Part 11

8 2 0
                                    

"Alan! Boleh kah aku tau s--"

Bruak!

"Aduh!" Pekik mereka semua sambil memegang bahu satu sama lain. Sepertinya bagian depan truk menabrak sesuatu hingga kendaraan itu terhenti. Tak ada suara apa pun dari kedua orang di depan. Hingga suara teriakan dari Louis membuat mereka terburu-buru untuk keluar. Namun sialnya, pintu box itu terkunci dari luar dan pada akhirnya 10K juga J mendobrak pintu itu.

"Pintu ini diganjal oleh balok kayu yang tak terlalu tebal, jadi ... bisa ... dipatahkan." Ujar 10K sambil mendobrak.

Hingga beberapa kali, pintu itu terbuka dan semuanya keluar. Menyisahkan barang-barang yang mereka bawa.

Viivi, Liam, J, Woti, juga Hevan mengecek keadaan Louis dan Harry. Ketika di cek, tak ada satu orang pun di sana, hanya bercak darah dari setir. Kemungkinan besar Harry terbentur dan mengakibatkan kepalanya terluka. Sedangkan Louis ... tak ada sesuatu yang bisa memberitahu mereka bagaimana keadaannya sekarang.

Mereka saling bergantian menatapa, lalu berjalan kembali ke kelompok mereka.

"Di mana mereka?" tanya seorang gadis yang datang bersama Alan waktu itu.

Viivi menggelengkan kepala, membuat yang lainnya khawatir akan keselamatan dua orang yang hilang tadi. "Mereka mungkin dalam bahaya, kita harus segera mencari mereka!"

"Benar kata Sofie, aku yakin mereka tak jauh dari sini." ujar 10K.

"Kalau begitu kita bagi dua kelompok, bagaimana?" tanggap J.

" ... tapi ini adalah hutan, tak menutup kemungkinan kalau hewan mutan sedikit."

"Ya, perkataan 10K juga perlu pertimbangan. Kita harus mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi! Seperti memberi tanda kepada satu sama lain jika salah satu dari kita dalam masalah." saran Edwin. Dia yang menjadi mantan komandan tentara Angkatan Darat berusaha memimpin kelompok ini dengan sejuta pengalamannya dalam bertahan hidup.

Mereka semua menyetujui perkataan Edwin, mengingat dia adalah seorang komandan, mereka hanya akan menuruti perkataannya. Walau tak sepenuhnya perkataan Edwin ditentang oleh salah satu anggota, namun dengan teliti juga jelas Edwin berusaha menyikapinya dengan sabar.

"Anggap saja mereka kelompok 8E, kelompok yang paling dan harus diberi pengertian."

Berpindah di mana Louis juga Harry berada, mereka tengah mengalami kejar-kejaran dengan singa mutan. Nampaknya dengan darah yang menempel pada dahi Harry, singa itu semakin menjadi untuk memakan mereka.

Saat berlari, hampir saja Harry terjatuh karena singa itu. Namun dengan kecekatan yang dimiliki Louis, dia berhasil menghalunya dan kembali berlari bersama Harry.

Kembali ke kelompom Edwin, mereka kini sudah siap untuk mencari Harry dan Louis. Masing-masing dari mereka membawa pistol suar untuk memberi tau keberadaan mereka jika dalam bahaya. Dan membawa beberapa makanan juga walky talky untuk menghubungkan satu sama lain. Tak ketinggalan juga senjata masing-masing sudah erat di tangan mereka.

Kini mereka sudah siap untuk menjalankan renacana. "Oke, hanya untuk memperjelas saja, jika seandainya salah satu dari kelompok kita menemukan mereka, lepaskan semua penandanya. Lalu, kelompok lainnya mencari kendaraan untuk melanjutkan perjalanan. Jika sudah menemukan, lepaskan semua pistol suarnya. Ada yang ditanyakan?" jelas Edwin panjang lebar. Mereka menggangguk paham, "Baiklah, berarti tidak ada. Kalau begitu, ayo!"

Seru Edwin dan seketika itu juga mereka langsung pergi ke arah yang sudah ditentukan.

'Z' Hunter [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang