33 | MYSTERIOUS MAN

6.5K 394 60
                                    

Haii ada yang nungguin cerita ini Update gak??

Sebelum itu yang belum follow silahkan follow dulu ❤️

Mari kita luangkan waktu untuk vote and komen dipart ini🔥✊

Komen yang banyak yaa biar selalu update🔥🔥✊

Komen yang banyak yaa biar selalu update🔥🔥✊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ah bangsat, gue lupa kalo ada ulangan matematika sekarang!" Seru Arga, mengacak rambutnya frustasi.

"Demi alex, gue juga lupa cok" Aldy menepuk keningnya pelan.

Sementara Adel, dan Zella asik mempelajari rumus - rumus. Sementara Devano, cowok itu sesekali menjelaskan pada Zella saat gadis itu tak paham.

"Sialan! ZIDAN NTAR GUE BAGI JAWABAN LO YA" teriak Aldy, pada Zidan yang sedang belajar.

Cowok itu menengok ke arah sumber suara. "OGAH!"

"Wahh ngajak gelud nih... " Aldy kemudian bangkit berjalan ke kursi Bagus.

Memijat bahu cowok itu. Sedangkan Bagus menikmatinya sambil memejamkan mata. "Sini Al, pegel nih" ucapnya menunjuk bagian yang pegal.

Aldy mendengus, menggeplak tengkuk Bagus. "Gue kan udah mijetin lo nih.. ntar gue bagi jawaban matematik ya"

Bagus menengok kebelakang. "Sorry!"

"Kampret lu! Ntar gue teraktir dikantin deh. Tahu mercon seribuan, dua"

"Emm, bakso. Kalo mau ntar gue bagi, kalo kagak ya udah ga papa"

"Wahh si Ipin malah ngelunjak. Ternyata nama lu doang Bagus, tapi kekakuan lo kek setan"

Bagus hanya mengangkat bahunya acuh. Aldy yang sudah kesal akhirnya kembali ke tempat duduknya.

"Gimana? Dapet gak?" Tanya Arga.

Aldy menengok Arga sekilas lalu menggelengkan kepalanya lesu. "Terpaksa belajar deh"

Baru beberapa menit membuka buku. Pak Mimin, masuk membawa setumpuk kertas soal ulangan.

"Selamat pagi, anak - anak"

"Pagi pak"

"Sudah siap untuk ulangan hari ini?"

"Sudah" , "Tidak pak" Semua murid menatap ke arah Aldy. Karena cowok itu menjawab berbeda sendiri.

Pak Mimin menyerngitkan dahinya heran. "Kenapa Al? Bukannya bapak sudah bilang waktu itu kalau hati ini ada ulangan?"

Aldy menggaruk tengkuknya tak gatal. "A-anu pak, saya belum belajar hehe" sembari menyengir kuda.

Pak Mimin mendelikkan matanya tajam. "Itu resiko kamu!" Pandangan Pak Mimin beralih ke Bagas. "Bagas, tolong bagikan soalnya"

Bagas berdiri, kemudian berjalan kedepan mengambil setumpuk kertas itu. Membagikannya keliling.

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang