Selamat membaca 😀
Seinan Prasdjodiningrat atau biasa dipanggil Sena, keturunan Jawa, Jepang dan Korea. Dan sudah dua tahun ini menetap di Jepang ikut dengan orang tuanya. Sejak tahu dirinya dijodohkan Sena tidak ada rasa terkejut sama sekali karena itu adalah hal wajar.
Orang tuanya juga dulu juga menikah karena dijodohkan jadi kemungkinan besar dia pun begitu. Hanya saja kenapa tidak kakaknya dulu yang menikah pikirnya saat itu. Dan perlu diingat sejak kecil Sena selalu mendapatkan apa yang dia mau, egois dan tidak suka berbagi sesuatu yang menjadi miliknya.
Maka dari itu apabila Jay calon suaminya kedapatan memiliki wanita lain maka siap-siap aja menerima kejutan darinya. Tinggal dengan mertua bukan hal buruk baginya pasti mereka akan memaklumi dia yang kurang bisa berurusan dengan dapur dan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Ini hari kedua Sena ada di New York dan masih harus memilih cincin. Kemarin mereka berakhir hanya dengan memilih souvernir dan harus kembali menuju hotel setelah dia mengeluh capek.
"Aku ingin kita sarapan di kamar saja." Jay saat baru bangun tidur sambil memandang Sena yang sedang duduk minum teh.
"Biar aku pesankan, ingin apa?" Sena memang sudah mandi hanya saja dia belum memakai make up.
"Apa saja yang kamu pesan akan aku makan." Terdengar seperti sebuah rayuan nyatanya memang Jay bisa memakan apa saja. Setelah itu barulah dia pergi menuju kamar mandi.
Mereka memang berada dalam satu kamar hotel. Itu karena Jay yang tidak mau memesan kamar lagi saat dia baru sampai New York. Alasannya terlalu rumit dan lagi dengan satu kamar maka mereka akan jadi lebih dekat. Sena hanya mengangguk setuju saja toh apa yang dikatakan oleh Jay ada benarnya.
Dan tadi malam untuk pertama kalinya mereka tidur bersama, tidak terjadi apapun. Yang ada Sena tidur terlebih dulu meninggalkan Jay yang masih sibuk dengan laptopnya.
Sena tersadar dari lamunannya saat bel kamarnya berbunyi tanda makanan telah sampai.
***
Somi menatap selang infus yang menancap di tangan kirinya. Sejak sarapan Somi tidak berhenti muntah-muntah hingga tadi membuat dia begitu tak berdaya.
Semua makanan yang sempat masuk ke perutnya keluar lagi. Padahal tadi pagi Somi makan dengan lahap setelah sebelumnya hanya bisa makan buah apel saja.
"Non mau makan apa biar saya belikan." Pelayan yang tadi ikut datang bersama dengan Jey sedangkan laki-laki itu mengurus administrasi.
"Minum saja mbak." Badannya begitu lemas namun Somi juga takut bila makan nanti akan kembali muntah-muntah.
"Ini, saya potongkan apel ya non biar perutnya keisi sedikit." Memberikan satu gelas air pada Somi.
"Boleh mbak siapa tahu jadi ngga mual." Dia baru ingat ada mahluk yang bertahan didalam perutnya jadi dia tidak boleh egois.
"Saya tiba-tiba pengin puding coklat yang biasa mbak buat." Membayangkan puding coklat tak lupa dengan fla diatasnya sungguh enak.
"Nanti setelah saya selesai kupas ini dan den Jey kesini, baru saya pulang untuk membuatkan itu." Dia tidak mungkin meninggalkan nonanya itu sendirian apalagi sedang dalam kondisi sakit begini.
"Jadi merepotkan mbak." Meringis tak enak sebab semenjak dia hamil seringkali merepotkan para pekerja di rumah karena permintaannya yang terkadang nyeleneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Parents
Teen FictionKisah Jay dan Jey putra kembar dari pasangan paling disukai oleh publik yaitu Jaehyun dan Rose. Rank tertinggi: #1 fiksi ilmiah 14/01/2021 #1 Blackpink 25/04/2021 #3 Rose 25/04/2021 #2 Roseblackpink 21/06/2021 Gambar yang tidak ada cr: lalananadada...