Louis PoV.
"Hm? Aku berada di mana? Kenapa gelap sekali? Hei! Siapa pun keluarkan aku!"
Sebenarnya aku di mana? Gelap sekali di sini, apa aku berada di dalam ruangan? Atau mata ku ditutup?
Argh! Sial!
Jangan-jangan aku berada di perut zombie besar tadi!
....
Ah, tidak mungkin! Aku melihat dengan jelas bahwa dia telah mati. Lalu setelah itu aku tak ingat apa-apa.
Huft ....
"Louis!"
Apa?! Siapa itu?!
Entah dari mana asal suara itu, yang pasti suaranya tidaklah asing di pendengaran ku. Suaranya seperti ... seorang wanita ... tapi ... hampir mirip juga dengan suara J.
"Louis! Tolong aku! Tolong!"
"Di mana kau?! Aku tak bisa melihat!"
Eh? Kenapa badan ku bergemetar seperti ini? Kenapa perasaan ku jadi tidak enak? Siapa seseorang tadi? Dia kenal dengan ku kah?
"Louis! Tolong!"
Ugh! Suara itu terus berdengung di sekitar telingak ku!
Aku menutup kedua telinga ku dengan telapak tangan. Tetapi tetap saja, suara itu terus berdengung. Sebenarnya aku ingin membantunya, namun aku tak bisa melihat apa-apa.
Ah! Apa aku buta?! Tidak-tidak! Tidak mungkin aku buta!
Secara tiba-tiba aku berada di ujung anak tangga paling atas. Kenapa aku bisa di sini?
Tunggu! Sepertinya aku kenal dengan suasana seperti ini.
"Louis! Tolong aku!"
Dengan cepat aku menuruni tangga dan menuju ke sumber suara. Aku berlari menuju dapur yang tak jauh dari tangga tadi, tapi tidak ada siapa pun. Perabotannya masih tertata rapi. Aku berlalu menuju ruang makan yang berada di sebelahnya, tetap saja tak ada seorang pun. Kembali berlari dan menuju ruang keluarga juga tamu. Nihil! Tak ada orang sama sekali di sini!
Lalu, suara siapa tadi?
"Louis! Tolong aku!"
"Sial! Berhentilah mempermainkan ku! Tunjuk-kan dirimu! Jika kau memang ingin berurusan dengan ku!" Tantang ku sambil mengedarkan pandangan. Menelusuri ruang tamu yang tak asing bagi ku. Ketika mata ku berhenti di sebuah figura, aku melihat ada diriku yang tersenyum sangat bahagia. Aku berjalan ke arahnya dan mengambilnya.
Ada satu pertanyaan ketika melihat foto itu, siapa orang-orang di yang ku peluk?
"Louis! Tolong aku!"
Sial! Kenapa suara itu terus mengganggu ku?!
Tidak bisa dibiarkan! Aku harus menemukannya dan meminta alasan kenapa dia meneriaki nama ku!
Aku menggantungkannya lagi di tempat semula dan berlari menuju tangga di mana aku berdiri semula. Menaiki anak tangga satu-persatu dengan geram.
Dan pada akhirnya sampailah di sebuah pintu tepat di depan tangga. Aku membukanya dan terlihat sebuah kamar begitu bagus juga mewah. Apakah ini kamar ku dulu?
Ha? Memangnya ini rumah ku ya? Tapi kalau bukan, tidak mungkin foto ku dipajang di sini.
Aku memasuki ruangan itu dengan hati-hati. Penuh kepastian jika seseorang yang sendari tadi memanggil nama ku dengan meminta tolong ada di sini.
Ketika aku menelusuri setiap sisi, tidak ada seorang pun. Hanya sebuah kamar pada umumnya, rapi dan wangi.
Saat aku mendekat ke ranjang dan menyentuhnya, tiba-tiba di atas ranjang itu ada seorang wanita lengkap dengan busana piyamanya.
"A-apa?"
Aku sudah gila?! Kenapa bisa ada seorang wanita di ranjang?! Seketika aku mundur beberapa langkah darinya dan menabrak pelan lemari baju di belakang ku.
Dok! Dok! Dok!
Suara gedoran dari dalam lemari itu membuat ku kaget dan kembali mundur beberapa langkah dengan cepat. Saking kagetnya atau mata ku mulai rusak, aku menabrak seorang anak kecil yang berdiri di samping ranjang.
"Ah! Maaf!"
Anak kecil itu tetap diam, aku berjongkok agar bisa melihat mukanya. Betapa terkejutnya ketika yang ada di hadapan ku bukanlah seorang anak kecil biasa. Namun seorang zombie!
Aku terjungkal ke belakang dan menjauh darinya. Dengan bersamaan, suara yang sendari tadi memanggilku dan suara gedoran dari dalam lemari memenuhi kepala ku. Aku berdiri dan berusaha keluar dari sini!
Tetapi pintu ini tak bisa dibuka! Seperti ada yang mengunciku dari luar! Aku menggedor-gedornya dan memint siapa pun di luar sana untuk membuka-kan pintunya. Beberapa kali aku berusaha untuk membukanya, pintu itu tak bergerak sedikit pun.
Saat aku menoleh ke belakang, aku terkejut untuk kedua kalinya. Wanita yang tadi terbaring di ranjang kini berada di hadapan ku dengan tubuh penuh koyakan. Seperti dimakan zombie. Zombie anak kecil juga berada di hadapan ku, masih sama menjadi zombie, namun keadaan tubuhnya lebih parah dari wanita tadi.
Dan ....
Seekor zombie ... tua?
Mereka mengelilingiku dan pada akhirnya aku terpojok di sudut. Keringat terus mengucur, jantung berdegup kencang tak beraturan, pikiran ku sudah melayang ke mana-mana. "Apakah aku akan mati di sini?" gumam ku dengan penuh kepasrahan.
Menutup mata rapat-rapat, seketika itu juga suara dan wajah-wajah orang yang familiar terlintas di benak ku.
Aku ingat! Wanita tadi adalah istriku, zombie anak kecil itu adalah anak ku, dan ... zombie tua adalah mertua ku. Kenapa?! Kenapa aku tak bisa mengingat kejadian mengerikan itu?!
Di mana mereka bertiga dimakan oleh zombie ... aku ....
Louis PoV. end

KAMU SEDANG MEMBACA
'Z' Hunter [✔]
Action[Fantasy] 'Mereka' muncul setelah bom nuklir diledakkan, yang mengakibatkan makhluk hidup terkena radiasi. Seharusnya mereka mati dan tak pernah hidup lagi, tapi kenapa?! Kenapa mereka malah hidup kembali dan menjadi ganas?! Sebenarnya ... apa yang...