1. • Pindah?

3.8K 209 15
                                    

🎶 Skinnyfabs - Happy

"Mih, kalo kaka pengen pindah aja boleh ga?"

Mamih Risa dengan wajah kagetnya memandang anak pertamanya dengan heran.

"Loh kenapa kak kok tiba-tiba banget pengen pindah? Ada-ada aja kamu" jawabnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya dan lanjut membaca majalah.

"Mih..... tapi aku udah capek disini, pengen di Indo aja bareng Vero" Kata Caelan dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.

Mamih Risa yang awalnya fokus dengan majalahnya akhirnya mendongak menatap Caelan. Dia tau apa yang membuat anaknya cape di Aussie, udah cerita semuanya tuh anak sama kejadian yang menimpanya akhir-akhir ini. Apalagi dengan tambahan cerita dari sang bungsu si Kayla yang membuat dia memikirkan kembali permintaan si anak.

Awalnya dia kira Caelan bakal tahan tapi yang namanya manusia pasti punya batas kesabaran masing-masing. Kepribadian Caelan juga terganggu akibat masalah ini, dia yang awalnya ceria dan friendly sekarang lebih tertutup dan banyak diam. Cuma dirumah aja Caelan tetep jadi Caelan yang keluarganya kenal. Caelan yang ceria.

Mamih Risa pun memeluk Caelan yang terlihat sudah menangis "hhh nanti coba mamih ngomong sama papih barangkali boleh, untungnya juga perusahaan papih punya cabang di Indo jadi kayanya bisa-bisa aja kalo mau pindah" jelas mamih Risa membuat Caelan berhenti menangis dan memandang ke arah mamihnya.

"Beneran mih gapapa? Kalo engga aku aja yang pindah ke indo mamih sama yang lain disini aja" ujar Caelan.

"Ya ngga boleh lah, ngebiarin kamu tinggal disana sendirian? Big No. udah tenang aja nanti malem kita bahas lagi kalo papih udah pulang kerja" timpal mamih Risa

"Bahas apaan mih?" sahut Kayla yang baru pulang dari sekolahnya.

"Tunggu aja nanti malem, bersih-bersih dulu sana itu hoodie kamu kenapa kotor gitu?" heran mamih Risa. Kayla kalo pulang dari sekolah memang tidak pernah rapi, kadang hoodie kotor, rambut berantakan. Pas nanya kenapa pasti jawabannya ga jauh-jauh dari

"tadi ga sengaja jatoh hehe" kan? hhh biarin ajalah nanti kalo emang udah siap cerita juga bakal cerita sendiri "yaudah aku bersih-bersih dulu mih - EH? Kak? Kok sembab matanya? Abis nangis?" Tanya Kayla dan menghampiri kakanya.

"udah gapapa kok sana bersih-bersih dulu" jawab Caelan dan melangkah pergi menuju kamarnya. Meninggalkan adiknya dengan kernyitan di wajah dan banyak pertanyaan di kepalanya.

•••


Malam harinya keluarga Edelsteen tengah makan malam dengan sang papih yang telah pulang dari kerjanya. Hening semua menikmati makanan yang ada di meja. Hanya bunyi sendok dan garpu yang berdenting dengan piring yang terdengar. Memang keluarga Edelsteen menjunjung tinggi tata karma yang satu ini dimana saat makan akan lebih baik jika tidak mengobrol.

Setelah selesai dengan makan malam, keluarga itupun berpindah keruang tamu dan memakan buah-buahan yang sudah dikupas oleh mamih Risa dengan bersantai.

Caelan sedari tadi mencuri pandang ke mamihnya bermaksud untuk memulai pembicaraan mengenai kepindahan yang Caelan inginkan. Mamih Risa yang tau kode anaknya itupun mencoba untuk menarik atensi sang suami dan si bungsu dengan berdehem.

"Ekhem... jadi mamih disini mau ngomong tentang masalah si kakak" kata mamih Risa memulai pembicaraan.

"Kenapa lo? Digangguin lagi sama mereka?" Tanya Kayla untuk memastikan dengan memasang wajah khawatirnya yang bisa dibilang tidak terlalu terlihat.

"Engga, em... Pih kalo kakak minta pindah ke indo boleh ngga?" Tanya Caelan dengan wajah cemas menatap sang papih.

"Kenapa kak? Mereka gangguinnya udah semakin parah?" Tanya papih Kendra dengan raut wajah yang serius "Sampe lukain fisik ga? Coba sini papih liat dulu" Caelan pun menghampiri papihnya dan mengangguk.

HAPPINESS ; Chanbaek Lokal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang