nara dua

113 18 0
                                    

"Kok gue jadi salting". Batin Nara sambil menunjukan senyum tipis nya. Lalu, kembali membaca buku nya.

"Heh". Ucap Safa mengagetkan Nara.
"Anjir". Ucap Nara kaget walau suara nya memang pelan tapi bisa membuat orang orang di sekitar nya memperhatikan Nara.
"Heh kasar". Ucap Safa.
"Lu ngagetin". Ucap Nara.
"Hehe maaf". Jawab Safa.
"Hm". Balas Nara.
"Eh gue telat kok belum ada guru". Ucap safa. Nara hanya mengankat baru menandakan dia juga tidak tahu.
"Kirain lu tau". Ucap safa lalu mengeluarkan ponsel nya dari tas.
"Lu kira gue cenayang bisa tau semuanya". Jawab Nara.
"Hehe". Safa hanya nyengir mendengar jawaban sahabat nya itu.

Nara dan safa sama sama menyibukan diri sendiri sambil menunggu guru yang akan masuk ke dalam kelas naluri lebih memilih membaca Novel dan safa bermain instagram dan semua sosmed nya untuk menghilangkan rasa bosan di kelas.

"Eh ra ini minum siapa?". Tanya safa seraya mengambil botol minuman di atas meja nara.
"Gatau". Jawab nara. Padahal di sisi lain Daffa sedang memperhatikanya dari jauh.

Mata daffa menyipit saat melihat minum yang ia kasih Malah di kasih ke orang lain.

"Punya nara tadi gue yang kasih". Ucap daffa sambil menghampiri meja nara dan safa.
"Oh bilang dong". Ucap safa.
"Tapi kok kata nara gatau jadi... buat gue aja ya daripada mubazir". Lanjut safa.
"Enak aja lo beli sendiri lah". Ucap daffa sambil mengambil botol minum itu dari tangan safa.
"Aelah pelit amat". Ucap safa lalu mengambil dan meneguk air itu sampe sisa setengah botol.
"Bangsat si safa Malah ngabisin minum nya". Batin daffa.
"Makasih daf". Ucap safa lalu kembali memainkan ponsel nya.
"Ra nanti gue beliin lagi ya". Ucap daffa. Tapi tidak ada jawaban sedikit pun dari nara.
"Dia tandanya iya oke nanti pas istirahat gue beliin". Ucap daffa lalu meninggalkan bangku nara dan safa.

Tidak lama tiba tiba datang seorang guru cantik sepertinya guru baru karena memang semua Murid baru melihat nya.

"Hallo semua selamat pagi". Sapa guru itu saat memasuki kelas.
"Hallo bu". Jawab semua Murid di dalam kelas.
"Perkenalkan Nama ibu,  Sarah anandrya guru baru di SMA pelita bangsa ini dan ibu ke bagian mengajar kelas ipa-2". Ucap bu Sarah menjelaskan.
"Salam kenal bu". Ucap semua Murid.
"Semoga betah bu". Celetuk nando salah satu sahabat daffa yang kebetulan memang sama sama most wanted di sekolah ini.

Dan kelas ini juga memang terkenal dengan kenakalan Murid nya Namun Disisi lain Murid di kelas ini sangat pintar pintar Malah dapet julukan nakal nakal pintar karena walau pun kelas ini diisi dengan Murid yang nakal tapi mereka juga berprestasi Malah kelas ini lah yang selalu mengeluarkan siswa pilihan untuk mengikuti lomba lomba. Tapi, tak jarang guru guru mengeluh tidak betah mengajar di kelas ini.

"Pasti betah". Jawab bu Sarah.
"Semoga ya bu". Ucap safa sambil tertawa. Bu Sarah hanya tersenyum melihat tingkah anak Murid nya itu.

"Oh iya kita buat sistem organisasi dulu ya". Ucap bu Sarah di depan.
"Iya bu". Jawab semua Murid.
"Siapa yang mau jadi ketua kelas?". Tanya bu Sarah.  Tapi semua Murid Malah terdiam.
"Yasudah ibu tunjuk saja ya".lanjut bu Sarah.

"Hm.... sepertinya angga saja yang menjadi ketua kelas". Ucap bu Sarah sambil melihat list Nama Murid di kelas.
"Haha boleh tuh bu". Ucap nando berteriak.
"Eh kampret enak aja lo nunjuk gue". Ucap angga kesal.
"Aelah gue Murid baik jadi yang ibu tunjuk gue nurut". Ucap nando sambil menyengir konyol. Dan angga hanya bisa diam karena sudah ditunjuk oleh bu Sarah dan semua murid setuju.

"Oke Lanjut ya". Ucap bu Sarah.
"Sekertaris siapa?". Tanya bu Sarah.
"Nara aja bu dia tulisanya paling bagus di kelas dan aesthetic pula". Ucap safa berteriak membuat nara menoleh ke arah nya dan memelototi safa.
"Heh apaansi". Bisik nara.
"Udah deh nurut aja". Ucap safa.
"Nara?mana nara?" Tanya bu Sarah.
Nara mengakat tangan nya.
"Saya bu". Ucap nara pelan.
"Yasudah kamu sekertaris di kelas ini ya". Ucap bu Sarah lalu nara mengangguk.

"Bendahara?" Tanya bu Sarah.
"Safa bu". Teriak Daffa.
"Heh daf apaansi". Ucap safa sewot.
"Lah lu aja nunjuk nara seenaknya aja yaudah gue sebagai anggota kelas juga bisa milih dong". Ucap daffa.
"Aelah". Ucap safa sambil menundukan kepala. Sebenernya dia sangat kesal jika tidak ada bu Sarah sudah dia jitak kepala daffa sekeras mungkin.

"Tring.....". Bel istirahat berbunyi. Karena memang bu Sarah masuk telat jadi hanya bisa sebentar di dalam kelas untuk mengajar.
"Yeyyyy". Sorak semua Murid di dalam kelas lalu berhamburan ke kantin.
"Selamat lo jadi sekertaris di kelas". Ucap daffa memberi selamat kepada nara.
"Hm". Jawab nara.
"Oh ya mau kantin?"Tanya daffa.
"Ga". Jawab nara lalu memasang airphone nya agar tidak mendengar kata kata daffa.
"Oke gue ke kantin ya". Ucap daffa lalu meninggalkan naluri di kelas.

"Gue kayaknya suka sama dia padahal Dia bukan cewe yang spesial tapi Dia punya sikap beda dari cewe lain". Gumam daffa.
"Dan dia bisa bikin gue penasaran sama dia dan ngerasa sayang". Ucap daffa.
"Heh sayang sayang siapa tuh". Ucap nando tiba tiba.
"Eh... ngga itu tadi sayang si angga jadi ketua kelas". Ucap daffa beralasan.
"Hahahahah emang ga cocok sih". Ucap nando.
"Eh lu yang ikutan nunjuk gue ya". Sewot angga.
"Heheheh". Nando hanya nyengir nyengir tidak jelas.
"Yaudah kita duluan ya mau ke toilet dulu". Ucap angga.
"Jangan ngelamun" Ucap nando.
"Paan sih". Jawab daffa yang merasa geli dengan Sikap kedua teman nya itu yang Saling bergandengan di sekolah.

"Gue harus dapetin hatinya". Batin daffa lalu kembali berjalan menuju kantin.

NEXT PART////

jangan lupa vote!
Komen
follow

Makasii udah baca♡


Nara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang