8

2.1K 47 3
                                    

Dianta lov

Hari ini adalah hari lertama dimana gue udah gak single lagi.  karin si cewek manis yang akhirnya bisa jadi milik gue.  Gue sendiri sejujurnya belum begitu paham sama perasaan gue sendiri.

Tapi yang gue rasain adalah takut kalau nara bakal jadi milik orang lain.  Sekarang adalah hari pertama gue bakal berangkat bareng dia. 

Sejujurnya gue gak tahu harus bersilap se romantis apa sama nara.  Yang selama ini gue lakuin sama cewek cuman grepe grepe doang.  Tapi kalau sama karin? ak tahu harus bersikap kayak gimana?

Dari pada mikirin hal konyol,  mening gue berangkat.  Gak asik dong kalau hark pertama pacaran nanti malah telat.  Apalagi nafa cewek rajin bisa - bisa dia ngamuk.  Itupun kalau dia emang berani ngamuk ke gue sih. 

Dianta end

karin  dari ke jauhan mobil milik dianta.  Sepertinya lelaki itu berusaha bangun pagi agar bisa menemuinya . nara hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke arah kekasih barunya. 

" kenapa ? " dianta keluar dari mobil dengan wajah sumringahnya karin malu pasalnya ini jadi yang pertama untuknya. di jemput oleh seorang pris terlebih kekasihnya. dianta mengusap puncak kepala karin memberi perhatian pada kekasih barunya.  karin  masuk ke dalam mobil ketika dianta membukakan pintu. sepertinya lelaki itu tengah berusaha membuat hal romantis agar karin terkesan dengannya. 

selama perjalanan menuju sekolah karin hanya diam. terlalu canggung untuk memulai sebuah percakapan dengan dianta. apalagi  dianta terlihat fokus menyetir membuatnya enggan untuk mengajak mengobrol. 

" kok diem ?' dianta yang jengah karena karin terdiam selama perjalanan mereka ke sekolah. 

" takut ganggu , dianta keliatan fokus nanti nabrak gimana ?' dianta tertawa kecil mengusap rambut halus milik karin saat mereka berhenti di lampu merah. karin yang mendapat usapan di kepalanya hanya tersenyum malu dan menatap ke arah depan sambil sesekali melirik dianta. 

at school

dianta membuka pintu untuk karin, hingga membuat seluruh perhatian penghuni sekolah tertuju pada mereka berdua. beberapa murid bahkan tidak percaya begundal nakal seperti dianta pergi dengan gadis alim seperti karin.  mereka mengenal karin sebagai siswi teladan dan juga jarang melanggar aturan. bahkan dengan lelaki pun karin hanya dekat dengan aldi saja. sedangkan dianta sudah tidak bisa di hitung berapa banyak wanita yang dia patahkan hatinya. 

" masuk gih ke kelas" karin mengangguk lalu masuk ke dalam kelasnya . dianta yang memastikan jika karin sudah masuk, langsung berjalan ke arah kelasnya dia juga juga harus mengerjakan PR pagi ini. terlalu sibuk memikirkan karin dianta sampai lupa jika dia punya tugas. 

berjalan seperti biasanya saat tiba di kelas tadi karin langsung saja di introgasi oleh  afina dan juga aldi. bahkan temans ekelasnya juga ikut kepo tentang hubungannya dengan dianta. karin hanya menutup telinganya ketika banyak orang yang memaksanya untuk bercerita , apakah dia dan dianta kini adalah sepasang kekasih atau bukan .

" ihh iy iy karin sama dianta pacaran " karina berteriak membuat sorakan begitu keras terdengar. banyak yang bertepuk tangan memberi selamat ada juga yang heboh karena bajingan seperti dianta takluk dengan seorang gadis polos seperti karin.  

"Kok mau sih sama anak nakal rin? " tanya afina
"Mana karin tahu,  dianta yang ngajak karin sih iya in aja " mendengar hal itu afina menepuk jidatnya.  Bisa afina tebak jika karin hanya iya iya saja tanpa tahu resoko kedepannya kayak gimana.








Karin tengah ijin ke toilet untukk cuci muka.  Tumben sekali dia mengantuk jam pelajarann.  Biasanya dia selalu bersemangat jika belajar.  Meski itu pelajaran yang tidak dia sukai. 

Brak

Karin terkejut saat sese orang membuka paksa pintu kmar mandi.  Dia adalah jenni,  karin yang melihat jenni mulai was was.  Benar saja sekarang karin harus terjebak dengan jenni.

"Jadi lo cewek keganjenan yang deketi n dianta gue" mendengar hal itu karin membulatkan matanya.

"Maksud jenni apa?  Dianta kan pacar karin.  Kenapa jenni bilang dianta itu diantanya jenni.  " karin mentap ke arah jenni.  Sedangkan jenni mulai kesal melihat karin.

Plak

Tamparan keras mendaray di wajah karin.  Dengan sekuat tenaga menampar karin. Karin yang tidak terima mengambil sebuah ember berisi air. 

.byur.


Jenni menatap seragammnga yang basah akibat siraman dari karin.  Tak bisa di permalukan jenni kembli menerjang karin.  Namun sayangnya lagi - lagi karin bisa menahan dan mendorong jenni ke arah pintu toilet

"Sialan lo karin,  cewek sialan " jenni mengumpat saat karin keluar dadi toilet. 



Skip time

Karin berjalan dengan aldi kali ini karena afina harus pulang duluan akibat acara keluarga.  Aldi sejak karin balik kekelas menahan emosinya pada jenni.  Apalagi saat karin menjelaskan jika dia di tampar.

"Kalau gue jadi lo rin,  gue bakal banti tu anak kecoak " ujar aldi

"Sama di kalau bukan sekolah udah karin hajar amooe sekarat.  " mereka terus mengobrol sepanjang perjalanan menuju kantin surganya para siswa.

"Duduk sana rin gue mesen " selagi menunggu aldi,  karin memainkan ponselnya sesekali melihat pesan yang di kirim dianra. 

"Sendiri? " tanya daren yang baru saja duduk.  Karin melihat daren mengangguk menanggapi pertanyaan daren.

"Bibir lo kenapa? " karin terkejut dia lupa tentang bibirnya yang agak luka akibat tamparan jenni

"Gak papa kok daren,  karin cuman kena musibah aja " mendengaf lerkataan karin.  Membuat daren tertawa..



Brak


"Makan! "








Tbc

Janji Dianta (End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang