(1/2) Meet Me in Hell or Turpitude?

5.3K 675 41
                                    

Today.

.

"GOOD job, Taro!" seru Haechan sembari memberinya bro-fist sebagai tanda bahwa dirinya memang pantas untuk diberi ucapan selamat setelah berhasil mengalahkannya.

Haechan mengajarkan Shotaro melakukan stick fighting hanya dalam waktu singkat dan Shotaro dapat menanggapinya dengan cepat, membuat Haechan senang. Kawanan pack yang dipimpin oleh Mark memang tidak pernah mengecewakannya.

Shotaro melunturkan senyumannya saat menatap Haechan yang kini hanya terdiam menatap kosong danau di depan mereka, dia meletakan tongkatnya diatas tanah lalu menyenderkan tubuhnya pada salah satu pohon besar di sekitar.

"Orijangnim, aku tidak akan pernah bisa meninggalkannya ...." Gumaman Haechan saat menyebutkan tempat tinggalnya begitu lirih ditelinga Shotaro, sementara Haechan kembali berdehem untuk memecah keheningan.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu ikut berpikir," ucapan Haechan membuat Shotaro menggeleng.

"Haechan-ah, tidak. Kau temanku, aku mengerti kekhawatiranmu tentang keluargamu, begitu pula aku karena bagaimana juga mereka tetap kawanan kelompokku, yang serta merta ikut merawatku sampai sebesar ini." Shotaro menjelaskan, berharap agar Haechan lebih nyaman saat membagi kegelisahan kepadanya.

"Kau tidak akan pernah meninggalkan Orijangnim, Hyuck-ah." Haechan kembali terdiam dan menatap danau, dia mengepalkan salah satu tangannya dengan kuat, "keluargaku adalah bagianku, aku hanya ingin mereka terlepas dari kutukan, termasuk dirimu." Ucap Haechan final sebelum melangkahkan kakinya untuk memutar badan dan mengarahkan tongkat panjangnya tepat kewajah Shotaro.

"Lawan aku lagi,"

Shotaro kembali tersenyum dan mengambil tongkatnya lalu ikut mengarahkannya pada Haechan, "aku tidak yakin kalau aku menang untuk yang kali ini," dirinya langsung menggerakan tongkat dan melawan Haechan.

Haechan tertawa sembari menepis tongkat Shotaro dengan miliknya beberapa kali, membuat yang melawan mulai merasakan kesusahan karena Haechan menggunakan kakinya juga untuk mencoba menendang kepalanya.

Shotaro dengan gesit berhasil menghindari serangan kaki milik Haechan dan kini dirinya yang terus mencoba menepis serangan tongkat lawannya.

"Kau tahu Haechan-ah," Shotaro mematahkan tongkatnya menjadi dua dan mengarahkan yang runcing tepat ke arah wajah Haechan yang tersenyum saat melihat tongkat milik Shotaro.

Haechan menahan kedua patahan tongkat itu hanya dengan satu tongkatnya, "tidak ada salahnya kau pergi mencari seorang penyihir untuk membantumu," Haechan mengernyit tidak suka setelah mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Shotaro.

Dengan sekuat tenaganya, Haechan berhasil melepaskan satu patahan tongkat Shotaro terlepas dari genggaman dirinya sendiri, "shit!" maki Shotaro sesaat.

"Meminta tolong pada musuh? Begitu maksudmu?" Haechan tertawa pelan saat mendengar Shotaro memaki, "jangan gila. Aku akan pergi mencari mate-ku sendiri," wajahnya kini kembali menjadi serius dan terus menyerang Shotaro yang mulai lengah karena senjata miliknya sudah lebih kecil dari sebelumnya.

"Apa kau berpikir semua witches serta vampire adalah musuhmu?" Shotaro terengah, tongkat Haechan mengenai wajahnya hingga membuat garis merah tepat dipipinya.

"—ah!"

Haechan menyikut rahang lawannya yang kemudian Shotaro akhirnya jatuh terduduk di tanah. Haechan memutar tongkat lalu mendirikan alat senjata itu disampingnya, "entahlah, aku tidak yakin,"

☑️ whicked. - hyuckren, dongrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang