"Sumpah ya! Gak ada akhlak lo pada!" kesal Junkyu sambil mengusap matanya- mengantuk. Mereka lagi jalan menuju sekolah tercinta.
Jeongwoo mengunyah permen karetnya, "Siapa suruh kebo lo kebo kak."
"Ya tapi cara bangunin nya gak pake kentut depan muka gue, njing!"
Memang tambah absurd aja sih temen-temennya. Jadi tadi Junkyu lagi bobok ganteng terus hidung ganteng dia mencium aroma terapi yang sangat menyehatkan pas buka mata, ternyata pantat si Jeongwoo lagi didepan mukanya. Ya otomatis langsung dapet tamparan gratis dong. Gak sopan memang sama yang lebih tua.
Jihoon langsung menatap Junkyu, "Masalahnya itu cara efektif biar lo bisa bangun dari kubur. Kalo gak gitu, bisa telat kita dateng upacara."
"Gak kubur juga ya, sat!"
Jihoon dan Jeongwoo tertawa puas. Memang bener mereka akhlak eobseo. Bukannya minta maaf malah ngetawain.
"Gue laper. Gak mau tau nanti temenin makan dikantin," ucap Junkyu.
"Alay bener pake ditemenin. Penakut ya lo kak," kata Jeongwoo.
"Enak aja! Lo emang mau kehilangan kakak kelas lo yang ganteng ini? Bukannya penakut, tapi bisa aja kan gue diculik pas mau ke kantin. Terus nanti kalian berdua panik, abistu nang-"
"AWW! Park Jihoon! Lo ngapain jitak jidat paripurna gue?!" Junkyu mengusap jidatnya.
"Orang modelnya kayak lo mana ada yang mau nyulik. Kebo, suka makan, suka julid lagi," ujar Jihoon.
"Ye. Itu kan lo!" sahut Junkyu.
Mereka bertiga pun sampai di sekolah dengan selamat sentosa. si Junkyu udah ke kantin sama Jeongwoo, udah gak tahan katanya. Berakhir si Jihoon yang berjalan ke kelas sendiri. Mana kelasnya jauh lagi, masih sepi juga. Kan serem jalan sendiri. Ada yang mau nemenin Jihoon?
Pas dia lewat depan ruang kepala sekolah. Telinganya gak sengaja denger percakapan seseorang. Jiwa-jiwa keponya langsung meronta-ronta.
"Aku sudah tidak tahan."
"Iya. Nanti aku siapkan semua."
"Baiklah. Aku sudah tidak sabar."
"Nanti kita akan bersenang-senang, Sayang."
Karena denger langkah mendekat, kayaknya mau buka pintu. Jihoon langsung lari sekuat tenaga biar gak ketauan. Berabe cuy, nguping kepala sekolah.
"I hate my brain," kata Jihoon sambil menoleh ke arah belakang.
Jihoon berjalan kearah kelasnya yang ternyata udah ada yang dateng, 2 orang sih. Soobin sama Jaemin yang kayaknya lagi mabar. Main cacing.
"WOY!" seru Jihoon.
"EH MONYONG!" kejut Jaemin sedangkan si Soobin biasa aja soalnya udah liat tadi Jihoon dateng.
"Jihoon kampret! Untung gak nabrak," gerutu Jaemin yang fokus sama cacing nya.
"Lah, mana saya tau saya kan ikan,"
"Bacot!"
Jihoon menepuk bahu Soobin, "Bin. Pinjem buku matik dong. Gue mau nyalin."
"Noh di tas."
"Yes! Sayang Soobin!" Jihoon sambil memeluk Soobin.
"Gue masih lurus, setan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Day ✔
Tajemnica / Thriller"Padahal baru tadi pagi gue liat kalian pada cengar-cengir gak karuan." Sebuah sekolah yang berada didaerah terpencil. Pada awalnya semua baik-baik saja. Namun semua berubah ketika mereka disuruh untuk berkumpul diaula sekolah. Suara teriakan, mayat...