28 | SALAH PAHAM

8.8K 470 51
                                    

Yok!! Komen sebanyak - banyaknya biar rajin update 😂❤️

ENJOY AND HAPPY READING♡

ENJOY AND HAPPY READING♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Semenjak kejadian dimana perut Zella sakit, Devano menjadi lebih posessive. Bahkan cowok itu sangar menjaga pola makan gadisnya. Seperti saat ini, Zella sedari tadi terus meminta spaghetti bolognese. Tapi Devano terus menolaknya.

"Dev, please... Aku mau ituu"

"Kan gue bilang enggak tetep enggak! Paham bahasa manusia gak sih lo, Ha!?" Bentak Devano dengan muka yang memerah.

Tubuh Zella seketika membatu. Ia sangat terkejut, sekaligus takut secara bersamaan. Ia menatap manik mata tajam Devano dengan matanya yang berkaca - kaca. "Dev..."

Devano seketika tersadar. Ia berjalan hendak memeluk tubuh Zella. Tapi gadis itu menepiskan lengannya. Melihat respon penolakan dari gadisnya Devano berhenti. Ia memandang Zella dengan tatapan menyesal.

"Zel, sayang... Maaf" suara Devano purau. Dadanya sesak melihat Zella menangis didepannya.

"Stop! Aku benci sama kamu!" Setelah berucap seperti itu, Zella mengambil slinbag nya. Kemudian melengos pergi begitu saja.

Keduanya saat ini sedang berada di cafe. Saat mendengar keributan tadi, semua pelanggan yang ada disitu menatap ke arah mereka dengan tatapan berbeda - beda.

Devano bangkit, hendak menyusul Zella. Tapi saat diparkiran, ternyata gadis itu sudah tidak ada. Kemana gadis itu?

"ARGGGHHH" Devano berteriak sembari mengacak rambutnya kasar. Dengan nafas memburu, cowok itu mengendarai motornya seperti kesetanan.

Ia bahkan sering membunyikan klakson, membuat para pengendara lain menatapnya kesal, sembari menyingkir.

"WOI NAIK MOTOR PELAN PELAN DONG!!"

"DASAR ANAK MUDA GA ADA SOPAN SANTUN!"

Devano menghiraukannya, cowok itu tetap melajukan motornya kencang. Hingga tiba didepan rumah Zella, Devano turun. Cowok itu menekan bel rumah Zella sedikit kesal karena tidak ada yang membuka.

"Eh ya ampun nak Devan... Lho? Kok sendiri? Zella nya dimana nak?" Tanya Asyila setelah membuka pintu.

Tubuh Devano menegang. Jadi gadisnya tak pulang kerumah? Lalu kemana? "Oh engga mah, ga papa. Ya udah kalo gitu Devano pamit dulu ya"

Setelah menyalimi tangan Asyila, Devano melenggang pergi. Meninggalkan Asyila dengan tanda tanya besar.

"Duh anaku kemana ya?"

>>><<<

"Lo kemana sih Zel... " gumam Devano. Ia sudah beberapa kali mencari Zella ketempat gadis itu suka. Tapi semuanya nihil.

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang