30

709 22 1
                                    






dianta masuk ke dalam kamar miliknya, setelah pulang dari tempat makan tadi moodnya benar benar di buat rusak. dia tak tahu siapa pria yang bersama dengan karin. entah kenapa dia ingin sekali menghajar pria yang beraninya mengusap lembut rambut karin. menggenggam tangan karin begitu hangat. dianta bahkan jarang melakukan tindakan manis seperti itu. 


dianta mengacak rambutnya frustasi, dengan wajah kesal dia meninju dinding di kamarnya. masalah ayahnya menambah beban dalam dirinya, namun seketika dianta mengalihkan rasa marahnya saat mendapat pesan. dianta membaca pesan tersebut. terlihat itu dari orang suruhannya. 

dianta mengepalkan tangannya saat orang bayarannya mengatakan jika peneror dari karin adalah salah satu siswa di sekolahnya. entah siapa orang itu dianta berjanji akan menyeretnya ke balik jeruji besi agar dia kapok berurusan dengan milik dianta. 


tok 


tok 


" masuk "  mendengar izin dari dianta, pintu di buka memperlihatkan jihan yang menatap dianta. dianta mengerutkan dahinya saat melihat jihan menangis. jika jihan menangis itu tandanya ada hal buruk yang terjadi.  dianta menarik lengan adiknya menutup pintu dengan cepat takut jika ada yang melihat jihan menangis . 


" ada apa ?" dianta bertanya 

" kak jujur sama aku kak, papa punya selingkuhan kan ?" jantung dianta berdebar begitu kencang bagaimana jihan tahu. dianta tidak mau jika ibunya sampai tahu juga. dianta meminta jihan duduk di kasurnya dengan pelan dianta mengusap airmata yang keluar dari mata adiknya itu. 


" kamu tahu darimana ?' tanya dianta memastikan

" aku kekantor papa kak, aku liat papa.. hiks.. aku liat papa ciuman kak " dianta menghelah nafas , tangannya terkepal kuat, urat - urat di lehernya terlihat begitu menonjol. dia tidak percaya jika ayahnya masih saja berhubungan dengan wanita itu.  dianta memeluk jihan dengan erat, dianta akan pastikan jika ibunya juga tidak tahu mengenai ayahnya. dianta tidak mau jika ibunya akan menangis sama seperti jhihan. 


" kamu tenang aja, urusan ayah biar aku aja, sekarang kamu harus pastiin jika ivu gak bakal tahu soal ini " jihan menganggukan kepalanya, dia juga tidak tega jika harus melihat ibunya menangis karena mengetahui jika ayahnya berselingkuh. 





dohwan tengah duduk bersama karin, setelah kepulangan mereka dari mall, dohwan bertanya mengenai pria yang menatapnya tajam di tempat makan. karin awalnya enggan untuk bercerita tapi melihat tatapan tajam kakak sepupunya itu malah membuat nya ciut. dohwan terlalu  dingin dan tatapan pria itu tajam  membuat nyali karin menjadi ciut. 

akhirnya karin menceritakan siapa dianta dan bagaimana ia bisa menjadi kekasih pria itu. karin juga menceritakan bagaimana dia bisa putus dengan dianta. semuanya di jelaskan dengan panjang lebar. dohwan masih setia mendengarkan sepupunya itu. bagi dohwan  karin adalah satu satunya adik sepupu yang dia sayangi. 

karin memeluk dohwan menyandarkan kepalanya di pundak kakak sepupunya itu, dohwan mengusap lembut kepala karin . keduanya menikmati malamnya dingin sambil menatap bintang di langit, karin masih memikirkan soal dianta dan ke gundaan hatinya mengena keputusannya mengakhiri hubungan dengan dianta. 


melihat wajah lesu adiknya dohwan mencoba menghibur sebelum sebuah lemparan batu mengenai  jendela rumah karin. lemparan itu sukses membuat lubang pada  jendela tersebut. karin menutup telinganya semua penjaga keluar ayah karin  begitu juga ibunya keluar. dohwan melihat tatapan pamannya meminta agar kari di bawa pergi langsung saja dohwan membawa gadis itu pergi. 


" kamu aman kok  tenang ya " dohwan menyelimuti adiknya namun karin masih terlihat syok , dohwan tidak bisa meninggalkan karin sendiri takut - takut jika  ada orang yang memanfaatkan semuanya.  karin terus menggenggam erat  tangan dohwan  agar sepupunya itu tidak meninggalkannya. 


1 jam berlalu kondisi telah mereda dohwan meninggalkan karin yang tertidur untuk menemui pamannya di bawah. terlihat beberapa penjaga berjaga di beberapa tempat ,  dohwan berjalan menemui pamannya itu bertanya apa yang terjadi. 


" jadi karin di teroro oleh seseorang begitu ?" kedua orang tua karin mengangguk, dohwan tidak habis fikir apa yang di fikirkan di jaman sekarang masih saja ada hal seperti itu.  dohwan melihat jendela yang pecah itu  menemukan sebuah batu besar namun yang membuat wajah dohwan mengeras . dalam batu itu tertulis sebuah tanggal . dohwan memberikan batu itu pada bima. yang langsung saja di selidiki oleh bawahan bima. 

" paman mau kamu jagaain karin, besok paman mau ke jepang sama tante kamu " dohwan menganggukan kepalanya , itu adalah amanah dari pamannya yang harus dia turuti. bagaimanapun karin adalh adik tersayangnya. 





pagi menjelang karin di antar oleh dohwan, setelah sampai di depan gerbang karin turun dari mobil melambaikan tangan pada dohwan.  dohwam sesekali menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang tampan. hal itu membuat karin jengkel sendiri. dia bisa melihat bagaimana genitnya anak perempuan dis ekolahnya. 

" pagi sayang " afina dan aldi datang merangkul karin. 

" tumben di anter pangeran siapa tuh ?" goda afina

" sepupu aku dari korea fina " afina dan aldi saling pandang , karena mereka baru tahu jika afina memiliki sepupu yang tampan seperti itu.  ketiganya berjalan dengan santai di lorong , hingga suara ke gaduhan pun terdengar. dengan cepat mereka bertiga berjalan menuju sumber suara yang ternyata ada di toilet wanita. 


plak 


" denger ya , lo bisa bodohin mereka tapi gak dengan gue! " jenni marah bahkan meludah di depan andre

" apa sih lo, kalau cemburu bilang kenapa harus marah sama gue " andrea mencoba membela diri

" cemburu , bahkan kalau lo mau telanjang sama dia gua gak bakal peduli sialan " setelah mengatakan itu jenni pergi dengan menabrak bahu andrea kencang. afina dan karin menghampiri  andrea yang terlihat memerahj di bagian pipinya. semua siswa langsung bubar atas perintah aldi. 


" lo kok bisa beurusan sama dia sih ?" tanya afina

" bener , mening jauhin deh " aldi ikut menimpali

" em,angnya kenapa kamu sama dia ?" tanya karin. 

" jenni ceburu liat aku sama cowoknya, padahal kita gak sengaja ketemu "  karin dan yang lain menghelah nafas , mereka untung paham watak jenni yang keras. afina menepuk punggung andrea  mengatakan jika andrea harus sabar. ke empat orang itu berjalan pergi meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam kelas. 




" licik banget "  tawa seseorang 








tbc 




maaf kalau ada typo jangan lupa buat vote and comment 

Janji Dianta (End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang