15

4.9K 557 154
                                    

Jam berapa kalian baca ini?

180 vote dan 110 komentar untuk chapter selanjutnya!!!

Guys tolong jawab jujur cerita aku ini sebenarnya bagus apa ngga?

.
.
.
.
.
.

Selingkuh dengan Rose? Jangan membuat dia tertawa. Mana ada selingkuh hampir delapan belas tahun. Kalo selingkuh mana mungkin pernikahan mereka dielu-elukan oleh banyak orang. Menjadikan Rose sebagai yang kedua juga tidak mungkin sebab dia begitu sibuk bekerja. Bisa ditebas lehernya oleh keluarga mertua kalo sampai anak mereka jadi yang kedua.

"Biar tidak ada salah paham lagi dia Rose istri gue. Sudah hampir delapan belas tahun kita menikah dan tentu dia bukan selingkuhan atau pelakor." Mengatakan dengan tegas dan agar membuat ibu-ibu tersebut sadar. Sedangkan ibu-ibu berusaha melihat kearah lain sebab aura Jaehyun menakutkan.

"Gue jadi ngga enak. Silahkan duduk dulu, karena sudah datang jadi saya akan menjelaskan permasalahannya. Dari cctv kantin yang menyerang adalah Marchel, itu videonya agar semua bisa melihat. Untuk Marchel bapak bertanya lagi, kenapa kamu menyerang Jey?" Semua orang masih memperhatikan video rekaman cctv kantin.

"Karena dia sudah buat adik saya celaka dan berakhir dengan masuk rumah sakit." Emosi yang tidak teratur.

"Oh jadi kamu yang sudah buat anak saya sampai masuk rumah sakit." Hardik ibu Marchel pada Jey. Yang jadi bahan pembicaraan hanya memutar mata malas sebab dia tidak merasa melakukannya.

"Ibu tolong tenang dulu, kamu punya bukti kalo memang Jey yang melakukan itu." Sebagai kepala sekolah dia harus tegas dan tidak boleh terburu-buru dalam mengambil keputusan.

"Ini buktinya. Foto itu diambil sama adik saya pak sebelum dia jatuh pingsan. Dan itu jelas motornya dia sudah pasti dia kan pelakunya." Marchel menunjukkan sebuah foto seseorang yang menggunakan jaket dan motor.

"Benar begitu Jey?"

"Kamu tahu biaya perawatan anak saya itu mahal, soalnya dia menginap di ruang VVIP. Memangnya kamu sanggup bayar udah mending ngaku aja biar pengacara saya gampang untuk menjebloskan kamu." Lagi-lagi ibu Marchel menyerobot saja. Jaehyun tidak suka dengan cara ibu itu berbicara tapi dia terus menahannya.

"Saya mohon anda tenang dulu dan jangan asal berbicara sebab jika itu tidak benar maka ibu sendiri yang akan malu." Pak Doyoung sangat tidak suka dengan tipe orang yang suka pamer, bisa ditebak jika ibu tersebut golongan orang kaya baru norak.

"Itu memang motor saya tapi-----"

"Tuh kan pak saya orangnya ngaku sendiri." Marchel dengan menggebu-gebu.

"Dengarkan penjelasan Jey sampai selesai baru kamu bisa berkomentar." Doyoung dengan nada yang tegas membuat nyali Marchel ciut.

"Ya itu motor saya tapi ada di bengkel. Saya juga tidak memiliki helm seperti itu." Jawabnya santai.

"Iya lah kamu taro bengkel tapi sehabis buat nabrak anak saya dan helm itu pasti sudah kamu jual kan? Ngga usah bohong lagi kamu sama saya." Sambil menggerakkan tangan yang penuh dengan gelang emas dan cincin. Salah satu hal yang membuat Rose sakit mata melihatnya.

"Kejadian penabrakan itu kapan?" Doyoung ingin segera selesai.

"Dua hari yang lalu pak." Marchel.

My ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang