Setelah mendengar itu semua orang masuk kedalam ruangan keyla. Ketika surya mendekati ranjang putrinya hatinya merasa nyeri. Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur dan keaadan yang lalu tidak akan bisa terulang kembali.
"papa sayang keyla jadi papa mohon keyla haru bertahan demi papa.." ucap surya lirih.
"Om yang sabar ya, saya yakin key gadis yang kuat jadi key akan baik baik aja." Ucap rey berusaha menenangkan.
"Tapi om gagal nak.. buktinya key dirawat gara gara om.."ucap surya sambil menggenggam tanggan putrinya dengan sayang.
"kamu jangan ngomong seperti itu sur kalau keyla mendengarnya dia pasti sedih." Ucap putra ikut menenangkan.
"entahlah... Oh ya ini sudah malam kalian sebaiknya pulang." Ucap surya.
"baiklah kami pulang dulu, besok aku akan kesini lagi untuk menjenguk putrimu."ucap putra.
"Rey kamu mau pulang?" tanya putra.
"hmm... rey disini aja deh yah, sekalian mau nemenin om surya juga."jelas rey.
"baiklah, ayah sama bunda pulang dulu kalau ada apa-apa jangan lupa kasih kabar." Ucap putra sambil mengelus punggung anaknya dengan lembut.
"pasti. hati-hati dijalan." dan langsung dibalas anggukan oleh maya sang ibunda.
Rey duduk kembali di sofa yang berada di sudut ruangan. Namun beda halnya dengan surya. Surya masih saja menggenggam tangan putrinya seolah dia tidak akan membiarkan keyla pergi jauh darinya.
Rey kemudian berdiri dan mendekati dimana surya berada."om surya lebih baik istirahat di sofa aja, kasian juga liat mata om yang udah mulai bengkak." Ucap rey jujur.
"om ga bisa ninggalin keyla sendiri rey." Ucap surya sabil menggelengkan kepalanya.
"om gausah khawatir rey akan jaga keyla disini."
"kalo keyla tiba-tiba bangun gimana?" tanya surya.
"nanti rey bakalan bangunin om janji deh. Kalaupun om mau keukeh jaga keyla sekarang, emang om ga kasian nanti kalo keyla tiba-tiba bangun terus liat om yang udah ga ada energi.. nanti keyla bakal mikir ini kesalahannya dan itu bisa mempengaruhi psikisnya lagi." Jelas rey.
"gitu ya.. ya sudah om percayakan keyla sama kamu rey, tapi kamu harus janji kalo keyla udah sadar kamu harus bangunin om segera mungkin." perintah surya.
"siap om, percaya aja deh saya orangnya amanah ko." Ucap rey sedikit menyombongkan diri.
Surya pun akhirnya menuruti perkataan rey. Ia membaringkan badannya di sofa. Dan untuk sofa nya sendiri cukup nyaman untuk di tiduri.
Jangan heran mengapa di ruangan keyla terdapat sofa yang nyaman karena ruangan keyla VIP.
Setelah perginya surya rey pun duduk di kursi dekat ranjang keyla.Sungguh miris ketika mata rey melihat perggelangan keyla yang terbalut oleh kain kasa yang cukup banyak.
"lo harus nya ga pernah lakuin ini key.."gumam rey.
Empat jam berlalu rey masih terjaga bahkan jam sudah menunjukan angka tiga pagi. Rey berdiri sejenak untuk meregangkan otot-ototnya yang kaku.
Rey melihat kearah sofa dimana surya tengah tertidur dengan pulasnya. Terus matanya beralih ke arah keyla kembali dimana ia tengah terbaring dengan infusan yang melekat di tangannya.
Kemudian rey pun duduk seperti posisi semula. Namun baru beberapa menit matanya sudah tidak bisa di ajak bekerja sama jadilah ia tertidur dengan bantalan tangan keyla.
Jam menunjukan 05.20 pagi. Keyla perlahan membuka matanya. Namun yang pertama kali ia lihat adalah ruangan yang bernuansa putih.
Keyla menggerakan bola matanya kesamping dan langsung mendapati seseorang yang tengah tertidur di sampingnya.
Ketika keyla akan menggerakan tangannya ia sedikit meringis mengakibatkan rey terbangun.
"alhamdulillah lo udah sadar key?" tanya rey sambil mengucek ucek matanya seperti khas orang bangun tidur."hmm."
"yaudah gue bangunin bokap lo dulu."
Ketika rey hendak pergi langsung saja keyla menahannya dengan tangan yang tidak terluka."jangan." Ucap keyla sambil mneggelengkan kepalanya pelan.
"kenapa?" tanya rey penasaran.
"biarin papa istirahat." Ucap keyla dengan sura pelan.
"yaudah, tapi gue harus paggil dokter dulu buat ngecek keadaann lo." ucap rey langsung keluar untuk memanggil sang dokter.
Lima menit kemudian dokter yang rey panggil akhirnya tiba dengan rey yang mengekor di belakangnya.
"jadi gimana keadaan nya dok?" tanya rey ketika dokter sudah memeriksa keyla."alhmadulillah masa kritisnya sudah berlalu tapi buat pergelangan tangannya usahakan jangan sampai terkena air dulu ya de, dan untuk pola makannya saya sarankan untuk makan makanan yang mudah dicerna seperti bubur tidak boleh yang lainnya." Terang sang dokter dengan sopan.
"terimaksih dok." Ucap rey ramah.
"sama-sama, kalau begitu saya permisi." Ucap sang dokter kemudian keluar dari ruangan.
Rey mendekati ranjang keyla. Ia amati wajah keyla yang sedari tadi hanya diam entahlah rey pun tak mengerti dengan gadis yang berada di depannya ini.
"rey.." panggil key pelan sontak saja rey yang merasa dipanggil langsung siap siaga.
"kenapa key? Ada yang sakit, atau mau makan?." Tanya rey bertubi-tubi.
"ajak gue kabur."
.
.
.Siapa nih yang mau nemenin keyla kabur wkwk
Jangan pernah bosen baca cerita aku ya temen-temen ku yang budiman:)
Jangan lupa votte+comment juga loh, biar aku tambah semangat lagi bikin ceritanya:*
Semoga di bagian ini dapet feel nya yah
#Salam_Marhaban_Ya_Ramadhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif My Husband(On Going)
Mystery / ThrillerSeorang gadis dengan pakaian sekolah yang masih melekat namun warna merah lebih mendominasi. Itu bukan warna biasa melainkan darah. "Aku mohon lepaskan aku" gadis itu sambil berlutut " Kau sudah terlalu jauh mengetahuinya" ucap seseorang bertudung h...