26

3.8K 501 87
                                    

SELAMAT MEMBACA

Pukul berapa kalian baca ini?

VOTE dan KOMENTAR

Ada yang menunggu cerita ini, kalo ada silahkan komen untuk meramaikan.

.
.
.
.
.

Rose merasa ada yang berbeda dengan twins. Semenjak kelas 3 SMA dan sekarang semester satu di perguruan tinggi sifat manjanya hilang entah kemana. Masih pulang ke rumah namun terkadang tengah malam bahkan subuh. Bahkan Jay beberapa kali tidak pulang dan sulit dihubungi dalam waktu cukup lama.

Hubungan Jay dan Jey juga tidak sedekat dulu yang kemana-mana harus berdua. Pokoknya benar-benar berbeda. Namun dia harap itu hanya perasaanya saja karena sekarang dia selalu menemani Jaehyun kerja. Hingga waktunya dengan twins berkurang hingga merasa renggang.

Pikirannya semakin tak karuan saat melihat Mba Mela menelfon. Jika orang yang sudah mengabdi dengan dirinya menelfon pasti tidak jauh berhubungan dengan twins.

"Ibu, mohon maaf mengganggu waktunya tapi den Jay memukuli den Jey!"

"Apa!"

"Kami semua tidak bisa menghentikannya karena takut sekali akan tatapan den Jay."

"Saya pulang sekarang!"

Setelah mematikan sambungan telefon, Rose segera mengambil tasnya dan mencari pasport yang entah kenapa tiba-tiba tidak bisa ditemukan. Air matanya terus saja keluar dan pikirannya benar-benar kalut sekarang.

"Demi Tuhan dimana pasport sialan itu!!" Mengeluarkan semua baju-baju yang ada di koper dan segala tempat di kamar hotel tersebut. Dia memang sedang berada diluar negeri tepatnya New York, menemani Jaehyun perjalanan bisnis.

Tapi hari ini dia lebih memilih di dalam kamar hotel saja dengan alasan kurang enak badan, karena memikirkan perilaku twins.

"Sayang! Hei kenapa?" Jaehyun saat masuk dan melihat Rose yang mengobrak-abrik kamar hotel mereka sambil menangis hebat.

"Sayang! Hei kenapa?" Jaehyun saat masuk dan melihat Rose yang mengobrak-abrik kamar hotel mereka sambil menangis hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang sekarang Jaehyun!" Dengan wajah yang penuh air mata dan badan bergetar hebat karena tidak henti menangis.

"Iya kita pulang sekarang tapi tenang dulu." Mendekap tubuh Rose dan memberikan usapan dipunggung berharap bisa membuat istrinya tenang.

"Bagaimana aku bisa tenang! Sedangkan putra-putraku sedang saling memukul di rumah sana!" Badannya bergetar hebat memikirkan kondisi kedua putranya di rumah.

Jika Jay sampai memukul Jey duluan maka ada masalah serius. Sifat kakak Jay akan keluar bila adiknya melakukan kesalahan fatal jika tidak mana mungkin akan terjadi pertengkaran.

My ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang