32

583 19 1
                                    









dianta merebahkan dirinya di atas kasur , matanya menerawang kejadian dimana dia mengampiri nadia. sialanya wanita yang bersama dengan nadia malah kabur lebih dulu. dianta mengejarnya namun sial dia malah kehilangan jejak . dianta yakin jika wanita itu ada hubungannya dengan peneror dari karin. 

 dianta pov 

sial dikit lagi harusnya gue bisa tahu siapa wanita yang di ajak sama perempuan sialan nadia itu. kenapa sih masalah kayak gini sulit banget buat di cari tahu. mana kepal gue makin lama makin sakit banget. huh nadia itu sama  siapa berkomplot sampai seperti ini, gue harus mulai nyelidikin semuanya. 

" sayang mama masuk ya " itu suara mama kenapa tumben banget mama kesini 

" masuk ma " wajah mama , semuanya mama cantik , mama sempurna , kenapa papa tega ngelakuin hal buruk sama mama. kenapa papa harus hianatin kepercayaan mama sampai seperti itu. 

" mikirin apa sih sayang ?" mama mengelus rambutku salah satu hal yang paling aku suka . mama segalanya kehangatan dan sikap mama membuat ku tenang. ku peluk mama dengan erat , bagaimanapun aku tetaplah anak kecil di mata mama . seberapa keraspun usahaku membuat diriku terlihat dewasa di mata mama aku tetap anak kecil anak lelakinya yang paling dia sayangi kan ?

dianta end 

" sayang kamu tahu masalh ayah kmu kan ?' wajah dianta seketika berubah datar , mamanya entah kenapa harus memabahas hal seperti itu di depannya sekarang. dan dianta jadi terkejut siapa yang telah memberitahu mama tentang hal ini. 

" ma " lirih dianta 

" jangan khawatir , mama sudah tahu tentang kelakuan ayah kmu. dengar sayang sejauh apapun ayah mu berusaha mencari ke puasan di luar , dia akan kembali pada mama. wanita menjijikan yang ada di kantor papamu tidak sebanding dengan mama. apa kau percaya pada mama mu ini ?' dianta menatap ibunya tidak percaya, bagaimana bisa mamanya mengatakan hal ini . dia berfikir apakah mamanya tidak merasakan sakit sama sekali . 

" mama gak benci sama papa, mama gak marah sama papa ?" tanya dianta lirih namun hanya gelengan yang dianta dapat dari sang ibu. 

" papamu tidak akan bisa berpaling dari mama, meski sekarang papamu selingkuh sekalipun dia akan kembali pada mama. tapi sekarang mama akan memberi pelajaran pada wanita tidak tahu diri itu, terutama papamu juga jadi, urusan papa adalah urusan mama. kamu ururs saja urusanmu sayang , jangan membebani diri karena hal ini "  dianta memeluk erat ibunya tidak percaya. dia bangga memiliki ibu yang kuat seperti ini. bahkan meski hatinya di sakiti dia masih tetap setia . 









karin bersama dengan sepupunya baru saja kembali dari makan , dan juga jalan - jalan keduanya menikmati waktu bersama . dohwan melihat betapa senangnya adik sepupunya juga menjadi ikut senang. hal yang paling menyenangkan bisa membuat sepupunya bahagia. 

" seneng ?' tanya dohwan

" iya lah kak hehehe " karin yang awalnya fokus pada  ice cream menjadi hilang dokus saat melihat seorang anak kecil menyebrang. wajah karin jadi tegang langsung berlari ke arah anak kecil tersebut. 

ngeng......

" woi kalau nyebrang liat - liat dong " teriak sopir truk yang hampir saja menbrak anak tersebut. karin mendengra jika anak tersebut menangis jadi merasa sedih. dia yakin anak tersebut pasti sangat ketakutan. 

" kalian gak papa ?" tanya dohwan

" iya kak tapi anak ini " dohwan melihat anak lelaki yang masih menangis sesenggukan , dia harus membawa anak ini ke kantor polisi. pastinya anak ini terpisah dari ayah dan ibunya. 

selama di kantor polisi karin hanya mengayukna kakinya sedangkan dohwan sepupunya menggendong anak lelaki yang tertidur.  hanya butuh bberapa menit akhirnya 2 orang datang sepertinya mereka adalah ayah dan ibu dari anak tersebut. 

" astaga varel " wanita itu langsung  menerima gendongan dari dohwan , terlihat wanita itu menangis sambil mencium puncak kepala anaknya. 

" kami sangat berterimakasi atas bantuan anda, kami sempat bingung kemana ank kami pergi . kami terlalu sibuk belanja sampai lupa anak kami menghilang. sekali lagi terimakasi " karin menganggukan kepalanya begitu pula dengan dohwan . setelah aksi menolong anak tersebut , dohwan dan karin berjalan pulang ke rumahnya . di dalam mobil terlihat karin yang mulai kelelahan pastinya tenaganya terkuras habis untuk hari ini. 

namun wajah dohwan tiba - tiba jadi datar saat melihat sebuah mobil hitam terus mengikutinya. dohwan bahkan sadar dari mereka pulang , mobil itu terus mengikuti mereka. dohwan yang melihat jika karin tertidur langsung saja mengencangkan sabuk pengaman . dohwan yakin ini ada hubungannya dengan peneror yang selalu melukai karin. 

aksi kejar - kejaran terjadi dohwan sedikit kesulitan namun juga di  untungkan dengan kondisi jalan yang agak padat. berusaha keras dohwan mencari jalan alternatif agar mobil itu tidak bisa mengikutinya. namun sial nya mobil itu juga bisa mengetahui jalan pintas. mereka saling mengejar di dekat sebuah danau . 

srett.... 

" kak " karin terbangun karena dohwan mengerem mobil secara mendadak, di depan mereka kini terlihat kumpulan pria yang sedang memegang tongkat. sontak saja karin menjadi amat sangat takut, dohwan melihat bagaimana raut wajah tegang sepupunya . 

' diem di mobil kunci pintunya jangan sampai mereka bisa bukak " karin menganggukan kelapalanya , saat dohwan keluar dari dalam mobil . terlihat mereka berjumbal 6 orang. 

" siapa kalian ?' tanya dohwan 

" bukan urusan lo , serahin tu anak cewek ke kita dan lo aman " gak semudah itu sekiya !" dohwan menerjang salah satu dari mereka memukulnya dengan kuat. perkelahian yag tidak se imbang anatara 1 : 6. karin terus saja berdoa dia mengambil ponsel miliknya , terlalu ketakutan hingga nomer dianta lah yang dia hubungi. 



" dianta .. hiks.. tolong " 

















tbc 









  jangan lupa buat vote and comment ya gaesu 

Yang suka hwang in yeop si sad boy kuy baca di jamin dia uwu di sini

Janji Dianta (End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang