Duapuluh Lima

27 9 2
                                    

Ditengahnya keramaian kota seorang laki laki tengah melamun seorang diri di dalam mobil. Siapa lagi kalau bukan reylandi putra kusuma.

Semenjak di umumkannya perjodohan konyolnya dengan keyla rey belum ada tanda-tandanya akan kembali kerumahnya.

Sempat terfikir rey akan kabur saat itu namun ia urungkan. Ia tidak akan tega melihat maya sang bundanya akan bersedih nantinya.

"SIALAN!" jerit rey sambil memukul stir dengan keras.

"kenapa harus gue...” ucap rey lirih.

Drtt..drtttt...drtt..

Rey melirik sekilas dimana sebuah panggilan tertera nama BUNDA nya disana. Rey semakin kesal karena dirinya tidak akan pernah bisa mengabaikan orang yang sudah melahirkan dirinya kedunia.

Dan dengan berat hati rey akhirnya mengangkat ponselnya yang sudah sedari tadi berbunyi.

"hmm." Ucap rey seadanya.

"rey kamu dimana?" ucap bundanya dengan penuh khawatir.

"kenapa?"

"kamu pulang yah bunda khawatir.."

"rey belum bisa bund."

"sayang kamu pulang dulu sekarang ada yang mau ayah kamu sampein ..."

"kalo soal perjodohan rey gak akan pulang." Ucap rey keukeh.

"rey kita bicarain dulu baik baik ya nak.."

"tapi rey-"

"bunda janji apapun keputusan kamu nanti kami akan terima asalkan kamu sekarang pulang dulu.."sela maya.

"bunda ngga bohongkan?" Tanya rey ragu.

"bunda emang pernah bohong sama kamu rey tapi bunda tidak pernah menginkari janji." Balas sang bunda tegas.

"rey pulang sekarang."

Setelah mematikan sambungan tersebut rey segera menyalakan mobilnya dengan cepat. Ia jadi tidak sabar akan mengatakan untuk menentang perjodohannya.

Rey tahu bundanya tidak akan pernah mengingkari janjinya dan rey percaya itu.

Rey yang merasa senang beda halnya dengan keyla yang sekarang tengah merringkuk dibawah selimut tebalnya.

Keyla bahkan tertidur akibat kelelahan menangis. Hari semakin larut keyla mengerjapkan matanya ketika hari sudah berganti malam.

Keyla yang teringat perjodohan itupun tanpa sadar meneteskan kembali air matanya yang semula sudah mengering akhirnya basah kembali.

"AAAKH! INI GA ADILLL!"jerit keyla marah.

"GUE BENCI!" Sambil memukul-mukul dadanya dengan brutal.

"GUE MAU MATI!"

Mendengar teriakaan yang berasal dari kamar putrinya sontak saja surya langsung berlari bahkan air yang hampir ia minum pun terjatuh ke lantai saking cemasnya terhadap keyla.

Tok tok tok

"Key kamu gak papa kan?" ucap surya khawatir.

"PERGI!" teriak keyla dari dalam kamar.

"Key buka pintunya." Ucap surya sambil berusaha menggedor-gedor pintunya namun tak juga di buka.

"AKU BENCI PAPA!"

"SEANDAINYA MAMAH MASIH ADA MAMAH GA AKAN PERNAH LAKUIN INI KE KEYLA!"

"KEYLA MAU NYUSUL MAMAH!"teriak keyla yang sudah menggebu-gebu.

Surya yang mendengarnya pun langsung saja berusaha mendobrak pintu kamar keyla. Khawatir akan aksi nekat putrinya.

Brakk

Akhirnya pintu terbuka lebar surya membelalakan matanya ketika matanya melihat darah yang menetes deras dari pergelangan tangan putrinya.

"KEYLA!" jerit surya sambil menangkap putrinya yang akan terjatuh.

"bangun sayang...papa mohon.."ucap surya lirih.

Keyla langsung dilarikan kerumah sakit terdekat. Untung saja dari rumah ke rumah sakit hanya memerlukan waktu lima menit jadi darah yang keluar dari dalam tangan keyla bisa di tangani dengan cepat.

"maafin papa key...jadi papa mohon bertahanlah demi papa.."tangis surya akhirnya pecah.

Bebereapa menit berlalu surya dapat mendengar suaralangkah kaki seseorag yang tergesa-gesa yang akan menghampiri dirinya.

"surya bagaimana keadaan keyla?" ucap putra nampak cemas.

Ya orang itu adalah keluarga putra. Surya dapat melihat disana ada maya istrinya dan juga rey yang tengah berlari ke arah nya.

"keyla masih kritis.."jawab surya sambil meremas rambutnya kasar.

Awalnya putra menghubungi surya akan membicarakan soal perjodohan itu namun surya tak kunjung mengangkatnya. Namun di sambungan kedua ia langsung mendapat kabar bahwa keyla tengah dilarikan kerumah sakit karena aksi percobaan bunuh dirinya.

Mendengar itu putra langsung saja bergegas dengan keluarganya walaupun angga tidak bisa ikut karena dia memiliki tugas lain yang pasti putra mengerti dengan anak sulungnya.

Rey yag mendengar itu hanya terduduk lemas. Ia tak menyangka jika keyla akan nekat dengan mengahkiri hidupnya seperti ini.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan keyla. Surya yang melihatnya langsung saja menghampiri dokter tersebut.

"bagaimana keadaan putri saya dok?" tanya surya.

"untung saja sayatan itu tidak terlalu dalam sehingga masih bisa ditolong dia hanya kehilangan banyak darah megakibatkan keadaanya semakin kritis." Jelas dokter itu dengan sopan.

"jadi kapan putri saya akan siuman dok?"

"kemungkinan besok putri anda akan sadar tapi jika putri anda dalam 48 jam mendatang masih juga belum sadar, itu sangat berdampak buruk dengan kesehatanya. Jadi kalian berdoa saja supaya besok dia segera siuman."

"kalau begitu saya permisi." Lanjut sang dokter.

"terimakasih dok." Ucap rey ramah dan dibalas anggukan oleh sang dokter.

.
.
.
.
Jangan lupa votte+comment ya guys:)

#salam_Marhaban_Ya_Ramadhan.

Detektif My Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang