31

4.3K 510 104
                                    

3 tahun setelahnya.

.
.

"Tapi tan, itu puna Telaa"

"Iihh, ini tu puna Tuyon tawu"

"Punya Telaaaa, hiks, ueeee Bundaaa"

Beomgyu pagi-pagi sudah sakit kepala, maksud hati mampir kerumah Yeonjun agar ada temennya, eh Sooyeon sama Taera malah berantem.

"Kenapa sayang?" tanya Beomgyu yang menghampiri putri kecilnya yang baru berusia 3 tahun.

"Bundaa, itu puna Tela. Tapi Tuyon bilang itu puna diaa" sadunya.

"Ndaa Bundaa, ini tu punaa Tuyoon, dibeyiin Papa" bantah Sooyeon yang tidak mau kalah, sementara Taera sudah menangis. Sifat cengeng Beomgyu malah diambil sama Taera.

"Udah Taera gaboleh nangis, kan Taera kakak. Harus ngalah sama Sooyeon, ya? Kalo nangis terus mukanya jelek kaya badut, jadi merah hidungnya" ucap Beomgyu sambil mengelus pucuk kepala sikecil Kang.

"Hiks, iya" Beomgyu tersenyum mendengar jawaban Taera, iya, Taera itu lebih tua. Walau hanya selang 5 hari, Taera 20 okt, Sooyeon 25 Okt.

"Nah, anak cantik, main lagi sana gaboleh berantem" Taera dan Sooyeon mengangguk, kemudian kembali berpegangan tangan dan bermain bersama.

"Enak ya, Kalo Taera dikasi tau 1x langsung ngerti. Coba Junsoo sama Sooyeon. Turunan siapa bandel banget" celetuk Yeonjun yang datang membawa cake dan susu untuk dia dan Beomgyu.

"Ya turunan Kakak lah, Kak Soobin mah walau sangar dia takut sama orang tua" ucap Beomgyu membuatnya hampir dipukul pakai sendok.

"Btw, tahun ini Junsoo masuk TK kan? Udah mau 6 tahun juga" tanya Beomgyu dibalas anggukan oleh Yeonjun.

"Tapi ngga bakal didaftarin di TK umum, Soobin kan posesif banget sama anaknya, udah gede juga gaboleh jauh-jauh sama dia, padahal Junsoo cowo"

"Loh? Jadi gimana?"

"Homeschooling, nanti pas SD baru sekolah swasta biasa. Katanya Junsoo masih kecil, aneh banget. Kalo aku mah maunya Junsoo masuk TK biar banyak temennya. Masa main sama Taera, Sooyeon doang"

"Pipiii!" Teriak Junsoo dari kamarnya.

"Nah kan, baru juga diobrolin udah muncul" ucap Yeonjun yang kemudian mendatangi kamar Junsoo.

"Kenapa lagi Bang"

"Itu Papa telpon terus, HP Pipi berisik tau" sadu Junsoo sambil menunjuk HP Yeonjun yang sedang dicas dikamar Junsoo.

"Kenapa ga Abang angkat? Kan biasanya Abang yang paling berisik soal Papa" tanya Yeonjun membuat Junsoo menggeleng.

"Junsoo gamau ngobrol sama Papa kalo sekolahnya masih dirumah, Junsoo mau pake seragam juga" jelasnya, Yeonjun jadi gemas sendiri pada Junsoo. Muka cemberutnya itu benar2 persis Soobin.

Saat ini Soobin sedang berada di Kanada, untuk bertemu klien perusahaan mereka, ini sudah hari ke-3.

"Kenapa?" tanya Yeonjun saat mengangkat Video Call dari Soobin.

"Kok ditanya kenapa sih sayang, kengen lah. Junsoo sama Sooyeon mana?"

"Tuh, yang didepan muka gaditanyain, malah nyariin kurcaci-kurcacinya"

"Kalo sama kamu kangennya pas pulang aja, kita kangen-kangenan diranjang sampe pagi" untung saja ini video call, kalau tidak sudah Yeonjun pukul kepala mesum suaminya itu.

Tiba-tiba terdengar bunyi barang jatuh, lebih tepatnya tumpukan lego yang sudah disusun didalam.wadah, dan suara berisik Taera dan Sooyeon yang sedang rebutan balok paling besar.

Regret |TaeGyu| ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang