Bab 18 | Sebaik-baiknya Wanita

3.3K 385 9
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Sabtu, 26 Desember 2020.

💛💛💛

Selamat membaca kisah Azlan dan Azmi.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Bab 18 | Sebaik-baiknya Wanita

Sebaik-baiknya wanita adalah dia yang tidak dipandang lelaki dan tidak pula memandang lelaki.

- Fatimah Az-Zahra -

•Imam Dadakan•
AayuuSR

***

Jatuh cinta adalah ketika kamu selalu ingin yang  terbaik untuknya. Selalu ingin bersamanya dan enggan berjauhan. Ketika kamu mencintai seseorang, pilihanmu hanya ada dua. Memendam atau mengatakan. Ketika kamu memutuskan untuk memendam sendirian mungkin kamu tidak akan merasa malu kepada semesta jika ternyata cintamu ditolak, tapi semesta juga tidak bisa memberimu semangat jika kamu terluka. Namun, jika kamu mengatakannya mungkin perasaanmu lebih lega dan kamu tentunya juga harus siap dengan semua resiko di masa depan.

Namun, Azmi sekarang bukan sedang membingungkan apa dia akan termasuk cinta dalam diam atau mengatakan. Azmi saja bingung dengan perasaannya sendiri. Sekarang dia masih duduk di atas kasur dengan tatapan ke arah sofa yang biasanya Azlan tidur di sana. Namun, tadi ketika dia bangun tidak ada lagi laki-laki itu disana. Bahkan setelah sholat subuh pun Azlan tidak datang ke kamarnya.

Apa benar Azlan menjauh?

"Azmi, kamu sudah bangun?"

"Azlan!"

"Ya?"

Azlan menatap Azmi heran ketika gadis itu dengan cepat menjawab ucapannya bahkan Azmi sudah berdiri di depannya. Azlan saja sampai terkejut ketika Azmi tergesa turun dari kasur dan berdiri di depannya.

"Kamu kenapa?" tanya Azlan heran.

"Semalam lo tidur di mana?"

"Ruang kerja. Soal—"

"Kenapa? Kan gue udah bilang jangan jauh-jauh!"

"Ha?"

Azmi mengerucutkan bibirnya kesal karena Azlan yang mendadak lemot pagi ini. Gadis itu menghentakkan kakinya keras dan kembali duduk di atas kasur seperti tadi. Azlan ikut mendekat dan duduk di depan Azmi.

"Kamu ini kenapa? Mimpi buruk?"

"Gak papa."

"Kok gak papanya pake nada ketus gitu?"

Azmi tidak menjawab melainkan menunjukkan wajah juteknya. Azlan terkekeh menyadari jika Azmi pasti salah paham karena dia tidak tidur di sofa seperti biasanya. Tapi, melihat wajah menggemaskan itu membuat Azlan terhibur.

"Kamu marah karena saya tidur di ruang kerja?"

Azmi menatap Azlan tanpa bersuara.

Imam Dadakan✓ [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang