1

8.4K 171 3
                                    




Seorang pemuda baru saja menyelesaikan hukuman yang dia dapat akibat menghajar siswa kelas 10 . dianta lelaki dengan wajah tampan namun sialnya bajingan terlihat begitu sempurna . teriakan para gadis membuat pendengaran para guru nyaris pecah semua ini pastinya adalah ulah dianta pria yang tak takut pada guru.

Bersahabat dengan dana dan zion , mereka ber tiga memang sering di sebut pangerannya sekolah. Sering mendapat pernyataan cinta membuat banyak lelaki iri dan juga benci pada mereka. Namun sialnya para lelaki di sekolah ini cukup takut untuk berurusan dengan dianta.

Di kelas XII MIPA 2 seorang gadis imut dengan wajah yang manis begitu juga terlihat lugu. Karin tertawa dengan sahabatnya afina mereka memang di kenal dua ceria yang selalu membuat isi kelas menjadi ramai. Tapi sebenarnya tidak hanya mereka berdua ada aldi yang tidak masuk hari ini si anak biang onar dan juga perusuh kelas.

" Karin kamu gak mau ke kantin ntar ?' Tanya afina

" kantin lah fin aku kan laper juga " karina menyahut sambil membaca cerita di aplikasi orange .

" tahu gak rin aku jadian lo sama zion " mendengar hal itu Karin menoleh ke arh sahabatnya tak percaya . seingat Karin afina mengatakan jika dia bahkan tidak tertarik pada pria itu.

" fina kemarin bilang lo kalau gak mau punya hubungan sama zion kok sekarang malah official. Dasar menjilat ludah sendiri. 'mendengar hal itu malah membuat afina melotot kea rag gadis itu. tentu saja dia tidak terima meski dia memang mengakui dia tak bisa tahan dengan pesona seorang zion.



Suara dering pertanda jam istirahat telah terdengar banyak siswa berhamburan keluar kelas agar bisa duduk di kantin dan menikmati makan siang mereka. Termasuk Karin dengan wajah penuh kegembiraan berjalan menuju kantin. Karin paling anti yang namanya pria bukan maksudnya dia laergi hanya saja afina menjaga gadis itu dari lelaki kecuali aldi yang memang sudah bersama mereka sejak lama.

" duduk di sana " afina menujuk kursi kosong yang ada di pojok kantin. Dengan langkah ringan Karin berjalan kesana tidak tahu jika sudah banyak orang yang menatap Karin horror. Mereka tahu jika tempat itu sering di pakai oleh dianta.

Melihat tatapan horror banyak orang Karin hanya mengedikan bahunya acuyh dia hanya ingin menghabiskan makan siangnya dengan tenang tanpa adanya hambatan sama sekali . namun seketika Karin merasa ada seseorang yang duduk di depannya. Dengan polos Karin menatap seorang pria berwajah datar .

" lo berani juga ya " kata pria itu yang tidak lain adalh dianta

" ahh ? aku emang kenapa ?" dion menatap gadis di depannya ini dengan smirk nya jarang juga ada gadis yang tidak terpesona karena ke tampanannya

" jadi lo gak tau gue ?' Tanya dianta yang mendapat gelengan lucu dari Karin. Gadis itu melihat ke segala arah dan tidak menemukan afina. Dan ternyata afina tengah makan dengan santainya bersama zion . melihat hal itu Karin mengembungkan pipinya dia kesal pada afina yang lupa padanya.

" kamu mau mesen makan kan Karin nitip ya ? Karin males desak desakan ya ya ya " Karin menggoyangkan lengan dianta membuat lelaki itu menatap datar gadi di hadapannya yang bahkan tidak ada rasa takutnya sama sekali dengannya . melihat hal itu dianta menghempas tangan Karin dan berlalu meninggalkan gadis itu.

" duh Karin kan mulai laper" dengan berat hati Karin berdiri mungkin dia akan berdesak desakan kali ini. Karena biasanya ada aldi dan afina yang memesan untuknya. Saat hendak berjalan Karin di hadang oleh dianta dengan lesu gadis itu memandang dianta.

" duduk " mendengar perkataan dianta , Karin memiringkan kepalanya rasanya dianta sudah menolakya tadi.

" tapi Karin laper mau makan , jadi mau mesen makan " mendengar ucapan Karin , dianta menggeram lalu menarik tangan gadis itu agar duduk kembali di kursi. Mereka kini menjadi tontonan bagi para penghuni kantin. Dianta yang memang tidak pernah bersikap baik pada perempuan rela memesankan gadis itu makan.

Tak butuh waktu lama makanan yang dianta pesan datang. Hanya nasi goring dan juga bakso. Akarin bertepuk tangan senang lalu tanpa menwari dan berterimakasi pada dianta dia langsung menghabiskan nasi goring yang di bawa ibu kantin.



Dianta hanya menatap gadis yang ada di depannya dengan senyum lucu. Jarang ada gadis seperti ini menurut dianta, Karin terlihat seperti anak – anak namun juga cantik seperti remaja pada umumnya.

" wah Karin kenyang " Karin menghabiskan jus jeruk yang juga di pesankan dianta. Lelaki itu terheran badan kecul seperti itu tapi Karin bisa makan banyak.

" ini uangnya ' Karin menyodorkan 50 ribuan kepada dianta namun lelaki itu malah mendorong tangan Karin.

" bawa aja gua traktir " Karin tersenyum lalu memasukan kembali uangnya lumayan bagi Karin dia bisa menabung untuk membeli baju baru.

Saat hendak pergi tangan Karin di tahan oleh dianta , hal ini menjadi adegan menarik untuk penghuni kantin. Dianta berdiri di depan Karin dengan senyum tampan andalannya namun sayangnya Karin tidak terpengaruh sama sekali.

Karin hendak bertanya pada dianta namu lelaki itu malah menaruh telunjuknya di bibir Karin membuat gadis itu manatap bingung.

" gak ada yang geratis ok " Karin mengagngguk lalu menatap dianta lagi

" terus gimana ? Karin kasih uang dianta gak mau " jelas Karin mendengus

" lo harus bayar pakek cara lain ' jelas dianta lalu dengan cepat menarik Karin hingga .



Blush



Wajah Karin memerah padam saat dianta malah mencium sekilas pipinya lalu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Karin yang diam mematung. Afina meremas kerupuk di tangannya semantara zion berteriak heboh karena ulah sahabtnya.

Karin menatap dianta yang menjauh sementara dirinya jadi malu karena di soraki se isi kantin. Dengan cepat Karin berlari menuju kelasnya karena tidak bisa menahan malu akibat ulah dianta.




" polos banget sih " dianta




Tbc 




jangan lupa vote and comment ya guys cerita ini buat yang suka 

Janji Dianta (End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang