"roni sini deh." Ucap keyla.
"Ada apa kak?"
"Kaka mau tanya nih."
"Hm?"
"Ka rahma pernah cerita ngga sama roni?" Tanya keyla.
"Cerita dalam hal apa?" Jawab roni.
"Apa aja, contoh nya kaya ka rahma punya temen baik atau ngga, keseharian kak rahma aja gimana."
"Dulu emang kak rahma pernah cerita sama roni." Ucap roni sambil menatap keyla serius.
"Dulu?" Beo keyla.
"Iya dulu sebelum kak rahma belum berubah."
"Berubah?" Ucap keyla semakin bingung.
"Kak rahma setiap malem selalu cerita sama roni tentang kak sisil yang selalu baik atau juga kak bela yang selalu jahatin kak rahma banyak banget, tapi pas bulan kemaren kak rahma beda banget." Jelas roni dan seketika raut wajahnya yang tengah bersedih.
"Beda nya terletak dimana ron?"
"Kak rahma kaya orang was was, dia ga pernah bolehin aku main lagi jangankan main, keluar rumah aja aku ga di bolehin."
"Kenapa?"
"Katanya ada yang mau jahatin kita."
"Siapa?"
"Ga tau. kak rahma ga pernah kasih tau siapa orang nya."
"Ya udah sekarang roni ga usah khawatir lagi yah roni sekarang aman, kalo ada yang mencurigakan langsung bilang ke kaka ya."
"Terimakasih kak." Ucap roni sambil memeluk keyla.
"Sekarang roni tidur gih udah malem juga."
"Roni ke kamar duluan ya kak." Pamit roni.
Setelah kepergian roni. Keyla pun menonton tv untuk mengalihkan kebosanannya sambil menunggu menunggu papah nya pulang.
Drt drt
Keyla langsung mengecilkan volume tv ketika ponselnya berdering begitu nyaring.
"Assalamualaikum key.." ucap sang papah dari seberang telfon.
"Iya pah." Jawab keyla lembut.
"Ga usah nungguin papah ya, papah lembur hari ini."
"Jadi papah ga pulang?" Tanya keyla penuh harap agar papahnya segera pulang.
"Ga bisa key, besok papah ada meeting sama perusahaan Malaysia." Ucap surya memberi pengertian.
"Ya udah, papah jangan terlalu cape ya.. kalo pun cape papah harus istirahat inget kesehatan itu nomor satu."
"Haha iya sayang, oh iya jangan lupa kunci semua pintu dan jendela soalnya kamu sering lupa."
"Jangan di buka kalo ada orang yang ngetuk pintu, kalo ada yang tidak beres langsung kabari papah sesegera mungkin." Sambung nya lagi.
"Siap pa bos!" Ucap keyla semangat.
Setelah mengatakan itu mereka sama sama mematikan sambungan telvonnya.
Keyla mengunci pintu terlebih dahulu setelah itu ia mematikan lampu ruang tengah dan langsung berjalan menuju atas dimana kamarnya berada.
Keyla langsung merebahkan badannya di atas king size. Baru saja ia akan terlelap namun ia urungkan ketika ia mendengar suara bel rumahnya berbunyi.
Takut itulah yang sekarang keyla rasakan. Pasalnya apakah ada orang yang bertamu ketika sudah menunjukan angka jam dua belas malam?
"Jangan di buka kalo ada orang yang ngetuk pintu, kalo ada yang tidak beres langsung kabari papah sesegera mungkin."
Keyla langsung teringat dengan pesan papahnya untuk tidak membuka pintu.
Dan atas keberanian keyla ia berusaha mengalahkan sisi takut nya. Ia berusaha turun dari kasur dan langsung melangkah menuju bawah dimana pintu utama berada.
Ting tong...
Ting tong...
Bulu kuduk keyla seketika meremang. Keyla berjalan mengendap endap di bawah kegelapan dikarenakan ruang tamu yang terhubung dengan pintu utama itu ia padamkan.
Brakk..
Brakk..
Brakk..
Keyla terlonjak kaget ketika sang pelaku menggedor-gedor pintunya dengan keras mengakibatkan keyla langsung bersembunyi di bawah kolong meja makan.
Namun itu tak berlangsung lama ketika matanya terbelalak melihat roni yang hendak membukakan pintu.
"Aaa-" jerit roni namun langsung di bungkam oleh tangan keyla dan membawanya bersembunyi.
"Kak keyla." Ucap roni dengan tatapan bingungnya.
"Sttt diem ron."
"Tap-"
"Kaka bilang diem!" Ucap keyla berbisik namun tegas.
Prang
Mendengar jendela pecah roni seketika ketakutan akan hal itu. Keyla yang menyadari itu pun langsung memeluk roni dan mengelus punggungnya lembut seakan akan ia mengatakan ' kamu aman'.
Tok tok tok
"Key."
"Keyla." Ucapnya dari arah luar pintu.
Mendengar suara yang begitu familiar keyla pun berusaha keluar dari ruang persembunyiannya sambil mengajak roni.
Ketika keyla hampir menyentuh gagang pintu itu terhenti karena roni menggelengkan kepalanya dengan raut wajah yang ketakutan.
"Dia temen kaka."
"Tapp-"
"Roni percaya kan sama kaka?" Roni membalas dengan anggukan.
Ceklek
Setelah pintu terbuka terlihatlah rey yang ada di depannya dengan perasaan yang keyla sendiri tidak menyadari itu.
"Lo ga papa kan, ada yang luka?" Tanya rey khawatir.
"Kita aman ko." Balas keyla seakan ia mengatakan bahwa ia dan roni 'baik baik saja'.
"Mending kita omongin di dalem aja takut ada warga yang liat." Ucap keyla dan mempersilahkan rey masuk.
"Awas hati hati tadi gue liat dia pecahin jendela lo." Ucap rey memberi peringatan.
"Iya, thanks."
Keyla berjalan dengan pelan menuju saklar lampu. Buru buru keyla menyalakan lampu ruang tamu dan bisa terlihat bagaimana keadaan rumahnya sekarang.
Yey! Aku up lagi yah:)
Menurut kalian ini akhirnya sad ending atau happy ending?
Kalo kalian mau akhirnya sad ending bisa langsung komen di bawah sebanyak banyaknya dan kalau pun kalian mau akhirnya happy ending komen juga yang sebanyak banyak nya nanti aku putusin menurut suara dari kalian:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detektif My Husband(On Going)
Mystery / ThrillerSeorang gadis dengan pakaian sekolah yang masih melekat namun warna merah lebih mendominasi. Itu bukan warna biasa melainkan darah. "Aku mohon lepaskan aku" gadis itu sambil berlutut " Kau sudah terlalu jauh mengetahuinya" ucap seseorang bertudung h...