Bab 24 | Luka Separah Apa?

3.9K 389 25
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Updated on: Senin, 25 Januari 2021.

°°°

Selamat membaca kisah Azlan dan Azmi.

Vote sebelum membaca dan tinggalkan komentar.

Bab 24 | Luka Separah Apa?

Setiap orang memiliki alasan di balik sikapnya. Dan setiap orang memiliki luka sendiri yang tidak semua orang mengetahui. Dia bukannya tidak bisa bersikap baik dan membuka hati, hanya saja dia belum bisa menerima diri sendiri.

•Imam Dadakan•
AayuuSR

***

"Kenapa saya gak berhak? Bahkan tanpa saya salahkan, kamu sudah salah. Kamu tidak bisa menjadi istri yang baik, istri yang patuh pada suaminya. Seharusnya kamu di rumah menjalani peran kamu sebagai istri saya, bukannya keluar dengan laki-laki lain seperti wanita murahan!"

Air mata Azmi kembali jatuh membasahi pipinya. Kepalanya menunduk, menatap kaki yang dia masukkan ke dalam kolam renang. Hari sudah gelap, tapi dia tidak berniat beranjak dari duduknya. Ucapan Azlan masih saja terus terngiang di kepalanya membuat dadanya terasa sesak dan bibirnya bergetar menahan isakan. Kata-kata Azlan terlalu kejam. Melukai tepat di hatinya. Menyentuh sisi sensitif yang menjadi kelemahannya.

Kaki Azmi terlihat membiru karena dingin. Namun, dia membiarkan saja. Seharian dia berada di rumah Erlyna, merenungkan setiap kata-kata Azlan yang membuatnya kembali ditarik ke masa lalu. Udara dingin menusuk pori-pori kulitnya, gelapnya malam juga membuat suasana mencekam. Ditemani dengan lampu remang-remang menambah kesan menyedihkan.

"Saya benar kan, Azmi? Hanya wanita murahan yang berselingkuh di belakang suaminya. Bersikap kasar pada suami sendiri, tapi bersikap lembut dengan laki-laki lain. Kamu menolak disentuh suami kamu, tapi kamu meminta belaian dari orang lain!"

Azmi terkekeh pedih. Kali ini kepalanya mendongak, melihat langit gelap polos tanpa bintang, hanya ada bulan di atas sana. Bibirnya menipis.

"Aku rindu ... kamu apa kabar?" tanya Azmi serak entah pada siapa.

"Azmi! Udah dingin banget ini, ayo masuk!"

Teriakan Erlyna membuat Azmi menoleh.

"Sini deh, Lyn! Gue pengen curhat!"

"Di dalem aja curhatnya. Yuk!"

Azmi menggeleng. Erlyna menahan napas beberapa detik dan menghembuskannya kasar. Terpaksa, Erlyna akhirnya dia ikut duduk di samping Azmi. Kakinya dia tekuk, berbeda dengan Azmi yang masih nyaman memasukkan kakinya ke dalam kolam.

"Mau curhat apa?"

"Gimana menurut lo kalau gue minta cerai aja dan kabur ke Amerika?"

"Hah?"

"Gue ... gak kuat."

Erlyna menarik tangan Azmi, memaksa gadis itu menghadap kepadanya.

"Azmi, gue udah bilang kan kalau jangan asal minta cerai. Kenapa lo gak paham? Yang perlu lo lakuin cuman memperbaiki diri dan menerima, bukannya pergi ke Amerika. Jangan jadi pengecut, Azmi."

"Gue capek. Dari awal, gue emang selalu kalah, kan? Gak ada yang milih gue, semua orang selalu ninggalin gue. Dari awal takdir gue emang sendirian, gue gak pantes dicintai siapa pun."

Imam Dadakan✓ [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang