5

9.7K 688 41
                                    

Jay sampai disekolah terlebih dulu, turun dari mobil dengan bantuan dari opa. Tak lama mba Mela mendekat dengan tongkat elbow ditangannya.

"Udah tau kelasnya dimana?" Opa

"Belum," Jay

"Kita ke ruang kepala sekolah dulu tapi yakin mau pake elbow sampai ruangan kepala sekolah pake kursi roda dulu aja ya, biar ngga cape nanti kalo udah didalam kelas baru pake elbow." opa saat melihat jarak dari tempat parkir ke gedung sekolah aja jauh belum lagi ruangan kepala sekolah pasti lebih jauh lagi.

"Malu terus nanti diliatin kalo pake kursi roda." Jay

"Ya udah kalo ngga nurut mending homeschooling aja." opa

"Mba Mela minta tolong kursi rodanya," Jay

"Nah gitu dong!"

"Siap den!" mba Mela menuju mobil dan mengambil kursi roda yang sudah dipersiapkan apabila Jay sudah cape berjalan.

"Silahkan duduk den."

Akhirnya mereka bertiga menuju ruang kepala sekolah dengan Jay yang duduk di kursi roda dan opa mendorongnya tak lupa Mela dibelakangnya dengan tongkat elbow ditangan.

Berhubung bel masuk belum bunyi jadi masih banyak siswa yang berkeliaran di koridor. Hal ini membuat Jay tak nyaman karena dia lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Dia bisa mendengar bisikan-bisikan siswa yang dilewatinya.

Ganteng yah

Padahal ganteng tapi kenapa pake kursi roda

Sayang yah dia cacat

Murid baru pasti ngga pernah lihat

Kasihan banget

Hello dia itu cuma belum bisa jalan dengan jarak yang jauh makanya pake kursi roda bukan cacat kali pikir Jay.

"Ngga usah dipikirin apa kata mereka." opa

"Iyah opa."






















"Stop Oma cukup sampai sini aja nganternya ngga perlu turun dari mobil apalagi sampai dalam sana!" Jey

"Lohh kenapa?" Jesicca bingung

"Pokoknya ngga ya udah Jey masuk dulu sampai nanti Oma ku sayang." Jey mencium tangan Jesicca dan berlalu dengan cepat membuat Jesicca bengong.

"Ya udah pak kita ke supermarket saya mau belanja bahan cheese cake!"

"Baik nyah." Mobil tersebut pun pergi meninggalkan area sekolah.




















"JEY!!" Reno salah satu teman Jey yang mempunyai mulut gede alias toa.

"Biasa aja anying ngga usah teriak gitu malu-maluin." Jey

"Lo harus tau dikelas kita kedatangan murid baru tau!" Hery

"Tapi dia cacat tau." Reno

"Bukan cacat anying dia tuh lagi cidera gitu makanya jalannya dibantu sama tongkat." Hery

Jey sudah bisa menebak siapa yang menjadi anak baru dikelasnya sudah pasti itu Jay kembarannya.

"Udah minggir gue mah ke kelas." Jey lalu berjalan menuju kelas meninggalkan dua orang bodoh yang sedang bertengkar tidak jelas.

"Woy kok ditinggalin." Reno

"Lo sih!" Hery

"Lo lah yang salah anying babi lo!" Reno

My ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang