Louis terbangun dari mimpinya, pertama kali yang dia lihat adalah langit gelap yang penuh dengan gemerlap bintang. Ternyata hari sudah malam, dan sepertinya dia pingsan sekitar sembilan jam lebih.
Dia mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam. Dan ternyata waktu menunjukkan pukul 08.15. Benar dugaannya, dia pingsan selama sembilan jam lebih.
Louis merentangkan tangannya, menutup mata rapat-rapat, mengingat mimpi yang sebelumnya dia alami. "Mereka keluarga ku ...." gumamnya.
Dia berusaha mengingat kembali kejadian sebelum virus zombie memakan keluarganya. Namun tak ada secerah ingatan yang terlintas.
"Kenapa aku tak bisa mengingatnya? Apa sebelumnya kepala ku oernah terbentu? Ck! Sial!" racaunya.
Ketika dia akan kembali terlelap, suara seseorang mengurungkan niatnya. Louis bangun dari tidurnya dan menoleh ke sumber suara, walau agak buram, dia bisa melihat bahwa yang memanggilnya tadi adalah Viivi. Di sebelahnya juga ada J yang tertidur dengan bahu kanan Viivi sebagai bantal. Gadis itu melambaikan tangannya agar Louis menghampiri mereka.
Dan benar, Louis segera bangkit dan berjalan menuju tenda mini yang dibuat J sebelumnya.
"Hei, akhirnya kau sadar juga," ujar Viivi senang. Ia memberikan sebotol air minuman yang telah dibuka sebelumnya, agar Louis tak kesulitan.
Louis meminumnya dengan sekali teguk dan satu botol berukuran 600 ml dia habiskan sendiri. Viivi hanya tercengang melihat temannya ini.
"Oh iya, tentara yang ku tolong tadi siang ada di mana? Apa dia telah pergi?"
"Boro-boro pergi, bangun saja belum."
"Apa? Belum?! Lalu, di mana mereka?"
Viivi menunjuk tempat di mana Edwin dan Liam berada. Langsung saja Louis menghampiri mereka berdua. Nampak keadaan Edwin masih tetap sama dan Liam tengah tertidur pulas, namun posisinya bersender di tembok bangunan. Louis menghela napas lega, ternyata orang yang dia selamatkan baik-baik saja.
Namun yag jadi masalahnya, Edwin masih belum sadar dan lagi Louis baru menyadari bahwa dua anggotanya menghilang. Lantas dia kembali menghampiri Viivi yang risih dengan air liur J yang mulai menetes di bajunya.
"Hei! Jangan dekat-dekat dengan ku! Minggir!" Usirnya sambil mendorong tubuh besar J ke samping, namun tak ada perbedaan. Dia kalah dalam tenaga.
Viivi pasrah dengan keadaan bahu kananya yang akan segera dibanjiri air liur J. Ingin dirinya menampar J, namun wajah temannya berminyak. Membuat dia mengurungkan niatannya.
Lalu Louis tiba di hadapan Viivi dan segera bertanya keberadaan Woti dan Hevan. "Mereka sejak tadi siang belum kembali."
"Ke mana?!"
"Hei, santai saja ... mereka pergi untuk mencari mobil yang bisa menampung kita semua. Kau paham?"
"Tapi ... bagaimana dengan para zombie di luar sana?"
"Kau kira sekarang kita semua hidup berkat apa, heuh? Sejak kau mati tidak ada satu zombie pun yang menyerang. Mangkanya kita semua masih hidup."
"Hei! Aku pingsan tau!"
"Ya-ya sama saja."
"Kau ini me--"
Belum sempat Louis melengkapi umpatan yang akan dia lontarkan pada Viivi, sinar terang memenuhi pendangan mereka. Bahkan J yang sedang tertidur pun terbangun.
Beberapa saat kemudian, cahaya itu meredup dan mati. Memperlihatkan beberapa orang yang keluar dari kendaraan itu. Salah satu dari mereka melambaikan tangan dan memanggil-manggil nama Viivi. Sontak sang empu juga meneriaki nama Woti juga Hevan.
"Kalian tidak apa-apa kan?" tanya Hevan dan dijawab gelengan dari Viivi. Setelah tiba di hadapan Louis, Woti langsung memeluknya dengan erat. Membuat Louis susah bernapas.
"Lepaskan dia bodoh! Kau akan membuatnya mati!" bentak Viivi.
"Hehehe, maaf kan aku." Jawabnya dan langsung melepaskan pelukan eratnya.
Liam PoV.
Ugh, kenapa ramai sekali? Apakah ada zombie?
Aku terbangun dari tidur ku karena suara berisik di sebrang sana. Aku mengucek mata ku dan memperjelas penglihatan. Ternyata orang yang telah menyelamatkan kami sudah bangun.
"Syukurlah dia baik-baik saja. Tapi bagaimana dengan orang menyebalkan di sebelah ku ini?" Aku menoleh sekilas ke arah pak tentara ini dan kembali mengalihkan pandangan ke depan.
"Apakah ... mereka akan meninggalkan kami? Ah, setidaknya bawalah aku dan tinggalkan orang ini."
"Brengsek. Bukannya berterimakasih telah ku selamatkan, malah berpikir ingin menibggalkan ku? Heuh, dasar maniak rokok."
Suara siapa tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
'Z' Hunter [✔]
Боевик[Fantasy] 'Mereka' muncul setelah bom nuklir diledakkan, yang mengakibatkan makhluk hidup terkena radiasi. Seharusnya mereka mati dan tak pernah hidup lagi, tapi kenapa?! Kenapa mereka malah hidup kembali dan menjadi ganas?! Sebenarnya ... apa yang...