(1/2) There Ain't No Such a Thing

15.1K 1K 32
                                    


.

MALAM begitu terasa menyesakkan bagi setiap manusia yang berlalu lalang untuk pulang dari melalukan suatu pekerjaan hingga baru berangkat ditengah malam karena suasana hening disertai mencekam.

Tapi sayang, bagi seorang Liu Yangyang, tengah malam adalah hal yang biasa dan termasuk menyenangkan.

Untuk setiap manusia yang lewat dihadapan membuatnya senang. Sesegera mungkin dirinya menarik salah satu dari mereka. Menatap mata si Manusia yang gemetar ketakutan sembari mengucapkan sesuatu dari mulutnya sendiri hingga membuat pupil mereka bergerak membesar dan mengecil secara acak.

Seketika Yangyang membuatnya tidak takut dan menurut padanya.

Taring panjang menyembul keluar dari sela-sela giginya, garis hitam acak bermunculan tepat dibawah matanya, sklera memerah dan iris serta pupil yang semakin menggelap.

Si Manusia tadi menjadi dengan sukarela memiringkan kepala untuk Yangyang. Taring tajam itu kini menancap tepat diurat lehernya. Sementara sang peminum darah langsung menghisap darah dari korbannya tanpa ampun.

Tidak butuh memakan waktu lama, kini si Manusia sudah terlepas dari Yangyang dan tersungkur ke tanah dalam keadaan tidak sadar.

Yangyang mengusap pinggir bibirnya guna menghapus sisa darah yang tersisa setelah puas, wajahnya kembali normal dan kembali terlihat seperti manusia pada umumnya.

Kakinya berlari dengan cepat hingga hanya terlihat sekelebat saja oleh para manusia untuk meninggalkan tempat lorong kecil nang gelap yang mengetahui sosok aslinya dan membiarkan korbannya sendirian, berharap ada menemukannya nanti.

Kakinya berlari dengan cepat hingga hanya terlihat sekelebat saja oleh para manusia untuk meninggalkan tempat lorong kecil nang gelap yang mengetahui sosok aslinya dan membiarkan korbannya sendirian, berharap ada menemukannya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Liu Yangyang,"

Larinya mendadak berhenti dengan perlahan saat mendengar suara memanggil nama lengkapnya. Matanya melirik tajam kearah sosok yang memanggilnya, sementara yang ditatap, menatapnya juga tidak kalah sengit.

"Lama tidak berjumpa, kawan lama." Sosok itu kembali bersuara, "ratusan tahun waktu keluargaku terbuang sia-sia untuk mencarimu yang ternyata tanpa sengaja aku temukan di tempat yang tidak pernah aku sangka sebelumnya."

Dia tertawa hambar sementara Yangyang terus menatapnya dengan pandangan tajam, "Seoul. Seriously, Yangyang? Goddamit!"

"Apa urusanmu?" tanya Yangyang sembari mengangkat kedua alisnya, "aku mencarimu, tentu saja, bedebah! Aku pikir kau kembali ke asalmu atau mungkin China? Tapi ternyata kau di Seoul selama ini? Puluhan hingga ratusan tahun?"

Kini Yangyang yang tertawa remeh, "oh ya Tuhan, maafkan aku, kini aku baru mengerti,"

"Si Bodoh ini terus berpikiran bahwa aku menyembunyikan salah satu kawanan pack-mu yang berharga itu," lanjutnya. "Yang sayangnya, aku tak tahu dimana."

Yangyang mengangkat bahunya lalu kembali berjalan, meninggalkan sosok itu tertinggal dibelakang.

"Jangan main-main denganku, Liu Yangyang!" dia mulai geram.

☑️ whicked. - hyuckren, dongrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang