(2/2) Something New That Inexorable

4.1K 612 34
                                    


.

"KEMBALIKAN aku, sialan!"

Seseorang memberontak, kedua tangannya diikat keatas menggunakan rantai sementara kakinya juga mendapatkan hal yang sama namun kebawah. Pakaian serta tubuhnya sudah robek dan berdarah dimana-mana akibat cambukan yang diberikan orang lain dihadapannya sekarang.

"Kembalikan aku? Oh ... Lee Jeno yang malang," orang itu tertawa menatap Jeno yang mulai terlihat lemah dipandangannya.

"Song Yuqi brengsek!"

"Oh! Memohonlah Lee Jeno!" Yuqi berteriak tepat didepan wajah Jeno, membuat Jeno memejamkan matanya saat merasakan air liur milik perempuan itu mengenai wajahnya.

Yuqi tertawa, "bagus hanya air liur ku bukan api yang keluar dari tangan para penyihirku,"

"Aku bilang, memohon ...." Perempuan itu menangkup kedua rahang Jeno dengan kuat hanya menggunakan satu tangannya sampai memerah. Sementara Jeno menahan ringisannya, tubuhnya sudah terlalu lemah untuk melawan.

Sudah seminggu lamanya dirinya terjebak ditempat yang bahkan ia tidak tahu. Sudah terhitung 1 minggu pula dirinya tersiksa diruangan bawah tanah ini, hanya itu yang Jeno tahu selain Yuqi yang menginginkan Renjun.

"Aku tidak akan pernah memohon pada perempuan murahan sepertimu," kekeuh Jeno dengan amarah yang terpendam.

Yuqi menghela napasnya, "baiklah ...." Kemudian ia melepaskan cengkraman pada rahang Jeno.

"Dan jangan pernah kau berharap bahwa aku akan melepaskanmu sebelum kau berlutut mencium kakiku dan memberitahu dimana keturunan terakhir Huang padaku,"

Kini Jeno yang tertawa kencang saat mendengar ucapan Yuqi, "kau mabuk?"

"Apa?!"

"Mana mungkin aku akan berlutut mencium kakimu dan—" suara Jeno berubah menjadi berbisik, "—memberitahu keberadaan Huang terakhir."

SRETTT!

"Akh!" Jeno terkejut dan meringis saat cakaran itu kembali menghujani tubuhnya, Yuqi marah dan meninggalkan Jeno sendirian dengan tubuh yang kembali dipenuhi oleh darah.




...



Haechan terdiam menatap ayahnya yang kini juga menatap dirinya bingung, ibunya kini sudah kembali dan mendudukan dirinya tepat disamping anak terakhirnya. Dia mengusap lengan Haechan dengan lembut karena yakin bahwa anaknya sebentar lagi akan terkena amukan dari Johnny.

Johnny menarik dan membuang napasnya dengan berat, ia memijit keningnya yang mendadak terasa pusing dikepala.

"Ayah tidak habis pikir,"

Akhirnya Johnny bersuara, "anak bungsu? Memberikan cucu diusia awal dua puluh tahunan?" keningnya mengerut.

Haechan menelan air liurnya dengan paksa karena tenggorokannya yang terasa kering, sementara Jungwoo sudah dengan nyamannya duduk berhadapan dengan keluarga yang cukup membuatnya bingung dari tadi.

Suasana didalam ruang tamu kini tambah menyeramkan karena hening. Haechan sangat siap jika ayahnya memukul atau membentaknya akibat keteledoran atas dirinya sendiri.

☑️ whicked. - hyuckren, dongrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang