Duabelas

56 13 1
                                    

Keyla sudah berada di halte bus. Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu.

Dan keyla masih berada disini di batas sekolah ini dikarenakan bus tumpangannya yang pertama sudah terisi dengan lautan manusia.

Drtttt

Dirasa ponsel keyla berdering keyla buru buru merogoh sakunya dan melihat siapa yang menelepon nya.

"Iya pah." Ucap keyla pada orang disebrang telepon dan ternyata sang papah.

"..."

" Iya sebentar lagi key pulang."

"..."

"Apa aja nanti key makan ko."

"... "

"Oke bay." Ucap keyla langsung di mematikan sambungan teleponya.

Keyla mengedarkan pandangannya ke arah trotoar jalan.

Keyla tersenyum miris ketik melihat sebuah anak kecil yang digandeng oleh kedua orang tuanya sambil bercanda ria.

"Mamah keyla kangen..." Gumam keyla.

Setelah menunggu beberapa menit. Bus terakhir yang keyla biasa tumpangi pun datang.

Keyla langsung masuk setelah ia membayar dan duduk di bangku penumpang paling belakang.

"Gue harus temuin diary yang rahma bilang." Gumam keyla.

Tapi keyla langsung tersadar ketika papah nya pernah berpesan.

"Iya. Keyla harus janji kalo keyla sekolah disana jangan pernah mencari tau apapun yang bukan urusan key." ucap surya sambil mengelus rambut key dengan sayang.

"Gue harus gimana kalo udah kaya gini." Ucap keyla bermonolog sendiri.

"Neyebelin!" Jerit keyla frustasi.

Akibat keyla yang tidak sengaja menjerit mengakibatkan semua penumpang melihat kearahnya dengan tatapan anehnya.

"Eh- sory sory." Ucap keyla sambil menggaruk kepalanya pelan.

"Bego banget sih!" Gumam keyla pelan.

Sepuluh menit akhirnya keyla sampai di pekarangan rumahnya.

"Assalamualaikum!" Ucap keyla sambil membuka pintu rumahnya.

"Wa'alaikumsalam." Jawab surya yamg baru saja keluar dari arah dapur.

"Papah ngga ke kantor?" Tanya keyla heran. Pasalnya yang keyla tahu surya selalu bekerja dan pulang larut malam.

"Hari ini papah nitip absen." Ucap surya sambil mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu dan di ikuti oleh keyla tentunya.

"Idih emang bisa gitu?" Tanya keyla.

"Bisalah kan papah bosnya!" Ucap surya sambil menyombongkan dirinya.

"Hilih sombong amat!"

"Yasudah kamu makan gih, belum makan kan?" Tanya surya sambil mengelus rambut keyla dengan lembut.

"Iya nanti keyla makan."

"Oh iya pah roni kemana?" Tanya keyla ketika matanya belum menemukan sosok bocah kecil itu.

"Roni ada di kamar kamu."

"Dari pagi?" Tanya keyla penasaran.

"Ngga ko dia tadi turun buat makan terus naik lagi mungkin masih canggung sama keluarga barunya." Jelas surya.

"Papah ngga ngomong apa-apa kan?" Tanya keyla.

"Enggak key.."

"Yaudah key mau ke atas dulu." Ucap keyla langsung berdiri meninggalkan surya yang masih menatap layar televisi.

Ceklek

"Roni udah makan?" Tanya keyla basa basi padahal ia sudah tahu bahwa roni sudah makan. Dasar.

"Udah kak."

"Udah mandi?"

"Udah kak."

"Ya udah kaka mandi dulu ya." Pamit keyla langsung di hadiahi anggukan kepala oleh roni.

Lima belas menit keyla sudah mandi dan siap dengan pakaian casualnya.

"Turun yuk!" Ajak keyla

"Roni disini aja deh kak." Tolak roni halus.

"Roni takut papah ya?" Tanya keyla yang sudah bisa membaca gerak gerik roni.

"Hm.. bukan gitu c-cuma roni-"

"Hust! Ga usah dipikirin sekarang roni ikut kaka turun aja yuk." Bujuk keyla berusaha membujuk roni.

"Ya udah." Ucap roni mengalah.

"Roni ngga usah takut sama kaka ataupun papah kami disini udah terima roni ko." Ucap keyla sambil menggandeng tangan mungil roni.

"Hmm." Balas roni sambil menundukan kepalanya.

Rekomendasiin dong buat visualnya roni siapa soalnya aku bingung hehe:'(

Jangan lupa klik bintangnya ya guys:) thanks for you all:**

Oh iya follow ig author juga ya@sittil_01

Detektif My Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang