
"Papi dikantor Mih?" Tanya Zella, memulai topik pembicaraan.
"Iya, pulangnya malem katanya"
Zella manggut - manggut. Tak lama Devano menuruni tangga dengan pakaian kaos putih lengan pendek dan celana panjang. Lelaki itu berjalan ke arah Zella dan duduk disamping gadisnya.
Disaat itu juga, Bi Ina datang membawakan minuman sekaligus makanan.
"Ini Nya, Den, Non. Bibi permisi dulu ya"
"Makasih ya Bi"
Devano membaringkan kepalanya dipangkuan Zella, menuntun tangan gadis itu agar mengusap rambutnya. Zella menurut, sebenarnya ia malu karena masih ada Andin didepan mereka. Tapi Devano, masa bodo dengan itu.
Andin tersenyum, lalu bangkit. "Mih, mau kemana?" Tanya Zella.
"Ke dapur bantuin Bi Ina"
"Mau Zella bantuin juga?"
"Gak usah, kamu urusin bayi gede kamu dulu" ucapnya sambil terkekeh. Zella hanya tersenyum malu, lalu mengangguk.
Selepas punggung Andin menghilang dari balik tembok. Zella menjambak rambut hitam Devano, membuat lelaki itu meringis sakit.
"Kamu nih ya, malu tau ada Mamih tadi"
"Biarin"
Ting!
Suara notifikasi masuk dari handphone Zella. Gadis itu menjulurkan tangannya mengambil handphone. Lalu memeriksanya.
Devano menengadahkan kepalanya menatap wajah Zella yang serius membaca sesuatu didalam handphone. Ia mengambil handphone itu secara tiba - tiba dan membacanya. Zella pun terkejut saat tadi Devano tanpa aba - aba mengambil ponselnya.
"Indra siapa" tanya Devano dengan tajam. Aura disekitarnya tiba tiba mencekam. Membuat Zella bergidik ngeri.
"Gatau, tiba tiba aja nge chat terus minta save nomernya" jawab Zella jujur. Ia takut pada Devano yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃
Roman d'amourYANG SUKA SWEET, BUT POSESSIVE SILAKAN MAMPIR ‼️ [ Part Privat‼️ ] [BIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! AGAR PART TIDAK HILANG-HILANGAN] *** 𝐃𝐢𝐚 𝐃𝐞𝐯𝐚𝐧𝐨. 𝐂𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐢𝐯𝐞 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐝𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐲�...