¬7¬

968 214 9
                                    







“Jadi gimana?” Mashiho menatap semuanya.

Ketujuh pemuda ini masih bersembunyi diruang kesehatan. Mereka masih ragu untuk melangkah ataupun mencari tempat persembunyian baru karena keadaaan diluar benar-benar berbahaya.

“Gue gak mau lama-lama disini,” tegas Haruto.

Jihoon menatap Haruto malas. “Bukan lo aja. Kita juga.”

“Ngomong lo to?” tanya Jeongwoo.

“Ya kan gue hanya mengeluarkan pendapat.” Haruto kembali menyenderkan punggungnya dikepala ranjang.

Junkyu menghela napas. “Andai ada sesuatu yang bisa kita pake buat hubungin seseorang untuk bantu kita.”

Hyunsuk berdehem. “Kayaknya gue punya rencana.”

Keenam pemuda itu langsung menatap Hyunsuk yang tengah tersenyum miring.

“Senyum lo serem bang,” celetuk Jihoon.

Jeongwoo menggeplak bahu Jihoon. “Menganggu suasana lo.”

“Awokawokawok!” tawa Junghwan.

“Rencana lo apa bang?” tanya Junkyu menghiraukan Junghwan yang sedang tertawa.

Hyunsuk membuat gerakan untuk mendekat kearahnya. Mereka pun mendekat, Jihoon dan Haruto yang duduk di ranjang Hyunsuk dan sisanya duduk di kursi menghadap kearah Hyunsuk yang masih terduduk di ranjang.

“Jadi gini…”


“Beuh daebak!” seru Jihoon.

Plak

“Adaw!” Jihoon mengelus kepalanya yang baru saja di geplak oleh Hyunsuk.

“Diem dulu bisa?”

Jihoon hanya mengangguk tak berani menjawab karena tatapan Hyunsuk dan teman-temannya yang sepertinya ingin serius.















































“Gue gak tenang kalo kayak gini sumpah," kata Jeongwoo sambil celingukan melihat sekitar.

"Ya mau gimana lagi. Demi kita bisa keluar dari ni neraka."

"Tapi bang Ji–"

"Diem dulu napa. Kita fokus sama misi nanti baru kita cerita," sela Jihoon yang tak tahan mendengar keluhan Jeongwoo.

Flasback on

"Lo pada dengerin dulu aja. Kalo gak setuju juga gak apa," kata Hyunsuk.

"Iya–iya."

"Kayak yang Junkyu bilang, kita harus punya sesuatu buat minta bantuan dari luar. Kenapa kita dari tadi gak kepikiran ngambil hp?"

Junkyu melotot. "Lah iya anjrit?! Kenapa gak kepikiran?!"

"Ya namanya juga genting, semua terlupakan," kata Jeongwoo sambil menggaruk hidungnya.

"Tapi kan bang hp kita semua ada di ruang kepsek kalo lo lupa," ucap Junghwan.

"Lah iya."

Hyunsuk menggeleng. "Maka dari itu misi kita adalah buat ngambil hp kita di ruang kepsek. Tanpa hp kita gak bisa ngapa-ngapain."

Mashiho mendelik. "Heh?! Jinjja?! Kita?! Diluar aja masih rame bang."

Bloody Day ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang