" M-maksud lo?" Tanya keyla khawatir.
"Lo pikirin lagi deh belum tentu tuh orang pergi kan, mungkin aja dia sembunyi dan pas gue balik dia dateng lagi dan lo bisa ngelawan dia?" Ucap rey menakut nakuti.
"Huft.." keyla membuang nafasnya dengan kasar.
"Lo gausah khawatir tugas gue disini buat jagain lo apapun yang terjadi."
"Perasaan gue ga pernah punya musuh.." lirih keyla.
"Dulu hidup gue aman aman aja kenapa sekarang gue kaya di teror?" Sambungnya.
"Apa lo mengetahui sesuatu?" Tanya rey penasaran.
"Apa yang gue ketahui?" Ucap keyla bingung.
"Secret someone maybe?"
"Tau ah gue pusing!" Ucap keyla mengacak rambutnya frustasi.
Rey yang melihatnya pun ikut merasa cemas. Apakah karena ini surya menyuruhnya untuk melindungi keyla. Apakah keyla akan terasa terancam.
Jika benar itu terjadi. Rey akan berusaha menjaga keyla sesuai janji dan tugas yang ia emban sekarang.
"Jadi lo nginep disini?" Tanya keyla yang sudah tenang.
"Menurut lo?"
"Lo bisa tidur di kamar tamu."
"Ga usah, gue tidur di sofa ini aja." Ucap rey sambil menepuk sofa panjang yang ia duduki.
"Leher lo nanti sakit."
"Ga akan."
"Keras kepala."
"Udah sana gih tidur." Usir rey.
"Hm.. kaki gue sakit.." ucap keyla.
"Terus?"
"Ee- boleh minta tolong gak?" Tanya keyla tidak enak.
"Hm?"
"Kamar gue di atas dan lo liat aja kaki gue di perban udah kaya kaki mumi mana bisa gue jalan sampe sana.." ucap keyla dan rey yang belum paham membuat keyla mendengus tidak suka.
"Terus masalahnya dimana?"
"Ya masalah nya di kaki gue!"
"Kaki lo ga sampe di amputasi ko." Ucap rey dengan bodohnya.
"Ish.. gak peka banget sih jadi orang!" Ucap keyla kesal.
"Dimananya gue gak peka?"
"Harusnya lo bilang gini ke gue 'key mau gue bantu sampe depan pintu kamar?' atau 'key mau gue gendong biar kaki lo ga tambah sakit lagi' gitu doang ko ga bisa." Ucap keyla tanpa sadar.
"Ha!" Rey kaget mendengar penuturan dari key.
"Eh-" ucap keyla merasa baru sadar atas apa yang sudah ia katakan barusan.
Keyla merutuki mulutnya yang begitu ember. Bodoh bodoh bodoh. Kata kata itu lah yang keyla gumamkan sekarang.
Keyla menggaruk kepalanya asal seakan akan tidak terjadi apa apa. Ia berusaha senormal mungkin.
Dan rey hanya mengernyit alis nya bingung. Pasalnya baru kali ini rey di situasi dimana ia satu rumah dengan gadis yang baru ia kenal. Dan sekarang keyla memintanya untuk mengantarnya ke kamar gadis itu?.
Apakah di perbolehkan. Apakah sopan jika itu terjadi. Pertanyaan pertanyaan selalu muncul di kepala rey tanpa diminta.
"Em- lupain yang tadi." Ucap keyla sebisa mungkin untuk santai.
Tenang rey, kaki keyla sekarang memang sedang tidak baik jadi sudah kewajiban lo buat bantu dia_ batin rey
Tanpa aba aba rey bangkit dari duduknya dan mendekati keyla yang masih menunduk malu.
Tangan rey ia masukan ke sela sela lutut keyla dan tangan satunya ia lingkarkan di bahu gadis itu.
Rey mengangkat tubuh keyla ala bridal style.
Keyla sempat terkejut namun sebisa mungkin ia menutupi kegugupan nya. Toh ini semua karena kakinya yang sedang tidak baik jadi mau tidak mau harus mau.
"Buka." Ucap rey membuyarkan lamunan keyla.
"Apanya?" Tanya keyla bingung.
"Pintunya lah!."
Ceklek
Rey membaringkan keyla di tempat tidurnya dengan hati hati. Salah sedikit bisa jadi gadis itu akan mengamuk tidak ada yang tahu bukan dan rey tidak ingin itu terjadi.
"Hm.. makasih." Ucap keyla
"Hmm, ga usah khawatir gue ada di bawah kalo apa apa tinggal panggil aja." Setelah mengatakan itu rey segera meninggalkan kamar keyla tak lupa juga menutupnya kembali.
.
.
.
.
.
.
Haii guys akhirnya author come back dungs wkwk😂 maapin ya lama up nya soalnya author sedang tidak mood maklum namanya juga remaja ye kan pasti labil kea yang baca hehe:)Luv you all:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif My Husband(On Going)
Mystery / ThrillerSeorang gadis dengan pakaian sekolah yang masih melekat namun warna merah lebih mendominasi. Itu bukan warna biasa melainkan darah. "Aku mohon lepaskan aku" gadis itu sambil berlutut " Kau sudah terlalu jauh mengetahuinya" ucap seseorang bertudung h...