Duapuluh Sembilan

26 7 14
                                    

Satu jam yang lalu keyla merengek minta pulang katanya ingin tiduran di kamarnya. Jadi dengan berat hati surya mengijinkannya.

Sekarang keyla tengah menonton tv dengan kaki yang ia silangkan di atas sofa.

Sembari menunggu roni yang akan pulang enaknya minum yang manis-manis dengan di temani secangkir kopi good day tapi aslinya bad day.

"Enaknya." Ucap keyla menyeruput kopi dengan khidmatnya.

"Siapa yang bolehin lo minum kopi?"

Glek

Mendengar itu seketika tenggorokan  keyla begitu kering dan panas.

"Prasaan tadi adem-adem aja deh"_ batin keyla

"Hmm?" Dehem rey seakan meminta penjelasan atas pertanyaannya tadi.

"Yaelah kopi doang di pertanyain." Jawab keyla malas.

"Lo lupa, baru beberapa jam yang lalu lo baru pulang dari rumah sakit." Ucap rey ikut duduk di sebelah keyla.

"Astaga suruh siapa duduk di sebelah gue!" Karena nyali keyla menciut jika berhadapan dengan rey jadilah keyla mengatakan itu di dalam hatinya saja ia mencari jalan aman.

"Mata lo melotot ke gue?" Ucap rey merasa tidak terima.

Langsung saja keyla menormalkan kembali bola matanya. Lalu ia tersenyum lebar hingga rasanya senyuman itu akan sobek saking lebarnya.

"Itu kopi gue!" Jerit keyla karena rey tiba-tiba mengambil kopinya dengan sembarang.

"Tadi. sekarang punya gue." Dengan enteng nya rey menyeruput kopi itu hingga menimbulkan suara.

"Ck. Padahal tadi gue udah ludahin tu kopi."

Rey langsung menyemburkan kopi itu. Sontak saja itu membuat keyla naik pitam.

"Aaaaaa!"jerit keyla. Pasalnya rey menyemburkan kopi itu ke arah mukanya. Tapi itu tidak sepenuhnya kesalahan rey. Keyla juga salah.

Keyla mengatakan itu ketika rey tengah menatap keyla jadi rey yang kaget pun tidak sadar bahwa yang di depannya adalah muka keyla.

"Haha....key muka lo kocak sumpah!" Ucap rey sambil terpingkal-pingkal. Sumpah jika kalian lihat muka keyla sekarang kalian akan tertawa seperti rey sekarang.

Keyla melotot tidak percaya. Dirinya tengah di tertawakan oleh manusia di depannya ini.

Tanpa aba aba keyla langsung saja mendorong dada rey dengan kuat mengakibatkan rey yang semula duduk sekarang berbaring dengan keyla yang berada di atasnya.

"Bocah rese kaya lo pantes dapetin ini." Ucap keyla sambil menyeringai.

Bugh

Bugh

"Rese, rese reseeeeee!" Ucap keyla sambil terus memukuli dada rey tangan yang satunya lagi tidak tinggal diam. Ia langsung menjambak rambut rey dengan sekuat tenaga.

"Sial!..hidayah dari mana nih dapet tenaga kuat banget!" Batin rey sembari meringis kesakitan.

"Ampun key!" Jerit rey merasa tidak kuat dengan jambakan keyla yang semakin perih. Bahkan ubun-ubunnya serasa akan keluar detik itu juga.

"Ga ada ampun buat lo!" Ucap keyla semakin membabi buta.

Detik itu juga rey langsung membalikan badannya keyla yang berada di bawah dan dirinya yang di atas.

Keyla sontak mengerjapkan matanya berulang kali. Rey memang gila batin key dalam hati.

"Gue kan udah bilang ampun hm.." ucap rey pelan sembari tangannya mengusap wajah keyla yang terkena semburan kopi akibat dirinya.

"Ampunan lo di tolak." Ucap keyla judes.

"Haha.. lucu banget sih." Ucap rey sambil menarik hidung keyla hingga memerah.

"Ck. Sakit!" Teriak keyla sambil berusaha melepaskan tangan rey dari hidungnya. Dan berhasil.

Rey mengambil tisu di asat meja dengan tangannya. Namun badannya masih tetap berada di posisi semula.

"Mau ngapain lo?" Ucap keyla curiga.

"Diem dulu gue mau bersihin muka lo." Ucap rey ketika akan membersihkan namun langsung di tepis oleh tangan keyla.

"Ga usah." Tolak keyla.

Tindakan rey tidak sampai di situ. Rey akhirnya mengambil tangan keyla dan meletakannya di atas kepala nya.

Melihat itu keyla berusaha memberontak di bawah kukungan rey namun tidak berhasil karena tangan satunya tiba-tiba merasa nyeri mungkin efek sayatan yang kemarin keyla lakukan.

"Makanya diem batu banget kalo di bilangin." Ucap rey tangan nya sambil membersihan muka keyla menggunakan tisu yang tadi ia ambil.

"Ya ga gini juga ih." Ucap keyla protes.

Rey mengabaikan protesan dari keyla.  Ia terus membersihkan sisa-sisa kopi yang berada di wajah keyla dengan serius.

Namun entah setan dari mana tangan rey malah merambat kearah bibir keyla yang berwarna pink alami itu.

Tiba-tiba suasana begitu panas dingin. Itulah yang di alami keyla sekarang. Otaknya merasa blank di detik itu juga. Tangannya tanpa sadar malah menggenggam tangan rey yang sedari tadi mencekal tangan keyla.

Perlahan rey memajukan wajahnya. Dan Keyla merasakan degupan jantungnya semakin menjadi-jadi.

Rey semakin mendekat bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Keyla refleks langsung memejamkan matanya detik itu juga.

.
.
.
.
Halloo aku udah nepatin janji buat up hari ini senang nya wkwk

Jadi kalian juga harus janji dong tetep stay sama cerita author ini biar author up nya ga males-malesan lagi mwehe

Oh iya jangan lupa buat votte+comments yah guys:*

Kalo ada typo boleh langsung komen aja ya biar aku tau di mana letak kesalahan jari aku yang kadang tidak se-frekuesi ini.

Komen sebanyak banyak nya ya guys gpp absurd juga komenan dari kalian itu bikin aku termotivasi lagi bikin ceritanyaa terimakasih:)

#Salam_Marhaban_Ya_Ramadhan.

Detektif My Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang