Tigapuluh satu

55 10 7
                                    

Malam harinya. Semua orang sudah berkumpul di kediaman Surya diningrat. Makan malam berjalan dengan lancar. Namun tidak setelahnya.

Sekarang dua kelurga tengah membicarakan perjodohan Keyla dan Reynald. Orang dewasa itu terus saja berceloteh. Mereka bahkan melupakan keadaan sang gadis dengam balutan drees itu yang sudah di banjiri oleh keringat. Namun bedanya hawa yang gadis itu rasakan begitu dingin dan terasa menegangkan.

Gadis itu adalah Keyla yang sebentar lagi akan di jodohkan dengan Reynaldi laki-laki super tengil yang Keyla kenal.

"Minggu depan kita adakan pernikahannya." Ucap Surya mantap.

"Pah gimana kalo tunangan aja dulu." Ucap Keyla menyuarakan pendapatnya.

"Tidak sayang, tunangan itu untuk mereka yang tidak percaya diri." Ucap Surya. Sontak Keyla membelalakan matanya tidak percaya.

Astaga sekarang gue juga ga percaya diri_ batin Keyla menjerit

"Gimana, kamu setuju kan?" Tanya sang papa.

Ya kali setuju. Langsung gue tolak_ Keyla.

"Terserah papa aja." Keyla pasrah.

Nah kan keluar kata legent perempuan.

Yaitu TERSERAH!

TERSERAH KALIAN!

BODO AMAT

"Kalo nak Rey gimana?" Tanya papa keyla.

Langsung tolak Rey gue percaya sama lo!

Gue serahin semuanya sama lo!

Keyla langsung menatap Rey dengan tatapan tajam nya seakan mengatakan bahwa Rey harus menolaknya.

"Insha Allah Rey setuju." Ucap Rey sambil memejamkan matanya.

Runtuh sudah pertahanan Keyla sekarang. Mengapa Rey tidak bisa mengartikan tatapan Keyla. Apakah begitu bodoh nya Rey sampai-sampai pelototan Keyla tadi ia artikan sebagai tanda setuju padahal kan Keyla menolak nya dengan tegas.

Angga mengamati reaksi Keyla yang pasrah pun hanya cekikikan dalam hati. Walaupun sedikit rasa tidak rela karena adik nya yang harus menikah duluan ketimbang dirinya namun tidak masalah baginya. Toh dia juga tidak kalah tampan dari adiknya.

"Berarti kita harus persiapkan sejak sekarang juga dari mulai fitting baju dan lain-lain nya." Ucap bunda Rey.

"Itu sih harus, tapi untuk undangan kita gak perlu ngundang orang banyak-banyak. Undang saja kelurga dekat kita masing-masih bagaimana?" Ucap Putra memberi saran.

"Aku sih emang udah berfikir kesitu Put." Ucap Surya sambil menganggukan kepalanya pertanda setuju.

"Buat gedung nya sendiri gimana?" Tanya Keyla ikut menimpali.

"Tidak usah nyewa gedung lagi sayang.." balas Surya lembut.

"Ha? Papa emang punya gedung nya dimana? Ko Keyla ga pernah tau." Tanya Keyla penasaran.

"Kita adain pernikahan kamu di halaman depa, kan luas banget tuh, sayang gak ke pake." Ucap Surya dengan entengnya.

"Ha! Dimana? Coba ulang." Ucap Keyla sambil mengerjapkan matanya tidak percaya.

"Di halaman depan." Ulang Surya masih dengan ekspresi semula.

"Yah gak rame dong." Ucap Keyla sedikit kecewa.

"Kan emang sengaja." Celetuk Putra ayah Rey.

"Kenapa?" Tanya Keyla heran.

"Korona." Jawab mereka serempak.

Kalo tau korona bakal di terapin ngapain ngundang orang- orang!

Tau gitu langsung pergi aja ke KUA beres kan

Tunggu- mengapa Keyla jadi ngebet ingin menikah sekarang

Arghhh tau ah Keyla pusing Ya Allah

"Menu nya apa nih enaknya." Celetuk Angga. Oke soal makanan mungkin bisa kan dia yang maju ke depan.

"Oreg tempe, tahu, sama timun yang ada sambel nya itu loh kayak nya enak." Ucap Surya sekarang tambah ngaco.

Keyla ingin menangis sekarang. Apakah kedua keluarga ini sedang mengalami krisis ekonomi. Sehingga untuk hidangan pun dengan apa adanya.

"Papah bangkrut?" Celetuk Keyla tanpa sadar. Langsung di balas gelengan oleh Surya.

"Om Putra gak punya duit?" Dan di jawab dengan gelengan kepala oleh ayah Rey juga.

"Terus. kenapa menunya. seadanya." Ucap Keyla sengaja menekan setiap katanya.

"Irit. Biar gak banyak ngeluarin duit." Jawab Rey.

"Itu bukannya irit. Itu mah pelit." Ucap Keyla sambil memutar bola matanya malas.

Seketika semua yang ada di dalam pun tertawa kencang. Sampai-sampai keyla mengira semuanya sudah gila.

Astagfirullah lama-lama gue yang gila beneran

"Haha.. kami bercanda sayang." Ucap Surya dengan sisa tawanya.

Oke gue udah gila sekarang

Mamang jin bawa keyla ke kayangan sekarang juga!

Eh- bukan mamang jin dong, seharusnya kan nawang wulan yang bawa gue ke atas

Kan tambah ngaco! gimana bisa nawang wulan ngajak lo Key orang dia nya aja ilang selendang nya.

"Oke cukup menghibur.." ucap Keyla sambil tersenyum joker.

"Kita ambil menu Indonesia aja yah seperti yang sudah kita bicarakan kemarin." Ucap bunda.

"Tidak buruk."

"Berarti sekarang udah clear dengan tugas nya masing-masing." Ucap Surya.

"Sudah selesai, kalau begitu kami pamit pulang." Ucap Putra.

"Kenapa buru-buru sekali." Ucap Surya masih tidak rela.

"Ah ini sudah malam tidak enak juga kan sama tetangga." Jawab Putra.

Keyla pun berfikir keras. Apa yang Om Putra katakan? Tetangga. Ingin rasanya Keyla tertawa kencang sekarang.

Gue baru tau kalo ternyata gue punya tetangga

Samping kiri rumah, ada lapang golf

Samping kanan rumah, tempat ngejim

Depan rumah jalan raya

Belakang rumah setan punya

Dimana ada tetangga?
.
.
.
.
Aaaaaaaashiappp:)

Welcome back to my watpad, aelah ngmng apa lu badak_-

Authorrr up yuhuuuuu yuk langsung next_-

Ettdah kan belum up thor gimana sih-_-

Yamaap:(

Biasa kalo lg gaje suka kek gini absuard nya gak ketulungan ya ampuun Astagfirullah:)

Jangan lupa votte+comment lu ye:)

#Salam_Marhaban_Ya_Ramadhan

_2021💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detektif My Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang