Duapuluh Empat

28 8 10
                                    

Sekarang semua orang tengah berkumpul di rumah kediaman surya diningrat.

Disana ada kedua orang tua rey sekaligus kakak kandung rey. Keyla sampai tidak menyangka. menurutnya dunia semakin sempit.

Mengapa tidak. karena kakak dari rey adalah angga putra kusuma yang tidak lain adalah anak sulung dari kelurga kusuma.

"Saya sengaja mengundang nak rey dengan keluarga untuk datang kesini untuk membicarakan hal penting, dan tentunya kami para orang tua sudah mengambil keputusan yang sekiranya baik untuk kalian kedepannya." Jelas surya.

Putra dan maya kedua orang tua dari rey hanya menganggukaan kepalanya pertanda ia setuju dengan apa yang surya katakan.

"ada apa sih pah?" tanya keyla penasaran.

Surya mengamati wajah putri kesayangannya ini. Ia masih tidak menyangka jika ia haraus melepaskan putrinya yang amat ia cintai. Namun ia tidak boleh egois.

Tapi dalam hal ini keyla pun bersalah karena sudah melanggar janji yang sudah disepakati bersama papanya. Keyla sudah mencampuri bahkan putrinya sendiri yang sudah menyerahkan dirinya ke dalam lubang kahancuran.

Surya mengambil napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"kami sudah sepakat akan menjodohkan kalian."

"s-siapa yang mau dijodohin?" tanya keyla.

"kamu dan nak reynaldi putra kusuma."

"ha!" pekik kedua nya bersamaan.

"papa gausah bercanda dong pah ga lucu tau.” Ucap keyla dengan kekehannya.

"papa serius key."

Deg.

Bagaikan petir di siang bolong keyla bahkan sudah menyenderkan punggungnya ke sofa dengan lemas.
"om ga bisa gini dong liat dulu situasi kita sekarang, kita bahkan masih sekolah.' Ucap rey mencoba protes.

"ayah kamu sudah menyetujui perjodohan kalian rey." ucap sang bunda sambil menenangkan putra bungsunya.

"Tapi rey yang menjalaninya bun bukan ayah."Balas rey tegas.

"maaf sebelumya saya memotong pembicaraan kalian, tapi ada baiknya kita sebagai orang tua harus menanyakan terlebih dahulu apa yang di inginkan oleh sang anak." Ucap angga sopan.

Karena jujur angga sendiri belum paham mengapa mereka tiba tiba mgadakan perjodohan tanpa adanya perundingan.

Rey pun menganggukan kepalannya pertanda ia setuju dengan apa yang kakaknya itu katakan. Bukankah mereka harus menanyakan dulu bukan asal mengambil keputusan sepihak.

"setidaknya kasih kami alasan untuk menerima perjodohan ini."Celetuk keyla.

"Tolong turuti apa perintah papa key untuk yang satu ini selebihnya papa tidak akan mengekang kamu lagi, papa janji akan melepaskan kamu." Ucap sang papa sambil menggenggam tangan putrinya.

"maaf om pernikahan bukan untuk main-main pernikahan adalah ikatan yang sakral, walaupun saya masih seumur jagung tapi prinsip saya menikah hanya satu kali dan bukan di umur yang sekarang."

Setelah mengatakan itu rey langsung berdiri dan pergi keluar meninggalkan pekarangan keluarga surya.

Angga yang melihat adiknya pergi pun pasrah ia tidak ingin mencampuri urusan pribadinya biarlah rey sendiri yang akan mengambil keputusan ketika hatinya sudah lebih baik.

"key mau ke kamar, permisi." Ucap keyla dingin.

"Sini papa bantu." Dan langsung di tepis oleh keyla.

"Ya sudah kami pamit pulang dulu sur, maafkan kelakuan rey yang  tidak sopan tadi." Ucap putra merasa tidak enak.

"tak apa put aku bisa memakluminya." Ucap surya seraya tersenyum.

"jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja." ucap putra mencoba memberi semangat kepada sahabatnnya itu.

"semoga. Ya sudah kalian hati hati dijalan jika ada perkembangan jangan sungkan untuk mengabari." Ucap surya sambil melambaikan tangannya.

"tentu."

Setelah kepergian keluarga putra surya melangkahkan kakinya menuju ruang kerja dimana disana banyak dipenuhi foto mendiang istrinya.

Surya tersenyum melihat foto mereka dulu yang begitu bahagia. Ruangan ini selalu surya kunci dan  kunncinya hanya ada satu dan surya sendiri yang menyimpannya.

surya bahkan tidak mengizinkan keyla untuk masuk keruangan kerja nya karena surya sudah bertekad untuk mengubur kenangan itu dalam dalam.

Surya tidak ingin kejadian dulu terulang kembali pada putrinya.
Soal keyla surya akan memberinya waktu untuk sendiri. Surya paham dengan perasaan anaknya saat ini. Marah, kecewa, sedih tapi biarlah surya akan menanggungnya.

Surya  akan terima jika anaknya akan membenci dirinya asalkan keselamatan putri semata wayangnya itu tetap aman di tangan yang tepat.

Aku harap semoga besok dilancarkan semuanya_batin surya
.
.
.
Come back terus dongs oh ya jangan pernah bosen sama cerita aku ya
Jangan lupa votte+comments ya guys;*

#salam_Marhaban_Ya_Ramadhan.

Detektif My Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang