Pertemuan Pertama

1K 115 6
                                    

Drrttt drrttzzz

R : Mew, apakah kamu ada jadwal besok malam?

M : Besok jadwal saya sore kapten, sampai jam 12 kap, ada yang bisa saya bantu?

R : Aku mau minta tolong Mew, tolong jemput Kana di bandara, dia landing jam 00.25 dari Manilla.

M : Siap kap, saya antar kemana kap?

R : Dia ingin tinggal di rumahKU beberapa hari boleh Mew?

M : Tentu saja boleh kap, dengan senang hati, tapi kap ...

R : Kenapa Mew? Mengenai biaya ? Kalau itu ...

M : Bukan biaya kap, tapi kamar hehhhe...

R : Oh.. dia mau tidur dimana aja koq Mew, jadi santai saja ..

M : Baiklah nanti kalau tidak keberatan bisa satu kamar dengan saya kap ..

R : Terima kasih Mew, maaf aku merepotkanmu ...

M : Tidak kap ... Tidak sama sekali .. lalu besok saya harus membawa papa nama atau ...

R : Jangan pakai papan nama Mew, aku akan mengirimkan fotonya, Kana juga sudah melihat fotomu. Supaya kalian saling mengenal.

M : Oh, baik kap ... Besok saya akan standby jam 00 kap ..

R : Terima kasih Mew ...

Kapten Robert mengirimkan foto keponakannya yang bernama Kana. Aku terkesima dengan wajah tampan nya, membuat aku tidak lepas memandangnya.

Aku menjadi semakin tertarik dengan laki - laki yang bernama Kana ini. Selain mendengar cerita tentang Kana dari kapten Robert, kapten Type pun juga sering berkeluh kesah karena belum juga bertemu dengan adiknya yang bernama Kana.

Bisa dibayangkan kan, aku seperti sudah mengenal Kana karena cerita dari kapten - kapten itu?

--------------

Setelah menyelesaikan shift ku, aku bergegas menuju ke bandara menggunakan motor kesayanganku.

Bagaimana perasaanku? Aku merasa berbunga - bunga seperti akan bertemu seseorang yang sangat aku rindukan, aku belum pernah merasakan hal ini. Bahagia yang aku tidak tahu dari mana rasa bahagia itu. Yang jelas, lelahku hilang saat aku mengendarai motorku ke bandara.

Aku menunggu diruang kedatangan, tak lama aku mengenal wajah Kana, membawa tas ransel besar dan berjalan ke arahku. Kami saling melempar senyum kemudian Kana memelukku dan aku membalas pelukannya.

Rasa ini !!!! Rasa yang belum pernah aku rasakan. Aku memeluknya dan merasa memang aku ingin memeluknya, aku tidak ingin melepaskan pelukannya.

"Maaf Mew, tadi agak delay ..."

"Tidak apa - apa Kana ... Hanya ini yang kamu bawa?" Mew menunjuk ke arah ransel gunung sedang yang berada dipunggung Kana.

"Iya Mew, lagi pula buat apa bawa banyak - banyak ... Hehehhe "

"Baiklah kalau begitu ..."

Mew dan Kana berjalan menuju ketempat parkir motor tapi Mew merasa berbunga - bunga karena Kana menggenggam tangannya. Mereka berjalan beriringan bergandengan tangan tanpa rasa canggung, seolah ini sudah biasa mereka lakukan.

Saat menuju ke tempat area parkir. Mew bertemu dengan pramugari yang selama ini selalu berusaha mendekatinya. Pramugari itu berlari mendekati Mew dan berhenti didepan Mew dan Kana.

"Mew, aku hari ini RON disini, kamu temani aku malam ini ya ... Aku merindukanmu ..." Angel bersuara sedikit menggoda, tapi Mew tidak memancarkan expresi terkejut atau salah tingkah. Mew hanya terdiam.

"Siapa dia babe?" Gulf bertanya pada Mew, Mew tersenyum walau terkejut mendengar peetanyaan Kana.

"Ooh, dia salah satu pramugari di maskapai tempat aku bekerja. Seharusnya kamu mengenalinya babe, karena kamu tadi berada di dalam satu pesawat dengannya ..."

"Ohh .. maaf babe,aku tidak memperhatikan .. aku hanya memikirkan untuk cepat - cepat bertemu denganmu ..."

"Mew ..."

Mew akhirnya melihat ke arah Angel yang saat ini sedang bingung mengekspresikan pemandangan yang ada didepannya.

"Mba Angel, perkenalkan ini kekasih saya ..."

Kana mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya

"Gulf , Gulf Amadeo ..."

Angel dengan terpaksa menyambut tangan Kana dan mengucapkan namanya.

"Angel Rosalia "

"Maaf mba Angel, kami permisi dulu ..." Mew kemudian berjalan bergandengan tangan dengan Kana meninggalkan Angel yang masih terdiam karena tidak percaya dengan apa yang terjadi didepan matanya.

"Maaf Kana, tadi .... Terima kasih ..."

"Tidak perlu berterima kasih .... Tapi .. maukah kamu jadi kekasihku Mew?"

"Haaa????" Mew menghentikan langkahnya dan menatap Kana tidak percaya ...

"Aku sudah mengenalmu lebih dari dua tahun lewat cerita dari om Robert ..."

"Tapi aku ..."

"Aku sudah bilang, aku mengenalmu ... Jadi aku tahu apa yang kamu alami Mew ...."

"Apa itu tidak masalah untukmu?"

"Masalah? Aku rasa tidak ..."

"Maksudku ... Kita baru bertemu, apa tidak terlalu cepat?"

"Aku sudah jatuh cinta padamu sejak pertama om Robert bercerita tentangmu ..."

"Bukan hanya itu Kana ..."

"Gulf ... Panggil aku Gulf Mew ..."

"Oke Gulf ... Tapi ... Kita laki - laki .. bagaimana bisa .... Kedepannya ... Apa yang akan orang - orang bicarakan dan akan banyak hambatan dan ..."

"Mew... Apa selama ini kamu berhutang sama orang - orang?"

"Apa? Tentu tidak, aku tidak mau berhutang dengan orang - orang"

"Lalu kenapa kamu memikirkan orang lain?"

"Bukan begitu Gulf ..."

"Kita bicarakan dirumah saja oke? Aku sudah lelah Mew ..... 18 jam di pesawat ..."

"Oh maaf, ayo kita pulang .."

Mew kembali menggandeng tangan Gulf dan setelah sampai di parkiran motornya, Mew memakaikan helm di kepala Gulf dan mengunci helm tersebut.

Gulf duduk di kursi penumpang dan memeluk pinggang Mew. Entah kenapa Mew merasakan sesuatu berdesir dihatinya. Sesuatu hal lain yang membuatnya merasa bahagia hanya karena sentuhan dari Kana eh Gulf.

Sedangkan Gulf? Merasa semakin yakin dengan perasaannya saat bertemu langsung dengan Mew. Om Robert memang tidak salah mengenai Mew, dimana om Robert berkata bahwa Mew adalah satu - satunya laki - laki yang tepat buat Gulf.

This is METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang