28

3.1K 321 70
                                    

Jadi masih adakah yang menunggu cerita ini, jika iya silakan spam komentar disini 👈

Pukul berapa kalian baca ini?
.
.
.
.
.

Jey berpikir pertemuan dengan keluarga perempuan yang dihamili akan berjalan lancar tanpa hambatan. Memang berjalan lancar seperti pukulan dari papa wanita itu pada tubuhnya.

Dan Jaehyun ayahnya sama sekali tidak melerai hanya bunda yang berteriak juga terus menangis. Walaupun tubuhnya terasa sakit dimana-mana tapi keluarga perempuan itu sepakat untuk melangsungkan pernikahan.

Tanggal sudah ditentukan dan persiapan pernikahan juga telah dimulai. Somi nama perempuan yang dihamili olehnya, usia kandungannya baru empat minggu jadi perutnya belum membuncit.

Resepsi pernikahan tetap akan diadakan besar-besaran mengingat mereka bukan dari keluarga sembarangan. Namun ada satu dalam pikiran Jey akankah kembarannya akan melaksanakan pernikahan dihari yang sama?

Jay, grandpa dan grandma belum pulang dari Jepang. Mereka juga belum ada yang memberi kabar sama sekali pada orang rumah. Tentang bunda sungguh Jey merasa sangat bersalah karena sudah membuat bunda terus menangis.

Tok tok tok

"Den sudah waktunya makan malam." Salah satu pelayan yang mengetuk pintu.

Tanpa menjawab Jey langsung beranjak dari posisi tidurnya dan pergi menuju ruang makan. Ternyata ada grandpa, grandma dan Jay.

"Kapan grandpa datang?" Tanya Jey karena Jay sedang sibuk dengan ponsel ditangannya.

"Satu jam yang lalu."

Selanjutnya acara makan malam itu berjalan seperti biasanya dengan tidak ada yang berbicara. Semua sibuk akan makanan yang ada di piring. Mungkin hanya Jey yang begitu penasaran akan hasil perjodohan kembarannya.

***

Kini semua duduk di ruang santai untuk mengobrol. Bisa dibilang membahas akan perjodohan Jay.

"Jadi hasilnya bagaimana Daddy?" Jaehyun yang bertanya karena Rose masih belum rela bila Jay menikah juga apalagi dengan cara perjodohan.

"Pihak keluarga jelas menerima dan putri mereka pun juga. Hanya saja Jay dan calonnya meminta agar bertunangan dulu." Jelas Daddy sambil melirik Jay.

"Ayah tidak masalah tapi kalo bisa jangan terlalu lama menunda pernikahan. Tadinya bila langsung menikah ayah akan jadikan satu hari bersama Jey." Rencana jaehyun memang akan menjadi pesta pernikahan anaknya dalam satu hari.

"Dia ingin pesta pernikahan sesuai dengan keinginannya, karena menikah hanya satu kali dalam hidupnya. Maka dari itu dia ingin yang sempurna, tentu itu memerlukan persiapan yang lama. Sebelum akhir tahun pernikahan kami akan dilaksanakan untuk tanggal menyusul saja." Semua mendengarkan alasan yang diberikan oleh Jay. Tentu mereka percaya karena alasannya yang masuk akal.

"Kalian boleh menikah tapi jangan pergi meninggalkan mansion ini setelahnya." Semakin twins besar saja Rose sudah merasa sangat kesepian karena jadwal anaknya yang padat. Apalagi nanti setelah mereka menikah semua dan pergi yang ada dia akan di rundung rasa sedih terus menerus.

My ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang