someone's secret || treasure

14.

Pukul 10.00

Seseorang datang ke rumah Yedam.

ting tong ting tong.

"permisi."

ting tong.

"Yedam?"

.

"Yedamnya lagi gak ada dirumah, dia pergi."

Dia pun berbalik badan untuk melihat orang yang mengatakan hal tersebut, "hm? abangnya Yedam ya? saya mau mengembalikan buku Yedam."

buset, gua dikira abangnya Yedam, batin Jihoon.

"gua tetangganya, kalau lu mau ketemu sama abangnya Yedam, dia ada di sebelah," jelas Jihoon.

"beda rumah?"

"iya."

"oh oke, terimakasi."

"santuy."

"kalau gitu saya permisi dulu."

Jihoon pun mengangguk.

"sopan banget tuh cewek," gumam Jihoon.

.

.

.

Di rumah Asahi

ting tong~

"per-"

ceklek.

Asahi langsung membukakan pintu rumahnya dan dia terus menatap tanpa berbicara sama sekali.

"anu."

"siapa?" tanya Asahi dingin.

"saya temannya Yedam."

"nama?"

"Irana."

"ada apa?"

"m-mau balikin buku Yedam."

Asahi pun langsung mengambil buku tersebut dari genggaman Irana.

Irana sedikit terkejut dan dia memutuskan untuk tidak berlama-lama dirumah abangnya Yedam.

"eum.." ucap Irana sambil menundukkan kepalanya.

"lu pernah ke rumah Yedam sebelumnya?"

Deg.

"i-iya s-sekali," gugup Irana.

"lu datang kesini lagi hanya untuk ke rumah Yedam aja?"

Irana mengerutkan kedua alisnya. Tentu saja dia hanya ingin ke rumah Yedam.

"iya," ucap Irana sambil menatap Asahi dengan penuh kebingungan.

Asahi menaikan kedua alisnya "yakin?"

Irana makin tidak nyaman dengan Asahi.

Tiba-tiba.

drrtt drrttt drrrt.

Handphone Irana bergetar.

syukurlah mamah nelfon, batin Irana.

"maaf.. saya harus pulang, mamah saya nelfon, sepertinya ada hal yang penting."

"ya, lain kali kalau datang kesini lagi jangan cuman ke rumah Yedam."

Irana hanya tersenyum dan dia langsung pergi.