23.

117 20 0
                                    

Pukul 19.00

"eh monyet!" kaget Somi ketika melihat Asahi sedang berbaring di tempat tidurnya.

"ngapain lu ada dikamar gua!" kesal Somi.

"besok malem lu pergi ke Estonia?" tanya Asahi.

"ya."

Percakapan pun selesai. Tidak ada yang berbicara lagi setelah itu.

Akhirnya Asahi bangun dan keluar dari kamar Somi.

"cuman nanya gitu doang?" bingung Somi.

"haus, bikinin gua teh Som, gua tunggu di ruang tamu."

gak ada akhlak, batin Somi.

Lima menit kemudian. Somi membawakan dua cangkir teh untuk dirinya dan Asahi.

"teh rosella?" ucap Asahi ketika melihat teh yang telah dibuat oleh Somi.

"kenapa?" tanya Somi penasaran.

"gua maunya teh krisan."

"udah habis, adanya teh itu doang."

Asahi menghelakan nafas. Dia tidak suka dengan teh rosella, sebab rasa teh itu yang asam.

Terpaksa Asahi merubah teh rosella itu menjadi teh krisan menggunakan sihirnya.

"gak menghargai gua yang udah bikin teh rosella dengan tangan kosong ya lu sa."

Asahi tidak menjawab, dia sibuk menikmati teh krisannya tersebut.

"Asahi!" panggil Somi.

"apa?"

Somi terdiam sejenak.

"gua gak bisa jagain lu lagi," ucap Somi pelan.

"gua gak perlu dijagain sama lu Som."

"bukan gitu, soalnya tante Lily pernah nyuruh gua buat jagain lu tau."

Asahi menatap Somi. "It's ok Som, ibu gua kan gak pernah nyuruh lu buat jagain gua selamanya."

"kenapa sih lu gunain sihir buat nolong manusia sa? gua tau lu mau ketemu ibu lu, tapi kalau lu mati dengan cara seperti itu nanti lu gak bisa terlahir kembali," ucap Somi yang matanya sudah berkaca-kaca.

"lu gimana sih Som? ibu gua kan nolong manusia dengan sihirnya, berarti dia juga gak bisa terlahir kembali, jadi gakpapa selama gua bersama ibu."

Somi merasa bersalah. Dia hanya ingin Asahi dan dirinya pulang ke dunia mereka bersama. Dimana kehidupan mereka yang sebenarnya berada.

.

.

.

Pukul 07.30

Di ruang tamu.

Semaleman Somi tidak bisa tidur. Hari ini dia harus pergi ke Estonia dan tinggal disana bersama keluarganya. Somi tidak tau kenapa keluarganya lebih suka tinggal disana.

Semua penyihir golongan I hidup menyebar di bumi ini, karena mereka tahu bahayanya kalau mereka hidup berkelompok.

Ting~ tong~

Somi pun langsung membukakan pintu rumahnya dengan sihir yang ia miliki.

Ceklek.

"masuk," ucap Somi.

"wah.. lu pasti udah tau ya yang datang gua sama Cylva?" ledek Jaehyuk.

someone's secret || treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang