HALOOOOO TEMAN TEMANKU, terima kasih sudah menunggu fanfiction ini apdet, maaf kalau lama ya updatenya, semoga chapter ini dapat mengurangi rasa kesal kalian karena nunggu lama 🥺
HAPPY READING, RHKIST! 🥰
.
HAECHAN menatap tubuh Renjun yang terbaring diam di atas meja kabinnya, kemudian dia beralih ke arah Doyoung yang memegang seorang bayi dalam gendongannya.
Geraman tertahan dari Haechan terdengar oleh Doyoung yang kini gemetar.
"Aku masih mengingatnya, Renjunku ... Renjunku." Gumam Haechan pelan sembari mengusap helai rambut coklat kegelapan milik Renjun.
"Tidak, tidak ... prediksiku salah?" tanya Doyoung pada dirinya sendiri.
Diletakkan bayi laki-laki mungil itu tepat di atas tubuh Renjun.
Matanya yang terbuka begitu mengingatkan Haechan akan Renjun yang terus menatapnya dengan pandangan sulit diartikan. Bibir mungilnya terbuka sembari menghisap ibu jari nya sendiri.
Haechan tidak berani menyentuhnya, ia takut, ia sungguh takut jika keinginannya akan berubah. Namun ia sekarang juga tidak sadar keinginan miliknya telah berubah dengan sendirinya.
Ia menginginkan Renjun serta bayi yang belum diberi nama itu bersamaan.
Tak lama Haechan menyeringai, "kau berbohong," ucapnya pada Doyoung yang kini menggeleng sebagai perlindungan diri.
"Aku tidak mungkin salah! Tapi ini pertanda baik untuk kita!" pekiknya pelan.
Haechan melangkah maju ke arah Doyoung, "sudah aku katakan pada diriku sendiri agar tidak mempercayaimu," dengusan kesal Haechan terdengar ditelinganya.
Doyoung berjalan mendekat ke arah Renjun dan kemudian mengucapkan beberapa mantera untuk meringankan luka Renjun saat mengeluarkan bayinya.
Haechan terus mengawasi, "apa yang terjadi?" tanyanya seolah-olah tidak memberi Doyoung waktu untuk mencari tahu lebih dalam tentang kondisi Renjun.
"Doyoung hyung! Ada apa dengan Renjun?"
Itu Jaemin.
Jaemin dan yang lainnya masuk ke dalam kabin tanpa disuruh, matanya menatap Renjun terkejut, tidak lupa melirik bayi yang berada tepat di atas tubuhnya.
Dia melangkahkan kakinya mendekat ke arah Renjun untuk mengambil sang bayi yang kini mulai menangis setelah diizinkan oleh Doyoung.
"Izinkan aku-"
"Tidak, tidak bisa ... aku masih membutuhkan bayi itu, hanya bayi itu bisa memberi kita sebuah petunjuk," potong Doyoung saat Jaemin ingin meminta izin lebih agar dapat membawa bayi itu pulang.
Haechan menatap Doyoung dengan tajam, "kalau begitu, lakukan sekarang. Aku ingin Renjunku kembali!" teriaknya.
"Biarkan aku berusaha! Aku akan melindungi dirinya terlebih dahulu, sebelum ada penyihir lain yang menginginkan tubuhnya," ucap Doyoung yang kini kembali fokus pada Renjun.
"Ut non zna samo bol."
Bersamaan dengan habisnya mantera yang diucapkan, tubuh Renjun kini menghilang dari pandangan semua yang berada di kabin.
"Aku memindahkannya ke rumah dan membuatkan mantera khusus yang hanya dapat dilihat oleh kita." Ucap Doyoung sebelum Haechan menghajarnya.
Haechan terdiam menatap meja dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ whicked. - hyuckren, dongren
FanfictionHaechan dan Renjun, yang dipertemukan oleh takdir menyesakkan. (AU!OMEGAVERSE) (MPREG) (WITCHES) (VAMPIRE)