🎶Nadin Amizah - Seperti Tulang
•••
Daffin serta Vero terkejut saat sampai di kamar mandi. Awalnya mereka ingin menyusul Ivan dan Caelan karena terlalu lama di kamar mandi. Pikirnya teman mereka pasti melakukan sesuatu yang menyenangkan di kamar mandi, mereka sudah menyiapkan sumpah serapah untuk pasangan tersebut namun yang mereka lihat membuat mereka terkejut.
Raut Caelan yang ketakutan, Ivan yang menatap tajam pada Rico dan si brengsek itu dengan seringaian yang menyebalkan adalah pemandangan yang dilihat oleh Daffin dan Vero.
“Rico, don’t. Please…” Caelan berusaha mencegah Rico untuk me-play video tersebut dengan berusaha merebut smartphone Rico.
Rico tentu saja berdecak kesal sembari mengangkat lengannya tinggi agar Caelan tidak sampai untuk mengambil smartphonenya.
“Why babe? Bukannya waktu itu menyenangkan banget ya? Gue bahkan masih ingat dengan jelas muka lo gimana.” Caelan sudah menangis dan membuat nafasnya sedikit tidak beraturan.
“Dia juga harus tau dong. Masa pacaran tapi mainnya rahasiaan.” Lanjutnya.
“Ini kenapa sih?” Celetukan Daffin membuat mereka bertiga menoleh ke arah Daffin dan Vero.
“Oh sekalian aja sini. Gue mau nunjukkin sesuatu.” Ajaknya dengan membuat gestur tangan seolah mengajak mereka untuk mendekat.
“RICO! Rico please Rico jangan… gue mohon banget.” Caelan berucap dengan tergagap dan tangan yang bergetar membuat Rico terkekeh melihatnya.
“Gue gak peduli lo mau nunjukkin apa. So, mending lo pergi aja sebelum gue hajar lo sekali lagi.” Ucap Ivan sembari menarik tangan Caelan agar berdiri di belakangnya.
Rico yang melihat itu tertawa tentu saja. “Wah drama banget anjing. Kelamaan lo ah.”
Saat Rico hendak memutar videonya, Caelan yang berdiri di belakang Ivan langsung maju kedepan Rico bermaksud mengambil smartphonenya dan tentu saja Rico dengan sigap mengangkat lengannya dan tanpa sadar mendorong Caelan karena gerakan Caelan yang berantakan menyerangnya.
Caelan yang tidak siap pun terdorong ke samping dan tanpa sengaja kepalanya terbentur dengan dinding disampingnya. Membuat penglihatannya agak kabur karena rasa sakit yang di rasa pada kepalanya.
Ivan yang melihat kejadian itupun emosinya memuncak. Dia hendak memberikan tonjokkan pada Rico namun kalah cepat dengan gerakan Vero. Cowok itu dengan membabi buta menghajar Rico karena melihat kelakuan bajingan tersebut pada Caelan.
“Brengsek lo. Emang dari awal harusnya langsung gue kasih pelajaran aja.” Ucapnya sembari menonjok pipi Rico membuat pipi cowok tersebut memar dan dari sudut bibirnya terdapat darah akibat pukulan tersebut.
Ivan langsung menghampiri Caelan sedang Daffin berusaha untuk melerai Vero dengan Rico. Caelan yang terduduk karena masih pusing itu menyentuh bagian belakang kepalanya dan betapa terkejutnya dia saat melihat jejak darah pada tangannya.
“D-darah? K-kita ke UKS ayo. Obatin.” Ivan berucap dengan tergagap karena terkejut saat melihat darah pada tangan kekasihnya.
Saat akan mengangkat tubuh Caelan, cowok cantik tersebut terlebih dahulu pingsan karena shock. Membuat Ivan semakin kalut dan tanpa sadar tangannya bergetar sangat menggendong Caelan ala bridal style.
Ivan pun keluar dari kamar mandi, meninggalkan Daffin yang masih berusaha untuk melerai Vero.
“Udah anjing. Itu Caelannya pingsan.” Ucap Daffin sembari menarik bahu Vero. Vero yang mendengar temannya pingsan akhirnya berhenti memukuli Rico.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS ; Chanbaek Lokal [END]
FanfictionTerkadang ada beberapa masa lalu yang harus kau simpan untuk dirimu sendiri. Tapi, apa itu tidak akan menjadi boomerang untuk kehidupan cintamu? Chanbaek Lokal bxb