13

1K 28 0
                                    





4 hari kemudian

Sekarang adalah hari yang di tunggu para siswa dimana , mereka free belajar dan melakukan kegiatan tahunan yaitu ulang tahun sekolah. Karin tengah menyetel camera miliknya ,sedangkan afina sibuk menatap ruang pameran anak photography. Mereka berdua memilih ikut panitia ultah agar tidak ikut lomba.

" hei gadis – gadis ku tercinta " aldi datang bersama dana di sebelahnya.

" makin nempel aja lo berdua, udah berapa bulan " Tanya afina bercanda membuat aldi dan dana saling menjauh sambil melempar tatapan jijik satu sama lain.

" sinting lo dasar gadis fujo akut" dana berucap sambil menunjuk afina yang malah tertawa. Karin mencoba mengambil gambar aldi , dana dan juga afina.

" ehh Karin, bilang dong kalau mau foto. Tunggu kita bergaya dulu " Karin mengangguk lalu meminta mereka bergaya. Dengan hitungan mundur dari 3 ke 1 karin mengambil gambar mereka.

" gila bagus juga mirip jessno limit gue " aldi berujar bangga

" gak mirip, yang ada mirip kang cuci piring di kantin buk yayan lo " mendengar ucapan dana , aldi tidak terima dengan cepat memiting kepala lelaki itu hingga mereka sampi adu gulat disana. Afina sudah engah melihat ke dua orang yang dia anggap sudah tidak waras.

" yuk rin biarin aja tuh para dedemit beramtem " Karin mengangguk mengikuti afina. Saat hendak menuju lapangan basket Karin melihat dianta berjalan bersama seorang perempuan. Karena penasaran Karin mengambil gambar gadis tersebut bersama dengan dianta.

" Karin heyokk, lihat apa sih ?" Tanya afina

" gak liat apa, aku fikir tadi ada hantu di sana " mendengar kata hantu afina jadi merinding. Memang menurut beberapa kakak kelas dulu. Di sekolah ini terjadi tindakan bunuh diri seorang siswi yang menerjunkan dirinya dari lantai 3 sekolah ini.

" Karin mah gtu, pergi aja y ague jadi takut " afina



Dianta pov

Pagi ini gue harus merelakan waktu gue buat jemput Karin hanya karena bokap nyuruh nganter jihan ke sekolah duluan. Selama di dalam mobil gue bener - bener gak tahu harus ngobrol kayak gimana. Semuanya canggung , entah karena jihan yang takut sama gue atau gue yang emang takut mulai pembicaraan .

Jihan terlihat menatap gue biasa saja, sial kenapa cewek lebih mudah bersikap biasa aja dari pada cowok sih. Atau emang guenya aja yang kebaperan sama dia. Please dianta lo cowok lo gak boleh mudah baper apalagi CLBK lagi.

" ikut gue " sialan kenapa nada bicara gue kayak orang mau ngajak perang gitu. Bagaimana kalau jihan malah gak nyaman sama nada bicara gue yang sekarang.

" ini kenapa sekolah ramai banget kak ?' afina

" ada ultah sekolah , jadi lo gak bakal belajar selama 1 minggu " selama berjalan di lorng , emang semua siswa kayaknya kelapangan basket buat nonton pertandingan.


Dianta end


Karin sibuk mengambil gambar sedangkan afina berteriak heboh sambil memukul dana dan aldi yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Tentu saja afina semangat bagaimana tidak, di sana di tengah lapangan zion kekasihnya ikut bertanding basket dengan keringat yang membuat semua wanita begitu heboh dan histeris.

" hei " Karin tersentak saat sebuah suara mengagetkannya. Siapa lagi jika bukan dianta kekasihnya. Karin memukul lengan dianta membuat pria itu tertawa kecil mengusap rambut kekasihnya itu. Karin menatap dianta selidik , apalagi pagi tadi dia melihat dianta berjalan dengans eorang wanita.

" kak dianta kenapa aku di tinggal " sebuah suara membuat Karin dan dianta menoleh. Wajah dianta berubah datar sedangkan Karin menatap dianta meminta penjelasan.

" dia jihan adek aku " Karin tersenyum , untung saja dia tidak langsung melabrak dianta .

" jihan adek nya kak dianta" jelas jihan

" Karin .. emm itu.. emmm pacarnya dianta " mendengar pernyataan Karin membuat jihan sedikit terkejut. Jihan menatap dianta yang malah memalingkan wajahnya, namun seketika jihan tersenyum kearah Karin. Mereka ber 3 kembali fokus dengan acara mereka Karin yang sibuk mendokumentasikan kan kegiatan sampai harus turun ke lapangan.

Namun saat akan ber balikarah sebuah bola basket yang entah dari mana datangnya nyaris menghantam kepala Karin. Semuanya berteriak heboh Karin menoleh ke belakang daren , lelaki itu menjadi tameng dengan merentangkan tubuhnya.

" lo gak apa – apa kan ?" daren bertanya membuat Karin mengangguk

" syukur deh " semua menatap ke segala arah, para pemain basket masih memegang bolanya . lalu siapa yang melempar bola kearah karin. Dianta yang melihat kejadian itu langsung saja berjalan ke bawah dan menarik Karin membawa kekasihnya pergi.

Daren ingin menahan Karin , namun dia sadar jika tak punya hak apapun untuk menahan gadis itu. zion melihat keterdiaman daren menepuk bahu pria itu. meski zion adalah sahabat dianta, dia juga tahu jika daren adalah pria pertama yang jatuh cinta dengan Karin. Meski kalah cepat dengan dianta.


At UKS

Karin duduk dengan diam di atas tempat tidur yang ada di uks . andrea yang memang berjaga beratanya ada apa sampai Karin kesini. Namun saat andrea melihat dianta dia akhirnya paham jika terjadi sesuatu dengan pasangan ini.

" aku tinggal ya " Karin mengangguk pada andrea

Dianta menatap Karin, sedangkan yang di tatap hanya menundukan kepalanya . dianta menghelah nafas lalu berdiri dari duduknya. Sebuah pelukan Karin rasakan , dianta memeluknya dan mengucapkan kata maaf pada gadis itu.

" maaf harusnya aku yang nolong kamu bukan dia , tapi aku seneng kamu gak terluka " dianta mengusap puncak kepala Karin membuat gadis itu tersenyum

" gak apa dianta, untung ada daren tadi kalau gak mungkin aku udah geger otak " Karin tertawa , namun dianta hanya tersenyum dalam hati dia ingin sekali marah karena Karin menyebut nama lelaki yang tidak dianta sukai.

" nanti pulang sama aku ya " Karin mengangguk

Di tempat lain seseorang berteriak kesal karena gagal menyakiti Karin. Niatnya membuat Karin terluka namun sialnya ada daren yang melindungi gadis itu.

" lain kali, lain kali gue gak bakal gagal "






Tbc 

Janji Dianta (End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang