Bismillahirrahmanirrahim.
Updated on: Senin, 09 November 2020.
***
Selamat membaca kisah Azlan dan Azmi.
Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.
Bab 1 | Mau Cerai!
Selingkuh hanya untuk orang-orang murahan yang tidak tau mahalnya arti kesetiaan.
• Imam Dadakan •
AayuuSR***
Suara para saksi mengatakan 'sah' secara bersamaan pertanda statusnya sudah berubah. Ekspresi yang tadinya selalu mengukir senyuman, kini berubah datar dengan tatapan tajam yang tidak ditinggalkan. Azmi merasa marah dengan takdirnya sendiri, dia merasa muak dengan semua yang sudah terjadi dalam hidupnya. Selama ini dia selalu berusaha sabar, dia selalu berusaha acuh terhadap semua orang yang ingin mengaturnya. Namun, kali ini dia tidak mampu sabar karena mereka terlalu ikut campur dan memutuskan seenaknya tentang kehidupannya.
"Sayang..."
"Cukup, Bu! Jangan panggil aku dengan panggilan itu kalau sebenarnya Ibu gak sayang sama aku!"
"Maksud kamu?"
"Aku tau Ibu sama ayah gak suka sama Gibran dan kalian seneng karena aku gak jadi nikah sama Gibran. Atau jangan-jangan kematian Gibran itu ulah kalian?!"
Plak.
Satu tamparan mendarat di pipinya. Azmi menatap nyalang kepada seseorang yang baru saja menamparnya.
"Jaga ucapan kamu, Azmi!" Herdi---ayah Azmi berucap dengan nada tinggi.
"Kenapa Ayah marah? Azmi bener?!"
"Azmi!"
Azmi membuang pandangannya enggan menatap sang ayah. Dari dulu dia memang tidak menyukai ayah dan juga ibunya, tepatnya ketika dia tau jika keduanya bukan orangtua kandungnya. Azmi hanya lelah dengan kehidupannya sendiri dan dia selalu menolak untuk seseorang masuk ke dalam kehidupannya. Dia ingin hidup dengan caranya sendiri dan mencari kebahagiaannya tanpa ada campur tangan orang lain.
Semuanya menoleh ketika seseorang masuk ke dalam kamar. Herdi dan Keyra menyambut orang itu dengan senang, sedangkan Azmi masih kokoh dengan wajah datarnya. Setelah berbincang singkat, Herdi dan Keyra keluar meninggalkan Azmi bersama laki-laki yang kini berstatus sebagai suaminya. Azmi duduk di atas kasur ketika laki-laki itu mendekat hendak mencium keningnya.
"Assalamualaikum, Azmi."
Azmi menjawab pelan, wajahnya sangat memperlihatkan jika dia tidak suka dengan kehadiran sang suami. Laki-laki itu menghela napas, lalu duduk di samping Azmi. Tangannya terangkat hendak diletakkan di kepala Azmi untuk membaca doa, namun belum sempat hal itu terjadi Azmi lebih dulu menghindar dan berdiri.
"Bisa gak sih lo gak usah pura-pura baik seolah-olah lo bahagia dengan pernikahan ini dan seneng jadi suami gue?! Gue benci tau gak!"
Azlan Ravalma nama laki-laki itu. Dia hanya mampu terdiam mendengar teriakan Azmi padanya. Dia tau jika Azmi sangat membenci dirinya bahkan gadis itu selalu saja sensitif dan tempramen jika bertemu dengannya. Namun, Azlan juga tidak tau mengapa takdir mempersatukan mereka. Jujur saja Azlan tidak menyangka jika hari ini dia lah yang akan menikah dengan Azmi bukan Gibran---sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Dadakan✓ [OPEN PO]
EspiritualSemua rencana yang sudah dipersiapkan tentang indahnya kehidupan bersama sosok terkasih hancur ketika pengantin pria kecelakaan di hari pernikahan. Fayza Kulla Azmina memasrahkan hidupnya ketika harus menerima kenyataan jika dia gagal menikah. Namun...