nara satu

133 21 2
                                    

Happy reading all:)

--Nara grabiella putri♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--Nara grabiella putri♡

--Nara grabiella putri♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--Akmal grabiella

--Akmal grabiella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--safa lestari

"Tok..tok..tok". Suara ketukan pintu di kamar membuat nara terbangun.
"Iya sebentar". Jawab nara dari dalam kamar nya lalu membukakan pintu.
"Eh bibi kenapa bi?". Tanya nara.
"Non sekolah kan? Mau bibi masakin sarapan apa?''. Tanya bi sri Asisten rumah tangga di rumah nara.
"Hm... nasi goreng telor ceplok aja bi oh ya jangan Lupa pake Ayan goreng ya bi". Jawab nara sambil memberikan senyum tipis kepada bi Sri.
"Oh yaudah non bibi buatin dulu ya". Balas bi Sri lalu kembali sambil kembali ke Dapur untuk memasak.
"Ya bi". Jawab nara lalu kembali ke dalam kamar nya.

Nasi goreng adalah salah satu makanan favorite nara walau dia orang yang memiliki banyak uang tapi nara tidak pernah merasa sombong dan hidup poya poya.

Nara dan keluarga nya lebih memilih hidup sederhana karena dia tidak mau menghabiskan uangnya hanya untuk bermain main tapi Dia ingin uang yang keluarga nya punya bisa bermanfaat untuk dirinya dan semua orang.

"Trt.....trtt...". Suara getaran ponsel nara membuatnya tidak jadi untuk mandi.
"Siapa si pagi pagi". Gurutu nara.
"Hah?safa". Ucap nara bingung.
"Hallo fa kenapa?". Tanya nara dalam telfon.
"Hm...ra nanti gue kayaknya Bakal telat masuk nya deh, jadi nanti izinin gue ya". Ucap safa.
"Oh oke". Jawab nara.
"Maaf ya ra gue ngerepotin lu". Ucap safa.
"Ngga ada yang ngerepotin kok fa tenang aja". Jawab nara.
"Hehe makasih ya ra". Ucap safa.
"Iya". Jawab nara.
Nara pun memutuskan telfon nya.

Nara segera ke kamar mandi karena jam sudah menunjukan pukul 05.30 pagi bisa jadi Dia akan telat di hari pertama masuk sekolah.

"Aduh gue harus buru buru"?. Ucap nara saat sudah Selesai pamitan kepada bang akmal dan bi sri.
"Taksi mana sih?kok ga lewat lewat". Ucap nara sambil Mondar mandir di pinggir jalan depan komplek perumahanya.

Nara sebenernya memiliki tiga mobil di rumah nya sayang dia belum bisa membawa mobil sendiri. Biasanya dia Diantar pak Iwan atau bang akmal dan tak jarang dia berangkat bersama safa tapi karena pak Iwan masih di kampung, bang akmal harus buru buru ke kampus dan safa mengantar orang tua nya ke bandara terpaksa dia naik taksi sendiri.

"Tin...tin..". Suara klakson motor di depan nya membuat nara tersadar dari lamunanya.
"Eh...". Ucap nara pelan.
"Mau bareng gak ra?" Tanya seseorang Laki Laki  di depan nya.
"Ga" jawab nara ketus.
"Ayolah keburu lo telat". Ucap seorang laki Laki di depan nya itu.
"Ga gue udah pesen taksi". Jawab nara lalu pergi berjalan menjauh dari Laki Laki itu dan masuk ke dalam sebuah taksi.
"Ga pernah berubah". Gumam Laki Laki itu.

🌹.🌹.🌹.🌹.🌹

"Aduh". Ucap nara saat taksi nya berhenti mendadak.
"Kenapa pak?" Tanya nara kepada supir taksi di depan nya.
"Maaf mbak kayaknya mogok". Jawab supir taksi.
"Ya gimana dong saya udah telat pak". Ucap nara.
"Mbak gausah Bayar aja, terus mbak nya jalan ke depan disana ada taksi biasanya". Jawab supir taksi.
"Oh makasih tapi ini ambil aja uangnya"? Nara memberikan selembar uang lima puluh ribu kepada supir taksi lalu keluar dari taksi.
"Aduh makasi mbak maaf ya mobil nya mogok". Ucap supir taksi sambil membuka kaca mobil nya. Nara  mengangguk lalu meneruskan perjalananya.

"Kayaknya gue lari juga bisa sampe kali ya". Gumam nara lalu mencoba berlari ke sekolah.

"Aduh pak jangan di tutup dulu gerbang nya". Ucap nara setengah berteriak saat melihat gerbang sekolah akan segera di tutup.
"Aduh kamu ini nara kok bisa telat". Ucap pak Danu salah satu penjaga di sekolah lalu membukakan kembali gerbang sekolah.
"maaf pak tadi taksi nya mogok jadi saya lari". Jawab nara.
"Yasudah sana masuk ke kelas keburu telat". Ucap pak danu lalu menutup kembali gerbang sekolah.
"Makasih pak". Ucap nara lalu berlari ke dalam kelas.

Saat masuk ke dalam kelas, nara mencari dua bangku yang masih kosong untuk dirinya dan safa.
Dan bangku itu ada di bagian paling depan.

Tiba tiba ada seseorang menghampiri nara saat sedang duduk di bangku dan membaca buku.

"Ra nih". Ucap seseorang Laki laki itu sambil menyodorkan minuman. Nara menoleh ke arah Laki Laki itu dan ternyata.
"Daffa?" Gumam nara pelan walau daffa masih bisa mendengar nya. Yap daffa adalah cowo tadi yang mengajak nara berangkat bareng ke sekolah Namun di tolak oleh nara.

Nara mana mau berangkat sama cowo apalagi yang belum dia kenal walau dia dan daffa sudah menjadi teman sekelas sejak kelas 10 dan sekarang kelas 11 di SMA pelita bangsa ini tapi sikap nara pada daffa dan semua anak anak lain seperti tidak kenal.

Bahkan melempar senyum pun sangat jarang sekali karena memang nara adalah anak yang tertutup di sekolah dia hanya mau bercerita pada sahabatnya yaitu safa.

"Gausah gue ga haus". Ucap nara dingin.
"Gue tau lo ke sekolah lari". Ucapan daffa membuatnya kaget karena bagaimana dia tahu kalau nara berangkat ke sekolah dengan berlari.

"Ambil aja kali lo pasti haus kan". Bujuk daffa masih terdiam di tempat nya.
"Gue ga haus lo bisa denger kan?'' Ucap nara dengan sedikit nada membentak.
"Yaudah gue Taro sini aja ya siapa tau lo nanti haus". Ucap daffa lalu menyimpan botol minuman diatas meja nara.
"Jangan Lupa diminum". Ucap daffa lalu meninggalkan nara di tempat nya.

"Kok gue jadi salting". Batin nara sambil menunjukan senyum tipis nya. Lalu, kembali membaca buku nya.

LANJUT PART SELANJUTNYA>>>

Jangan lupa vote!
Makasii♡

Nara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang