33

617 19 3
                                    









dianta tengah bersama dengan daren , dana dan zion entah sejak kapan dianta jadi dekat dengan daren semejak lelaki itu menjalin hubungan dengan adiknya jihan. awalnya memang sangat canggung namun lama , mereka menjadi akrab dan saling terbuka . dianta juga baru tahu jika daren adalah anak yang menyenangkan dan tidak jauh beda dengan dana dan zion. 

" wah gimana hasilnya lo masih berusaha buat deketin karin ?" tanya daren membuat semuanya terdiam, namun dianta hanya mengangguk , tanda jika dia tak tersinggung. dianta tahu jika daren hanya penasaran mengingat bagaiman jihan selalu menceritakan tentang dirinya dan daren. 

" tapi gue lihat karin deket sama anak cowok yang mirip aktor korea " kata dana , dianta mengetahui hal itu juga beberapa kali dia melihat dohwan mejemput karin di sekolah hal itu membuat dianta menjadi kesal sendiri. kenapa karin harus begitu mudah dekat dengan seseorang . semetara dirinya tidak bisa, meski dia sempat membuat kesalahan . 

tut...... tut..... 

dianta melihat sebuah panggilan masuk ke ponselnya, nama karin lah yang tertera dengan jantung berdebar dianta mengangkat telpon tersebut. daren,dana dan zion saling pandang ada apa sampai karin menelpon dianta . mereka mulai berfikir jika karin mungkin saja ingin bicara serius.

" dianta .. hiks.. tolong " lirih karin 

" kamu dimana ? tanya dianta tegang , jantungnya berdetak begitu kencang saat mendengar karin minta tolong. tidak ada jawaban namun terdengar seperti pukulan dan teriakan karin. tanpa banyak tanya dianta melacak GPS yang terhubung dengan karin. mereka melihat dianta berlari ikut mengejar pria itu. 

dianta menyetir dengan gila, bahkan para sahabatnya jadi ketakutan karena belum ingin mati muda. dianta menuju sebuah danau yang ada di dekat pinggiran kota.  di depan sana dianta bisa melihat sebuah mobil dengan orang - orang yang saling menghajar. wajah dianta terkejut melihat pria yang tengah adu pukul adalah pria yang bersama dengan karin. 

" tolongin anjir ayok " dana berlari begitu juga dianta dan yang lain mereka melihat wajah dohwan yang sedikit memar namun terlihat juga 6 orang pria itu tak kalah terluka. tanpa babibu dianta melayangkan pukulan di ikuti oleh dana , zion dan daren . permainan sedikit se imbang meski harus ada yang melwan 2 orang. dianta melihat karin di dalam mobil yang ketakutan menjadi semakin marah 

bhug 



bhug 

" sialan siapa yang nyuruh lo huh bajingan ' dianta melepaskan tendangan hingga salah satu dari mereka terkapar tak berdaya. butuh waktu 26 menit hingga dianta dan yang lain berhasil mengalahkan 6 orang yang mencoba menculik dan menyerang karin. 

" thanks bro " dohwan berjalan menemui karin yang menangis 

" minggir biar gue yang nyetir " dohwan hanya mengangguk menuju kursi penumpang membiarkan dianta yang menyetir . bagaimanapun kondinya tidak mungkin mengijinkannya untuk menyetir sekarang. dia harus menyadari hal itu tibanya di rumah karin, dana dan zion membantu memapah dohwan yang terlihat banyak terluka . dianta membuka pintu untuk karin . 

keduanya terdiam di depan rumah karin ,wajah karin terlihat masih sangat tegang . dianta tidak tega langsung saja memeluk karin dengan hangat . keduanya berpelukan karin bahkan tidak menolak sama seklai. 

" maaf kalau aku harus ngomongin ini, maaf rin kalau kamu liat aku meluk cewek di cafe itu. aku benar - benar nyesel rin . aku terlalu stres, masalah ayah aku lalu orang yang neror kamu buat aku jadi agak tertekan . " karin menatap dianta melihat bagaimana lelaki itu begitu serius . mata dianta terlihat begitu bersalah , namun karin juga tidak bisa menampik dia luluh dengan dianta . tapi dia juga tidak bisa jika harus memaafkan dianta dengan mudah. 

Janji Dianta (End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang