Nara dua belas

35 11 1
                                    

"Mulai besok gue harus siapin hati". -batin Nara.

🌹.🌹.🌹.🌹.🌹

"Darimana aja lo?". Tanya saffa.
"Nemenin zetta kasian". Jawab nara.
"Masih aja lo baikin dia ra ih". Ucap saffa.
"Udahlah gapapa". Balas Nara.
"Besok gue mau sekolah dirumah lo duduk sama zetta ya besok". Ucap nara.
"What?!". Saffa setengah berteriak.
"Berisik lo jangan teriak teriak". Ucap nara lalu membekap mulut saffa.
"Hmpp...hmpp". Saffa tidak bisa berbicara.
"Hoh... kejam banget sih... Hoh...". Ucap saffa sembari nafas yang sedikit terengal engal.
"Gada yang suruh lo buat teriak". Ucap nara.
"Sorry deh sorry". Jawab saffa.
"Gue gamau duduk sama zetta kan Dia udah...". Suara saffa terpotong lebih dulu oleh nara.
"Tiga hari". Ucap nara.
"WHAT?! gue gamau mending gue duduk ama si nando atau angga daripada zetta". Ucap saffa.
"Jangan keras keras bego". Ucap nara.
"Lagian lu sih". Ucap saffa.
"Intinya lo duduk sama dia tiga hari gue gaakan masuk sekolah tiga hari gue ke sekolah saat kalian jam istirahat doang buat ngambil dan balikin tugas". Nara menjelaskan.
"Yaudah yang penting kita bisa ketemu walau pas istirahat doang". Ucap saffa.
"Gausah lebay! Lo masih bisa main kerumah". Ucap nara.
"Selama 3 hari gue nginep aja gimana?" Tanya saffa antusias.
"Gabisa". Jawab nara.

Sebenernya dia sangat senang bahwa sahabat nya itu ingin menginap di rumahnya tapi di sisi lain dia sudah berjanji pada zetta untuk memberikanya ruang agar bisa dekat dengan daffa dan saffa selama tiga Hari itu. Sebagai pembukaan juga bahwa apakah saffa adalah sahabat yang setia dan daffa adalah Laki Laki yang setia itu juga bisa menjadi sebuah bukti untuk nara karena dia tidak mau merasakan sakit hati untuk ke sekian kali nya.

"Kenapa ra?" Pertanyaan saffa membuat nara tersadar dari lamunanya.
"Eh...hm...gapapa gue gabisa aja". Jawab nara sedikit gugup.
"Kapan kapan ya". Ucap nara.
"Btw lo on hp kan?". Tanya saffa.
"Untuk sebentara ngga kayaknya gue mau sendiri dulu". Jawab nara.
"Gegara zetta?". Tanya saffa.
"Eh..ngga kok". Jawab nara.
"Hm.. yaudah deh lo baik baik selama tiga hari". Ucap saffa.
Nara tersenyum.

🌹.🌹.🌹.🌹.🌹

Sepulang sekolah nara bergegas keluar kelas untuk pulang karena cuaca yang mending seperti akan hujan besar.

"Ra gue anter ya?". Tanya seseorang menarik tangan nara.
"Putra?!". Nara bingung mengapa putra bisa ada di sekolah nya.
"Gue anter ya".  Ucap putra.
"Gausah". Jawab nara.
"NARAAAA...." panggil seseorang dari arah parkiran.
"Daffa?!". Nara menatap daffa heran karena kali ini sepertinya daffa cemburu melihat putra memegang tanganya karena dari tatapan nya dia sangat kesal atau mungkin marah.
"Lo siapa nya gabi?" Tanya putra.
"Gabi?". Tanya daffa.
"Gabi itu nara Nama dia kan nara grabiella putri gabi itu panggilan kesayangan dari gue buat dia semenjak smp". Putra memang dari smp selalu memanggil nara gabi tidak seperti yang lain yang memanggilnya nara atau ra dia hanya memanggil nara atau ra sesekali saja.
"Oh waktu smp kan? Tapi sekarang
Nara grabiella putri resmi pacar gue sehak tiga hari yang lalu". Ucap daffa. Seperti me nyindir putra yang hanya mantan.
"Gue first love nya btw". Balas putra.
"Stop! Lo emang cinta pertama gue put tapi lo juga patah hati pertama gue jadi lo gausah ketemu gue lagi". Ucap nara memotong pembicaraan daffa dan putra.
"Lo denger kan? Atau lo budeg? Semoga pendengaran lo masih bagus ya". Ucap daffa lalu membawa nara pergi ke arah motor nya.

"Sakit daf". Nara meringis karena genggaman daffa pada tanganya sangat keras membuatnya kesakitan.
"Sorry ra gue kebawa suasana". Jawab daffa sembari melihat tangan nara yang sakit.
"Gausah". Ucap nara melepaskan pegangan tangan nya dari daffa.
"Ra sorry". Ucap daffa.
Tanpa ada jawaban nara meninggalkan daffa dia berjalan ke arah gerbang menunggu taksi yang lewat.
"Kenapa si dia sampe kayak gitu". Sewot nara Sepanjang jalan menuju gerbang. Karena dari parkiran ke gerbang lumayan sedikit jauh intinya harus jalan lagi ke depan.

"Gue anter pulang ya". Ajak daffa yang Sedari tadi mengikuti nara dengan motor nya.
"Ga". Jawab nara.
"Lo lucu kalau lagi marah". Ucap daffa.
"Bacot". Ucap nara cuek.
"Mulutnya yaaa...". Daffa mencubit bibir nara.
"sakit tau gak". Ucap nara kesal.
"Yu pulang". Ajak daffa.
"Ga". Jawab nara.

"Ih keras kepala banget sih". Daffa mengacak ngacak rambut nara.
"Ih tau ah berantakan". Nara menyikangkan tangan nya di dada.
Dan tidak menjawab perkataan daffa.
"Gue itu gasuka lo deket sama dia gue sayang sama lo lagian lo juga gasuka kan liat gue sama zetta gue juga sama raga gasuka liat lo deket sama cowo lain sampe pegangan kaya tadi". Jelas daffa pada nara.
"Gaada yang pegangan dia yang pegang gue". Jawab nara.
"Iyadeh percaya yu pulang". Ajak daffa.
"Hm". Jawab nara.

Mereka berdua pun naik ke atas motor.

"Jangan langsung pulang". Ucap nara pada daffa.
"Kenapa?" Tanya daffa.
"Main timezone dulu yu". Ajak nara.
"Mau hujan sayang". Jawab daffa.
"What?sayang?gue g salah denger?"-batin nara.

"Yaudah gausah". Ucap nara ketus.
Daffa terkekeh mendengar jawaban pacarnya itu semakin gemas di matanya.
"Daf gue mau seneng seneng sama lo sekarang sebelum besok selama 3 hari gue gabisa kayak gini sama lo"-batin nara.

"Yaudah iya kita ke timezone" Daffa mengalah karena tidak mau melihat pacarnya itu sedih atau kecewa padanya hanya karena sebuah timezone.
"Yey". Sorak nara di atas motor daffa yang sampai orang orang di sekeliling mereka ikut memperhatikan.

🌹.🌹.🌹.🌹.🌹

Sampai di timezone nara menarik daffa untuk cepat cepat bermain disana seperti anak kecil. Daffa baru menyadari bahwa pacarnya yang dingin cuek bisa Manja seperti ini padanya.

"Mau main apa dulu?". Tanya daffa.
"Bola basket?". Nara menantang daffa yang seorang leader Basket di sekolah.
"Boleh jawab daffa".

Mereka berdua sangat merasa bahagia dengan keadaan sekarang sama sama merasa tenang bisa mengeluarkan canda tawa bersama bisa Berkeluh kesah bersama.

Semua pengunjung mall ini yang sedang bermain timezone memperhatikan Nara dan daffa yang terlihat sebagai anak muda yang romantis Namun tau batasan mereka  bisa Saling mengerti satu sama lain dan tidak melakukan hal yang aneh aneh paling romantis hanya berpelukan atau pegangan tangan tidak ada apapun selain itu. Itulah yang membuat orang di sekitar mereka iri.

"Mau kemana lagi?" Tanya daffa saat Selesai bermain.
"Foto yu " ajak nara.
"Boleh". Jawab daffa.
Mereka berjalan ke sebuah tempat foto di dalam mall mereka berfoto ria dengan terlihat sangat bahagia dengan senyum mengembang di setiap foto yang tercetak.

"Mau makan dulu atau pulang?". Tanya daffa.
"Pulang aja aku ngantuk". Jawab nara karena sekarang sudah jam delapan malam dan mereka sebelum pulang juga sudah makan di salah satu restoran favorite keluarga daffa.
"Yaudah pulang". Daffa membawa nara menuju parkiran mereka berdua pun bergegas untuk pulang.

🌹.🌹.🌹.🌹.🌹

"Gaakan mampir?". Tanya nara.
"Ngga deh udah malem". Jawab daffa.
"Yaudah kamu hati hati ya". Ucap nara.
"Kamu juga istirahat ya". Balas daffa.
Nara mengangguk lalu tersenyum.

Daffa pun menjalankan motor nya menuju ke arah rumah nya.

"Gue pengen gini terus tapi sayang selama tiga hari kita gaakan ketemu". -batin Nara.

LANJUT PART SELANJUTNYA >>>>

Jangan Lupa vote!
Komen!
Follow juga:)

IG author: @nnaayyzz_

Nara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang