Nara tujuh

79 16 1
                                    

"Kenapa gue makin nyaman di sebelah lo".-batin Nara.

🌹•🌹•🌹•🌹•🌹

Malam ini nara sedang berada di sebuah rooftop atau lantai teratas di sebuah restaurant Bintang 5.

"Ngapain kesini?''. Tanya nara pada orang di depan nya ini yang Sedari tadi memperhatikan wajah nya.
"Gausah liat liat!". Ucap nara salting.
"Gausah salting kali". Jawab daffa.
"Paan si daf". Nara memalingkan wajah nya ke arah lain.
"Oh ya Ra lo coba buka deh makanan nya". Ucap daffa.
"Kenapa gue?". Tanya nara bingung.
"Gapapa kan buat lo jadi lo yang harus buka". Jawab daffa.
"Yaudah gue buka". Ucap nara.

"Satu...dua...tiga...hah?!". Nara kaget saat melihat isi pembuka hidangan makanan itu karena Isinya bukan makanan melainkan sebuah kalung cantik didalam nya.
"Ka...Lu..ng?". Ucap nara terbata bata karena dia sangat speechless melihat kalung begitu cantik di hadapanya.
"Iya lah kalung yakali tali rapia". Jawab daffa dengan candaanya.
"Buat apa?".Tanya nara.
"Mau kemana?". Tanya nara saat daffa menggenggam tanganya.

membawa nya berjalan ke area ujung agar bisa melihat pemandangan dan daffa membalikan badan nara agar bisa berhadapan denganya.

"Ngapain si daf?!". Ucap nara dengan jantung yang sangat berdekup kencang.
"Gue sayang sama lo" Ucap daffa memegang tangan nara.
"Biar Alam semesta jadi saksi kisah cinta kita". Ucap daffa sembari menatap nara lekat lekat.

Nara meneguk ludah nya dia tidak tahu harus berkata apa pada daffa saat ini dengan jantung yang tidak beraturan dengan tatapan daffa dengan sikap manis daffa padanya dia tidak tahu harus bagaimana sekarang.

"Ra, lo mau kan jadi pacar gue". Ucap daffa dengan senyum manis.
"Lo sayang sama gue? Kan sayang itu relatif daf lo bisa sayang sama gue sebagai teman SA-YA-NG sama CI-N-TA itu beda daf". Jawab nara dengan menekankan setiap kata nya.
"Yaudah gue sayang cinta SEMUANYA sama lo". Lanjut daffa.
"Serius?". Tanya nara.
"Lima rius deh". Jawab daffa.

"Dan gue gasuka penolakan". Ucap daffa sekali lagi.
"Dih maksa!". Sewot nara.
"Biarin lagian lo gaakan nolak kan?" Tanya daffa.
"Geer banget ni anak". Ucap nara.
"Yaudah gimana?". Tanya daffa.
"Hm...nggak!". Ucap nara menaikan volume nya.
Daffa hanya menaikan alis nya tanda bertanya apa maksud nara.

"Ngga akan nolak". Ucap nara tersenyum membalas genggaman tangan daffa.
"Apa?gue ga denger?". Ledek daffa.
"Yaudah gajadi". Ucap nara menyilangkan tangan nya di dada.
"Pacar gue gampang marah ya?!". Ucap daffa memeluk nara.
"Yaudah yu makan". Ajak daffa membawa nara kembali ke meja makan untuk makan.
Gatau kenapa saat ini nara tidak bisa bersikap dingin kepada daffa dia merasa nyaman saat dekat daffa dengan sikap daffa yang manis walau kali ini bukan kali pertama dia berpacaran. yap! Nara sudah pernah berpacaran sebelumnya dengan seseorang yang sudah tidak tahu dimana dia sekarang Namun nara sekarang telah menetapkan hatinya pada daffa.

"Semoga lo emang yang terbaik buat gue".-batin Nara

🌹•🌹•🌹•🌹•🌹

"Gue anter pulang ya". Ajak daffa sambil menatap mata sayu nara.
"Gapapa?". Tanya nara.
"Kenapa harus kenapa napa?". Daffa balik tanya.
"Ih serius". Ucap nara memajukan beberapa senti bibir nya.
"Iyadeh iya gapapa yu aku anter". Ajak daffa sembari menggenggam tangan nara mengisi sela sela Jari nara.

"Dingin ya?". Tanya daffa lalu memberikan jaket nya ke bahu nara saat masuk ke dalam mobil.
"Ngga gue ga kedinginan dingin kok" jawab nara.
"Lo emang ga kedinginan tapi lo terlalu dingin sama gue". Ucap daffa.
"Sedingin itukah gue?". Tanya nara.
"Iya!... tapi... dulu sekarang udah ngga". Ucap daffa sembari fokus menyupir.
"Masa?". Tanya nara tidak percaya.
"Iyalah masa sama pacarnya dingin dingin". Ucap daffa sembari menoleh kepada nara dan memberikan senyum tipis.
"Apaansi daf!". Ucap nara yang sekarang menahan salting dengan pipi merona.
"Ada yang salting nih".ledek daffa.
"Paan si daf!". Nara memukul bahu daffa.
"Aw..". Daffa pura pura kesakitan.
"Ih sakit ya? Maaf ga sengaja serius deh". Ucap nara sembari mengelus bahu yang sempat dia pukul.
"Tapi boong". Ucap daffa pelan yang tentu saja masih bisa di dengar nara.
"Ih galucu tau daffa!". Nara menyilangkan tangan nya di dada dengan keadaan kesal dan malu.

Skip...

🌹•🌹•🌹•🌹•🌹

"Udah sampe". Ucap daffa.
"Gamau mampir? Ketemu bang akmal?". Tanya nara.
"Ngga deh udah malem". Jawab daffa.
"Istirahat jaga kesehatan ya". Ucap daffa mengelus rambut nara halus.
"Iya kamu juga". Balas Nara dengan senyum nya.

Nara pun masuk ke dalam rumah begitupun daffa dia menjalankan mobil nya untuk pulang ke rumah nya. Yakali ke rumah tetangga.

🌹•🌹•🌹•🌹•🌹

Someone love

Udah sampe?

Udah
Kenapa?khawatir ya?
Cie khawatir Pacar aku😂💜

Paan si
Ya siapa tau kecelakaan

Jahat banget doa nya

Hehe

Yaudah istirahat sana

Ya

💜🌘
Read.

Entah mengapa hari ini membuat mood nara sangat baik.

🌹•🌹•🌹•🌹•🌹

Pagi ini hari dimana mengawali hari sekolah. Yap! Hari senin dimana hari yang sangat di hindari semua siswa/i SMA pelita bangsa karena mereka harus melaksanakan upacara bendera setiap hari senin di outdoor.

Padahal biasa nya mereka upacara di indoor tapi karena lapangan indoor sedang dipakai praktek anak kelas 12 untuk tugas mereka selama seminggu jadi upacara minggu ini mereka adakan di outdoor.

Dan nara adalah panutan kelas. Asek panutan. Maksudnya nara adalah orang yang di pilih dari kelas nya untuk menjadi petugas kesehatan untuk menjaga siswi sekolah takut ada yang pingsan. Sebenernya nara sangat sangat sangat Malas karena dia sangat menghindari kegiatan seperti ini tapi karena semua siswa/i kelas memilih nya menjadi perwakilan petugas kesehatan dia tidak bisa menolak nya.

"Adek gue tumben ke sekolah gini baju nya". Ucap bang akmal melihat baju seragam kesehatan sekolah nya yang ia Pakai.
"Terpaksa". Jawab nara.
"Gaboleh gitu dong ra kan lo udah dipercaya di kelas". Jelas bang akmal.
"Males". Jawab nara dingin.
"Ck! Yaudahlah Buruan sana!". Ucap bang akmal menyuruh nara keluar.
"Dih ngusir! Lagian lo yang anter". Ucap nara sedikit kesal.
"Gak lah!". Jawab bang akmal.
"Dih Terus siapa yang nganter gue bambank!". Nara sedikit menaikan volume suara nya karena sudah kesal mendengar perkataan abang nya yang ngeselin itu.

Bukanya menjawab bang akmal Malah senyum senyum tidak jelas dan mendorong dorong nara untuk keluar rumah.

"Ngeselin banget si bang!". Ucap nara kesal. Tapi saat dia mengarahkan pandangan nya ke depan dia melihat sebuah motor yang sudah sangat dia kenal dan melihat ada orang yang sangat bisa mengubah mood nya menjadi sangat baik.
"Daffa?!". Nara kaget saat menatap daffa sudah ada di depan rumah nya.
"Ngapain?". Tanya nara sembari menaikan kedua alis nya.
"Ke sekolah lah". Jawab daffa sembari menatap nara.
"Kan gue sama bang akmal". Jawab nara.
"Ngga ada pokoknya lo sama daffa aja gue mager mau bobo!". Teriak bang akmal dari dalam rumah yang sepertinya menguping pembicaraan adik nya.
"Ngeselin banget si bangsad!" Gumam nara pelan yang tentu saja daffa tidak akan mendengar nya.
"Yaudah yu". Ajak daffa lalu memakaikan helm kepada nara.
"Gue bisa sendiri".Ucap nara.
"Gapapa biar romantis". Jawab daffa.
''Paan si daf!". Nara memukul dada bidang daffa. Daffa hanya nyengir nyengir saja.

Mereka pun segera berangkat ke sekolah agar tidak terlambat mungkin kalau terlambat akan kena hukuman yang sangat parah yaitu mungutin 50 sampah yang sangat susah dicariin karena di SMA pelita bangsa ini sangat bersih sampai tidak ada debu wkwk.

-"Semoga gaada patah hati". Gumam nara.

HAPPY NEW YEAR :)

Lanjut part selanjutnya okei>>

Jangan Lupa vote!
Comment!
Follow juga yaw!

Nara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang