(1/2) Something New That Inexorable

4.1K 619 22
                                    


.

TEN mempersilakan Renjun dan Jungwoo untuk masuk ke dalam rumahnya setelah mereka memperkenalkan diri, sementara Jaemin serta Yangyang memilih untuk menunggu mereka dari luar.

"Ibu, aku sudah—"

Haechan terdiam setelah tidak sengaja menatap lelaki mungil yang sangat jelas ia tahu. Seorang omega tanpa nama yang telah menjadi teman satu malamnya disaat terakhir masa rut itu kini berdiri tepat dihadapannya, "kau?" cicitnya pelan.

Jungwoo mengulurkan satu tangannya pada Haechan, "aku Jungwoo dan lelaki disampingku adalah Renjun, adikku."

Lelaki itu berdehem pelan saat ia merasa Haechan masih terdiam dan tidak membalas uluran tangannya, ia kembali menarik tangannya kemudian tersenyum, "kalian bisa duduk terlebih dahulu dan berbicara dengan Haechan di ruang tengah. Jika anakku yang satu ini berbuat nakal, tolong beritahu, ya." Suruh Ten sembari tersenyum lalu menepuk bahu putra terakhirnya dan memilih untuk meninggalkan mereka bertiga.

Anak terakhirnya itu terkejut hingga akhirnya tersadar kemudian ia mengantarkan Jungwoo serta omega kecil yang ia belum tahu namanya itu untuk duduk setelah sampai di ruang tengah.

"Jungwoo dan—"

"Renjun," sahut Renjun saat Haechan hendak ingin mengucapkan namanya, Jungwoo mengerutkan keningnya bingung, "kalian tidak saling mengenal?"

"Kenal, tentu saja. Aku tahu Haechan dan Haechan tahu aku," Renjun tersenyum manis sekali, membuat salah satu alpha yang berada disana terdiam lagi. "Bukan begitu, Lee Haechan?" omega manis itu menekankan suaranya diakhir kalimat.

"Ah—eh, ya tentu saja hahaha ...." Haechan tertawa kaku pada Jungwoo dan dibalas tawa renyah oleh Renjun.

Jungwoo mengangkat bahunya acuh, "baiklah, kau bisa memanggilku hyung karena aku lebih tua dari Renjun."

Lelaki berperawakan tinggi itu menatap Haechan yang duduk di depannya sembari memegang tangan dingin Renjun, ia menepuknya sesekali untuk mencoba menenangkan adiknya itu walaupun wajah Renjun sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia sedang gugup, pintar sekali.

"At this point, aku mau kau bertanggung jawab atas Renjun,"

"Bertanggung jawab? Atas Renjun?" Haechan menatap Jungwoo aneh, memangnya apa yang dia lakukan? Mereka 'kan hanya sebatas—

"Renjun hamil dan itu anakmu,"

teman satu malam.

"Huh?"





...





"Ah! Ibu, ampun!" Haechan meringis kala ibunya memukuli kepala serta lengan juga punggungnya bergantian, apa katanya? Tidak ingin mengakui bahwa itu miliknya?

"Sejak kapan Ibu mengajarkanmu untuk tidak bertanggungjawab seperti ini Lee Donghyuck?" Ten mendengus kesal namun sesekali tersenyum pada Renjun serta Jungwoo yang masih duduk di kursi ruang tamunya. Sementara Jungwoo tertawa gugup saat pandangannya bertemu dengan ibu dari ayah anak milik Renjun dan Renjun hanya tersenyum kaku sembari mengusap tengkuknya.

"Baiklah, Ibu ... mari kita bicarakan dengan kepala dingin­—"

Ten memotong ucapannya, "dingin katamu? Johnny, urus anakmu! Kepalaku rasanya ingin pecah,"

"Renjun bisakah kau ikut denganku?" ajak Ten dengan suara lembut namun tegas membuat Renjun menoleh dengan cepat dan mengangguk, kemudian Ten mengulurkan tangannya untuk membantu Renjun bangun dari tempat duduknya.

☑️ whicked. - hyuckren, dongrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang