kesempatan

591 71 1
                                    


Semua karyawan yang berada dikantor itu tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, mereka tidak pernah menyangka bahwa Mew Williams adalah ayah dari Tom Millions, mereka baru tahu kalau nama bosnya yang sebenarnya adalah Millions Williams.

Semua memuji Tom, karena ketelitian dan kerja keras Tom sepertinya menurun dari daddynya. Berita mulai tersebar bahwa bos mereka yang sangat dingin dan bersikap acuh pada semua orang, hanya bersikap lembut pada keluarganya.


--------------

"Daddy .... maafkan Tom, Tom tidak tahu kalau ini perusahaan daddy ..."

"Hei Tom .. jangan membuatku merasa semakin bersalah ... maafkan daddy karena tidak tahu kalau kamu melakukan training disini ..."

"Aku berencana training disini agar kalau aku sudah selesai kuliah, aku bisa menggantikan papa  tapi aku sungguh tidak tahu kalau ini perusahaan daddy ..."

"Lalu .. bagaimana kabar papamu Tom .."

"Papa sangat merindukanmu daddy ... hanya saja papa tidak mau mengatakannya ..."

"Maafkan daddy Tom ... daddy ..."

"Dad ... semua sudah berlalu ... bahkan daddy pun tidak tahu kalau Darel dan Dariel sudah lahir  dan mereka sekarang sudah masuk sekolah ..."

"Huh? Darel? Dariel?"

"Daddy tidak tahu? papa hamil si kembar saat itu?"

"Jadi ...."

"Iya, sepulang dari rumah sakit kami ke kantor daddy, papa meminta kami menunggu di mobil. Tom kira papa sudah memberitahu daddy ..."

Mew terdiam seketika dan seolah petir menyambar jantungnya dan membuatnya merasa menjadi laki - laki yang paling hina yang berada di muka bumi ini.

-----------------------

"Papa ...."

Gulf hanya terdiam saat melihat Mew berada di ruang keluarganya bersama semua anak - anaknya saling berpelukan melepas rindu.

Gulf berjalan meninggalkan ruang keluarga dan masuk ke dalam kamarnya. Gulf meneteskan air matanya, bukan karena kecewa dan sakit hati Mew berada di ruang keluarga di rumahnya, tapi air mata ini lebih pada air mata bahagia melihat anak - anak nya dapat bertemu dan melepas rindu pada daddy mereka.

Setelah berhasil menenangkan diri, Gulf membersihkan dirinya berganti pakaian dan keluar dari kamar menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Melihat Gulf masuk ke area dapur, Mew memberanikan diri untuk mendekati Gulf.

"Gulf ...."

Gulf terkejut dan melihat ke arah Mew, lalu kembali melakukan rutinitasnya untuk memasak makan malam. Merasa Gulf tidak merespon, Mew mendekati Gulf dan saat ini berdiri tepat di belakang Gulf, dua langkah di belakang Gulf tepatnya.

"Gulf ... maafkan aku ..."

"Aku sudah memaafkanmu Mew ...."

"Apakah aku boleh meminta 1 keesempatan dari mu Gulf?"

"Kita sudah menjalani semua ini masing - masing dan aku rasa kita sama - sama dapat melaluinya .."

"Berikan aku kesempatan terakhir Gulf .. aku mohon ... aku merindukan anak - anak ... dan aku juga merindukanmu .."

Suara Mew semakin pelan saat mengakui rasa rindunya pada Gulf, tapi Gulf mendengar hal itu hanya bisa tersenyum kecut, Gulf masih belum bisa menghapus bayang - bayang Mew yang sedang mencium laki - laki dikantor waktu itu dan perempuan yang datang padanya 3 tahun yang lalu sambil memberikan seorang bayi yang sedang meregang nyawa dipelukannya.

Melihat Gulf tetap diam dan tidak mengeluarkan suaranya,

"Gulf .. aku minta maaf, aku tidak seharusnya membalas ciuman Saint waktu itu ... tapi aku bersumpah, aku tidak sekalipun memiliki niat untuk berpaling darimu Gulf ..."

"Dengan sadar kamu merespon ciumannya itu sudah cukup menyadarkanku Mew ..."

"Gulf .. itu tidak seperti yang kamu bayangkan ..."

Gulf membalikkan badannya dan saat ini mereka saling berhadapan.

"Mew, kita sama - sama tahu kelemahan kita, this is you .. this is me ... inilah kita ... aku tidak memungkiri kelelahanmu dalam mengurusi kami berlima .. tapi kamu sudah melewati batas Mew ... dan batas itu, aku tidak bisa memahaminya ..."

"Gulf ... kamu tahu .. aku tidak mungkin bisa melakukan itu .."

"Mew ... dulu saat kamu sedang mencari pelampiasan untuk membenarkan apa yang ada di benakmu, kamu bebas melakukan apapun ... kamu melakukan hal itu dengan siapapun aku tidak bisa marah padamu ... tapi .."

"Gulf, aku mohon dengarkan aku .... saat itu Saint tantrum karena memiliki masalah dengan kekasihnya dan aku tidak tahu bagaimana itu terjadi dan aku tahu aku salah karena membalas ciuman Saint saat itu tapi demi Tuhan Gulf ... aku tidak merasakan apa - apa dengan Saint .."

"Mew ... bukankah tanpa sadar ... kamu baru saja berbicara denganku ... kalau tanpa kamu sadari ... kamu ... memiliki keinginan ... mencium laki - laki itu kembali?" Kata - kata Gulf sangat pelan, tapi air mata Gulf jatuh dengan bercucuran.

Mew memandang dengan sedih kedalam kedua mata Gulf, Mew bisa melihat bagaimana kepedihan yang tergambar di bola mata Gulf.

"Pulanglah Mew ... kamu boleh menemui anak - anak kapanpun kamu mau .... untuk urusan kita, aku rasa Feliz sudah menghubungimu kan ..."

"Aku tidak akan pernah menceraikanmu Gulf .... tidak 5 tahun yang lalu, saat ini atau kedepannya .."

"Tapi dengan bercerai kamu bisa bertemu dengan siapapun yang kamu inginkan Mew ... aku merelakanmu pergi dan aku bersungguh - sungguh untuk itu .."

"GULF!! aku katakan padamu! aku tidak akan pernah menceraikanmu! ya!!! inilah aku! aku egois dan mau menang sendiri! tapi inilah aku GULF!!!"

Tom yang mendengar suara keras Mew berlari ke dapur dan melihat papanya yang sudah penuh dengan air mata lalu menarik Gulf dan memeluknya. Tom melihat ke arah Mew dan berkata

"Pulanglah daddy ... dan jangan kembali jika hanya membuat papa menangis lagi."

Nada yang diucapkan Tom sangat datar, tapi penekanan dalam setiap kalimatnya, membuat Mew sadar .. Tom bukan anak kecil lagi, dia sudah dewasa dan saat ini dia sedang melindungi papanya .. dari Mew, daddynya ...


This is METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang